Health

Ads

News

Politik

Daerah

Video

Sunday, December 1, 2024

Kejurkab Drum Band Jombang 2024: Ajang Asah Kekompakan dan Bakat Musik Anak

 

 JOMBANG, rakyatindonesia.com – Sebanyak 55 regu drum band dari berbagai sekolah di Kabupaten Jombang ikut berpartisipasi dalam Kejurkab Drum Band Jombang 2024. Ajang yang digelar di GOR Merdeka Jombang ini dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo, dengan pemukulan gong, Sabtu (30/11/2024).

Turut hadir Wakapolres Jombang yang juga Ketua Umum Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kabupaten Jombang, Kompol Hari Kurniawan. Dalam sambutannya, Hari menjelaskan bahwa kejuaraan ini berlangsung selama dua hari, dari 30 November hingga 1 Desember 2024.

"Tujuan dari Kejurkab ini adalah menanamkan sportivitas, disiplin, dan kekompakan pada anak-anak. Kami ingin mendorong aktivitas positif agar anak-anak terhindar dari perilaku negatif," kata Hari pada Minggu (1/12/2024).

Teguh Narutomo berharap event ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat bermusik mereka dan berkompetisi secara sehat.

"Kejurkab ini bisa menjadi batu loncatan bagi peserta untuk mencapai prestasi lebih tinggi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional," ujar Teguh.

Selain itu, Teguh mengapresiasi kemajuan drum band di Kota Santri, yang belakangan ini telah berhasil meraih prestasi di tingkat nasional.

Kejuaraan ini diharapkan tidak hanya mencetak talenta berbakat di bidang drum band, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan disiplin di kalangan generasi muda Jombang.(red.k)

Pertamina International Shipping Gelar Panen Raya di Sleman untuk Dukung Ketahanan Pangan

 

 SLEMAN, rakyatindonesia.com – PT Pertamina International Shipping (PIS) menyelenggarakan acara panen raya di Dusun Morobangun, Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan cita-cita swasembada pangan. Acara yang digelar pada Minggu (1/12/2024) ini dihadiri oleh jajaran petinggi PIS, termasuk Direktur Utama Yoki Firnandi dan Direktur Keuangan Diah Kurniawati.

Acara dimulai dengan ritual adat Jawa Wiwitan, yang melibatkan persembahan hasil panen seperti sayur dan buah, doa bersama, serta tarian tradisional. Ritual ini merupakan bentuk penghormatan kepada alam dan rasa syukur atas hasil pertanian yang akan dipanen.

Setelah ritual selesai, Yoki Firnandi bersama jajaran direksi lainnya ikut turun ke sawah untuk memanen padi sebagai simbol kerja sama dan kebersamaan dengan masyarakat setempat.

Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi dengan Yayasan Rabu Biru, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), serta Pemerintah Daerah Jogotirto. Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya mendukung sektor pangan, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan, gizi, dan kesehatan masyarakat.

"Ini adalah program desa sehat berbasis integrasi pangan dan kesehatan, yang diharapkan dapat membentuk ekosistem untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Herdy.

Panen raya ini merupakan langkah nyata PIS dalam berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor pertanian, dengan melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.(red.k)

 


 JAKARTA, rakyatindonesia.com – Chairman dan Founder CT Corp, Chairul Tanjung (CT), memberikan pesan penting kepada pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024-2029 saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2024. Dalam acara yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (1/12/2024), CT menekankan pentingnya peran Kadin dalam membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.

"Kadin bertugas memastikan anggotanya mampu melihat dan menangkap peluang yang ada. Jika peluang itu tidak terlihat, Kadin harus membantu menciptakannya," ujar CT.

CT juga menyoroti bahwa banyak pengurus dan anggota Kadin daerah masih bergantung pada anggaran pemerintah daerah (APBD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk menjalankan kegiatan usahanya. Menurutnya, peluang di luar anggaran pemerintah sebenarnya jauh lebih besar dan luas.

"Penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa adalah pasar yang sangat besar. Mereka membutuhkan berbagai kebutuhan hidup seperti pangan, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan," tegas CT.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pasar di luar sektor pemerintahan bersifat lebih kompetitif. Oleh karena itu, pengusaha perlu memiliki daya saing yang kuat untuk dapat berkembang di pasar yang luas ini.

"Kadin harus bisa membuka cakrawala pemikiran anggotanya, agar melihat dan mengembangkan peluang di luar lingkup anggaran pemerintah daerah. Kita perlu lebih kompetitif untuk memajukan dunia usaha," tambahnya.

CT berharap pesan ini dapat menjadi dorongan bagi para pengurus Kadin untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan ekonomi, tidak hanya dengan memanfaatkan sumber daya pemerintah tetapi juga melalui inovasi dan kreativitas dalam menciptakan peluang usaha baru.(red.k)

Surabaya Diterjang Genangan: Sisa Kabel Utilitas dan Penolakan Pembangunan Jembatan Jadi Penyebab

 


 SURABAYA, rakyatindonesia.com – Sejumlah kawasan di Surabaya seperti Jalan Kedungdoro, Jalan Kupang Baru, dan Jalan Manukan Lor mengalami genangan setelah hujan lebat mengguyur kota pada Jumat (29/11/2024). Pemkot Surabaya mengidentifikasi beberapa penyebab utama, termasuk sumbatan saluran air akibat potongan kabel utilitas dan penolakan warga terhadap pembangunan jembatan.

Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo, menjelaskan bahwa genangan di Jalan Kedungdoro disebabkan oleh tersumbatnya aliran air menuju rumah pompa Jalan Kenari akibat potongan kabel utilitas yang tertinggal di saluran air.

"Sejak tahun 2022, kawasan Jalan Embong Malang sudah bebas dari genangan. Namun, karena sisa potongan kabel ini, genangan kembali muncul. Penanganan sudah dilakukan, meski beberapa potongan kabel masih perlu ditelusuri," ujarnya pada Minggu (1/12/2024).

Genangan di Jalan Kupang Baru disebabkan oleh aliran air yang deras dari hulu serta keberadaan jembatan rendah yang membuat air meluap. "Kami sudah merencanakan pembangunan dan peninggian jembatan di kawasan ini, tetapi mendapat penolakan dari warga. Mereka khawatir pembangunan itu justru meningkatkan genangan di wilayah mereka," ungkap Windo. Rencana peninggian jembatan dijadwalkan untuk dimulai pada 2025 setelah dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan warga sekitar.

Di Jalan Manukan Lor, genangan terjadi akibat sedimentasi yang menghambat aliran air dari dataran tinggi ke dataran rendah di sekitar Jalan Kyai Amir hingga Jalan Manukan Tama. "Hari ini kami menerjunkan dua alat berat dan tim satgas untuk mengatasi masalah sedimentasi tersebut," tambah Windo.

Mengantisipasi musim hujan, DSDABM Surabaya telah memetakan titik-titik rawan genangan dan meningkatkan jumlah personel di lapangan. "Kami telah mempersiapkan Tim Mobil Pompa, memperbanyak satgas penjagaan rumah pompa, dan meningkatkan patroli untuk memastikan penanganan cepat di lokasi genangan," tegasnya.

Pemkot Surabaya berkomitmen untuk menangani genangan dengan cepat, namun juga mengimbau warga untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kebersihan saluran air dan menyelesaikan hambatan administratif seperti penolakan pembangunan infrastruktur.(red.k)

Remaja 14 Tahun di Jakarta Diduga Bunuh Ayah dan Neneknya: Polisi Dalami Motif

 


 JAKARTA, rakyatindonesia.com – Kasus tragis terjadi di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, ketika seorang remaja berinisial MAS (14) diduga membunuh ayahnya yang berusia 44 tahun dan neneknya yang berusia 69 tahun pada Sabtu dini hari (30/11/2024). Tidak hanya itu, pelaku juga menyerang ibunya, yang kini dalam kondisi luka berat dan tengah dirawat intensif di rumah sakit.

Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman, menjelaskan bahwa peristiwa ini diduga dilakukan oleh MAS dengan menggunakan pisau sebagai alat pembunuhan. "Korban meninggal dunia adalah ayah dan neneknya. Sang ibu mengalami luka berat, namun berhasil diselamatkan," ujarnya.

Menurut keterangan polisi, MAS mengaku mengalami kesulitan tidur dan mendengar bisikan-bisikan yang meresahkan sebelum melakukan aksi kejam tersebut. "Interogasi awal menyebutkan pelaku merasa terganggu oleh bisikan-bisikan dan tidak bisa tidur," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung.

Namun, polisi belum dapat menyimpulkan motif pasti dari tindakan pelaku. "Motif masih kami dalami melalui pemeriksaan lanjutan dan olah tempat kejadian perkara (TKP)," tambah Gogo.

Proses penyelidikan melibatkan pemeriksaan saksi-saksi serta pengumpulan bukti dari TKP. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menyatakan bahwa penyelidikan dilakukan secara mendalam untuk memahami latar belakang kejadian ini. "Untuk motif, kami masih menggali lebih jauh," kata Nurma.

Sementara itu, MAS telah ditahan di Polsek Cilandak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga mengirimkan jenazah korban ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk keperluan autopsi.

Kasus ini mengejutkan masyarakat dan menimbulkan keprihatinan mendalam. Pihak berwenang berjanji akan mengusut tuntas kejadian ini demi memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.(red.k)

Mandor SPBU di Kediri Diduga Gelapkan 16.000 Liter Pertalite Subsidi

 


 KEDIRI, rakyatindonesia.com – Seorang mandor Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, berinisial DC, dilaporkan ke polisi atas dugaan penggelapan 16.000 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite bersubsidi. Kerugian yang ditimbulkan akibat aksi ini diperkirakan mencapai Rp 226.202.578.

Kasus ini terungkap pada 18 November 2024 setelah Kepala Administrasi SPBU Pelem melakukan audit laporan teller. Dalam audit tersebut, ditemukan adanya selisih pengiriman (delivery order/DO) pertalite yang tidak sesuai dengan data administrasi resmi. Setelah dimintai keterangan, DC mengaku telah menjual BBM bersubsidi tersebut ke SPBU lain di Desa Katang, Kecamatan Ngasem, dengan harga di bawah pasaran.

"Modus yang dilakukan terlapor adalah menjual BBM subsidi dengan harga lebih rendah ke SPBU lain. Kami menemukan indikasi keterlibatan pihak lain, termasuk sopir truk tangki dan kemungkinan oknum karyawan Pertamina," ungkap Eko Budiono, penasihat hukum dari Kepala Administrasi SPBU Pelem, Minggu (1/12/2024).

Eko menjelaskan, BBM bersubsidi tersebut seharusnya tercatat dalam sistem administrasi SPBU Pelem. Namun, DO yang digunakan DC tidak masuk ke dalam sistem meskipun sudah dibayar penuh ke Pertamina. Ia menambahkan bahwa DC diduga menerima uang sebesar Rp 120 juta dari penjualan ilegal ini.

"BBM bersubsidi adalah barang dengan dana negara di dalamnya. Oleh karena itu, Pertamina seharusnya ikut bertindak untuk menindaklanjuti kasus ini, karena kejadian seperti ini merugikan banyak pihak," tegas Eko.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kediri, AKP Fauzi Pratama, membenarkan adanya laporan kasus penggelapan ini. "Kami sudah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat," ujar AKP Fauzi.

Kasus ini menjadi perhatian karena melibatkan BBM bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat. Polres Kediri memastikan akan mengusut kasus ini hingga tuntas untuk menegakkan hukum dan mencegah kejadian serupa di masa depan.(red.k)

Pertarungan di PSU Pilwako Sungaipenuh: Alfin-Azhar di Ambang Kemenangan Mutlak

 

 Sungaipenuh, rakyatindonesia.com – Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilwako Sungaipenuh kembali menjadi sorotan, dengan pasangan calon nomor urut 01, Alfin-Azhar Hamzah, berada di puncak klasemen perolehan suara. Dengan total suara 20.855, pasangan ini unggul signifikan, meninggalkan pasangan 02 Ahmadi Zubir-Ferry Satria (Azfer) dengan selisih 3.740 suara.

Dalam PSU yang akan dilaksanakan di lima Tempat Pemungutan Suara (TPS), total suara yang diperebutkan hanya 2.392. Ini membuat posisi Alfin-Azhar sulit tergoyahkan, meski Azfer berupaya memanfaatkan sisa suara tersebut untuk mendongkrak posisinya.

“Secara matematis, PSU tidak akan banyak memengaruhi hasil akhir,” ujar Ivan Fauzani Raharja, pengamat hukum dan politik dari Universitas Jambi. Menurutnya, keunggulan Alfin-Azhar yang signifikan akan membuat pemilih dari kubu lain cenderung mengalihkan dukungan untuk memperkuat posisi pasangan yang diproyeksikan menang.

Beberapa tokoh masyarakat seperti Pasran dari Koto Baru juga mendukung prediksi tersebut. “Masyarakat memilih yang jelas menang. Jika Alfin-Azhar menang, perhatian terhadap desa kami pasti lebih besar,” ujarnya.

Sementara itu, Mukhri Soni, pengamat politik dari STIA Kerinci, menilai peluang Azfer untuk mengejar ketertinggalan sangat kecil. Bahkan jika semua suara PSU diberikan kepada Azfer, jumlahnya hanya mencapai 19.507, masih tertinggal 1.348 suara dari Alfin-Azhar. “Kemungkinan besar suara PSU akan memperkokoh kemenangan Alfin-Azhar,” tegas Mukhri.

Data dari delapan kecamatan menunjukkan dominasi Alfin-Azhar di sebagian besar wilayah, termasuk Kecamatan Kumun Debai (6.020 suara) dan Sungai Bungkal (2.673 suara). Sebaliknya, Azfer hanya unggul signifikan di Kecamatan Pesisir Bukit (4.785 suara).

Kediaman Alfin di Kumun Hilir pun menjadi pusat aktivitas pasca penghitungan suara. Dukungan dari partai-partai pengusung seperti PAN, Gerindra, Nasdem, dan PKB semakin memperkuat kepercayaan diri pasangan ini.

Dengan dinamika yang terjadi, PSU tampaknya akan menjadi momen penegasan kemenangan bagi Alfin-Azhar. Semua mata tertuju pada proses demokrasi ini, yang diharapkan berlangsung jujur dan adil.(red.k)

Polri Tetap di Bawah Presiden: Pandangan BEM PTNU dan Usulan PDIP

 


Jakarta,
 rakyatindonesia.com – Polemik mengenai posisi institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencuat setelah adanya usulan dari PDIP agar Polri ditempatkan di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menanggapi hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) menyatakan penolakannya dan mendukung Polri tetap berada di bawah kendali presiden.

Pandangan BEM PTNU
Ketua BEM PTNU, Achmad Baha'ur Rifqi, menegaskan bahwa posisi Polri saat ini sudah tepat untuk menjalankan tugas melayani masyarakat dan menjaga hukum.

"Polri harus tetap di bawah Presiden. Posisi yang sekarang ini sudah sangat pas untuk memberikan pelayanan kepada rakyat dan khidmat kepada bangsa dan negara. Jika di bawah Kemendagri, justru ada potensi pelemahan hukum," ujar Rifqi, Sabtu (30/11/2024).

Ia juga memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang dinilai membawa pendekatan humanis dalam institusi Polri, termasuk terhadap mahasiswa.

"Kepemimpinan Pak Sigit sangat humanis. Pendekatan yang diambil berbeda dari sebelumnya, dan hal ini menjadi nilai tambah yang kami apresiasi," tambah Rifqi.

Usulan dari PDIP
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengusulkan agar Polri ditempatkan di bawah Kemendagri atau Panglima TNI. Menurut Deddy, langkah ini akan mengurangi potensi intervensi politik, terutama menjelang pemilu.

"Kami sedang mendalami kemungkinan agar Polri berada di bawah Kemendagri atau Panglima TNI. Ini untuk memastikan Polri fokus pada tugas utama menjaga keamanan masyarakat," kata Deddy saat konferensi pers di Jakarta.

Ia menekankan bahwa tugas utama Polri harus berfokus pada pengamanan lalu lintas, patroli, serta penanganan kasus kriminal.

"Di luar tugas itu, institusi lain bisa menjalankan fungsinya. Hal ini untuk menghindari tumpang tindih wewenang," ujar anggota DPR RI ini.

Pro-Kontra Penempatan Polri
Usulan PDIP memunculkan diskusi di kalangan politisi dan masyarakat. Pendukung Polri di bawah presiden berpendapat bahwa hal ini menjaga independensi kepolisian sebagai penegak hukum. Di sisi lain, usulan PDIP dinilai sebagai upaya untuk mengurangi politisasi dalam institusi keamanan negara.

Keputusan terkait posisi Polri akan memerlukan kajian lebih mendalam oleh DPR RI dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa langkah yang diambil sesuai dengan kepentingan nasional.(red.k)

Vinanda-Gus Qowim Unggul di Pilkada Kota Kediri, Rekapitulasi di Kecamatan Tuntas

  


Kediri, rakyatindonesia.com – Proses rekapitulasi suara Pilkada Kota Kediri telah selesai di tingkat kecamatan, mengukuhkan keunggulan pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Vinanda Prameswati dan Qowimuddin Thoha (Vinanda-Gus Qowim). Rekapitulasi suara di tiga kecamatan, yakni Mojoroto, Pesantren, dan Kota, telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri untuk dilanjutkan ke tingkat kota.

Keunggulan di Kecamatan Mojoroto
Di Kecamatan Mojoroto, Vinanda-Gus Qowim mendapatkan 39.476 suara dari total 66.712 suara sah, mengungguli paslon nomor urut 2, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono (Fey-Regina), yang memperoleh 27.236 suara. Selisih suara mencapai 12.240, mempertegas dominasi pasangan yang diusung tujuh partai politik parlemen ini.

Ketatnya Persaingan di Kecamatan Kota
Di Kecamatan Kota, persaingan lebih ketat. Meski Vinanda-Gus Qowim unggul di 13 dari 17 kelurahan, selisih suara dengan Fey-Regina hanya 5.254 suara.

Koordinator Divisi Teknis Pelaksanaan KPU Kota Kediri, Adib Zaimatu Sofi, menjelaskan bahwa hasil penghitungan di semua kelurahan telah diverifikasi dan disinkronkan dengan data dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Jika ditemukan ketidaksesuaian, revisi dilakukan bersama saksi dari masing-masing paslon.

"Setelah ini akan kami adakan rekapitulasi di tingkat kota. Rencananya Selasa tanggal 3 (Desember)," ujar Sofi.

Hasil Sementara: Vinanda-Gus Qowim Unggul
Menurut hasil penghitungan sementara, Vinanda-Gus Qowim berhasil meraih 98.152 suara (56,8 persen), sementara Fey-Regina mendapatkan 74.776 suara (43,2 persen).

Ucapan Selamat dari Fey-Regina
Kemenangan pasangan Vinanda-Gus Qowim semakin ditegaskan dengan ucapan selamat secara terbuka dari Fey-Regina. Dalam pernyataannya, Ferry Silviana Feronica mengakui hasil rekapitulasi yang menunjukkan keunggulan pasangan Vinanda-Gus Qowim.

"Hasil rekap suara yang telah masuk menyatakan pasangan 01 Mbak Vinanda-Gus Qowim unggul. Maka, kami mengucapkan selamat," ujar Ferry Silviana Feronica.

Rekapitulasi di tingkat kota akan menjadi tahap akhir sebelum KPU Kota Kediri menetapkan secara resmi pemenang Pilkada 2024.(red.k)

Effendi Simbolon Resmi Dipecat dari PDIP, Respon dengan Santai

 


 Jakarta, rakyatindonesia.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Effendi Simbolon dari keanggotaan partai. Keputusan ini ditetapkan pada Kamis (28/11/2024) melalui surat keputusan yang ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membenarkan kabar tersebut. Menurut Djarot, Effendi dipecat karena melanggar kode etik dan disiplin partai, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP.

“Benar. Melanggar kode etika dan disiplin serta AD/ART partai,” ujar Djarot pada Sabtu (30/11).

Isi Surat Keputusan Pemecatan

Berikut isi surat keputusan DPP PDIP terkait pemecatan Effendi Simbolon:

  1. Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Effendi Muara Sakti Simbolon dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
  2. Melarang Effendi melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apa pun yang mengatasnamakan PDIP.
  3. DPP PDIP akan mempertanggungjawabkan surat keputusan ini pada Kongres Partai.

Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal penetapan dan dapat ditinjau kembali apabila ditemukan kekeliruan.

Respon Santai dari Effendi

Saat dimintai tanggapan atas pemecatannya, Effendi Simbolon tidak memberikan komentar panjang. Melalui aplikasi WhatsApp, ia hanya mengirimkan stiker bergambar Paus Fransiskus dengan tulisan "Semoga Tuhan Berkati".

Saat ditanya lebih lanjut terkait tuduhan pelanggaran kode etik yang menjadi alasan pemecatannya, Effendi belum memberikan jawaban.

Dukungan kepada Ridwan Kamil-Suswono Jadi Sorotan

Pemecatan Effendi Simbolon diduga kuat terkait dengan sikap politiknya yang mendukung pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono dalam Pilkada Jakarta. PDIP sendiri adalah pengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno.

Effendi sebelumnya terlihat menghadiri sejumlah acara yang mendukung RK-Suswono. Dalam sebuah pertemuan di Cempaka Putih, ia bahkan disapa oleh Riza Patria yang menyoroti keterlibatan Effendi sebagai kader PDIP dalam mendukung pasangan nomor urut 1.

"Di sini ada spesial, Bang Effendi Simbolon, kader PDIP yang mendukung Pak Ridwan Kamil," ujar Riza Patria saat itu.

Selain itu, Effendi juga tampil dalam acara komunitas Batak Jakarta bertajuk Mauliate Ridwan Kamil untuk menyatakan dukungan secara terbuka terhadap RK-Suswono.

Dampak Pemecatan

Langkah PDIP ini menunjukkan sikap tegas terhadap kader yang tidak sejalan dengan kebijakan partai, terutama dalam momen krusial seperti Pilkada. Sementara itu, sikap Effendi yang santai menanggapi pemecatan ini memperlihatkan bahwa ia sudah siap dengan segala konsekuensi dari pilihannya.(red.k)

Polri

Terkini

Sulsel

Kriminal

Ekonomi

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved