2 Orang Tewas Ditusuk di Seturan Sleman, Polisi Duga Ada 4-5 Pelaku

Sleman, Rakyatindonesia.id - Polisi hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penusukan di daerah Seturan, Depok, Sleman. Akibat penusukan itu, dua orang meninggal dunia.

Direskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan polisi telah memperoleh titik terang terkait sosok pelaku. Namun, polisi masih berupaya melakukan pengejaran.

"Kemudian ada beberapa titik terang yang kami dapatkan terkait penyelidikan kasus ini, kami akan mengejar pelakunya," kata Ade di Mapolda DIY, Senin (9/5/2022).

Berdasarkan keterangan sementara, kelompok pelaku diperkirakan berjumlah sekitar 4 hingga 5 orang.

"Kelompok pelaku kemarin ada 3 kendaraan roda dua. (Kelompok pelaku sekitar) 4-5 orang, masih kami dalami," ucapnya.

Dia menerangkan jika penusukan ini bermula karena ada selisih paham antara kelompok korban dan pelaku. Yakni saat kedua kelompok tidak mau mengalah di jalan saat berpapasan.

Polisi pun hingga saat ini masih mendalami apakah kedua kelompok ini saling mengenal atau tidak.

"Berselisih paham karena kedua kelompok ini, saya bisa katakan kelompok korban dan kelompok pelaku ini bertemu di persimpangan di sekitar TKP tidak saling mengalah dan kemudian terjadi cekcok, proses kejar-mengejar hingga proses penganiayaan," katanya.

"Karena berselisih jalan tidak mau mengalah, (korban dan pelaku) datang di dua arah berbeda," imbuhnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi kejadian jika mengetahui peristiwa tersebut bisa memberikan informasi ke pihak Kepolisian.

"Selanjutnya kami mengimbau apabila masyarakat ada yang melihat kejadian dapat diinformasikan di 110, akun media sosial Polda DIY, apabila ada yang mengetahui dan melihat langsung kejadian, dan kami berharap masyarakat tidak takut memberikan informasi ke kami," ucapnya.

Sebelumnya, kasus penusukan terjadi di daerah Seturan, Depok, Sleman, DIY, Minggu dini hari (8/5). Dua orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Adapun korban meninggal yakni inisial TIP (29) warga Bangka Belitung dan DS (22) warga Pematang Siantar.(red.Ad)