Health

Ads

News

Politik

Daerah

Video

Tuesday, May 13, 2025

SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jatim Umumkan 200 Siswa Angkatan Perdana, Antusiasme Pendaftar Sangat Tinggi

  



rakyatindonesia.com - Surabaya, Jawa Timur – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Taruna Pamong Praja Jawa Timur secara resmi mengumumkan 200 peserta didik baru yang berhasil lolos sebagai angkatan pertama untuk tahun ajaran 2025/2026. Pengumuman dilakukan melalui sidang pleno yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 400.3/2709/101.2/2025.

Dalam keterangan persnya pada Selasa (13/5), Aries mengungkapkan bahwa minat pendaftar pada sekolah ini cukup luar biasa. Tercatat sebanyak 385 peserta mengikuti proses pendaftaran melalui jalur Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Dari jumlah itu, 373 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi, 264 mengikuti seleksi penuh, dan sebanyak 200 orang dinyatakan lulus akhir.

"Alhamdulillah, ini menunjukkan respon positif dari masyarakat terhadap hadirnya SMAN 2 Taruna Pamong Praja. Kami melihat semangat yang tinggi dari calon siswa maupun orang tua," ujar Aries dengan penuh semangat.

Seleksi penerimaan dilakukan secara ketat dan menyeluruh. Calon siswa harus melalui serangkaian tes, seperti pemeriksaan kesehatan, ujian akademik, tes psikologi, uji kesamaptaan fisik, serta sesi wawancara bagi peserta dan orang tua. Seluruh tahapan tersebut dilakukan dengan dukungan dari Kodam V/Brawijaya dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Tak hanya menekankan aspek akademik, sekolah ini juga mengintegrasikan tiga kurikulum sekaligus: kurikulum nasional, kurikulum kepamongprajaan hasil kerja sama dengan IPDN, serta kurikulum disiplin dan wawasan kebangsaan yang digagas bersama Kodam V/Brawijaya.

“Ini bukan hanya sekolah umum, tetapi juga lembaga pembentukan karakter yang menggabungkan nilai kepemimpinan, nasionalisme, dan pelayanan publik,” jelas Aries.

Yang menarik, latar belakang keluarga para calon siswa sangat beragam. Ada yang berasal dari keluarga petani, guru, sopir, tenaga keamanan, hingga pekerja swasta. Hal ini mencerminkan bahwa pendidikan berkualitas harus bisa diakses oleh semua kalangan masyarakat.

Aries menambahkan bahwa para siswa yang diterima bukan hanya disiapkan sebagai pelajar berprestasi, tetapi juga calon pemimpin masa depan yang siap mengabdi bagi bangsa dan negara.

“Kami ingin membangun SDM unggul sejak dini. Sekolah ini menjadi peluang emas bagi anak-anak untuk menyiapkan masa depannya dengan matang,” ujarnya lagi.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap kehadiran SMAN 2 Taruna Pamong Praja bisa menjadi model pendidikan alternatif yang menekankan kolaborasi antara kecerdasan intelektual, karakter, dan keterampilan sosial.

Aries pun berpesan kepada seluruh siswa yang lolos agar belajar dengan semangat, menjaga integritas, dan menjadi panutan bagi teman-temannya.

“Jadikan ini awal dari perjalanan hebat kalian. Tetap rendah hati, tapi terus berprestasi,” tutupnya.(red.al)

Jasad Pria Ditemukan Mengambang di Muara Pantai Pancer Door, Tim Gabungan Lakukan Evakuasi Pagi Hari

  


rakyatindonesia.com  - Pacitan, Jawa Timur – Seorang pria ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengambang di muara Pantai Pancer Door, Kabupaten Pacitan, Selasa (13/5) pagi. Proses evakuasi jenazah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Polsek, Koramil, PMI, serta dibantu oleh warga sekitar.

Penemuan jasad tersebut berawal dari laporan nelayan yang tengah melaut di kawasan muara pantai dan melihat sosok tubuh manusia terapung. Informasi itu segera diteruskan ke pihak berwenang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko, menjelaskan bahwa tim langsung bergerak setelah menerima laporan pada sekitar pukul 06.30 WIB.

"Begitu ada informasi dari warga, kami segera berkoordinasi dengan semua unsur. Proses evakuasi berjalan lancar dengan bantuan perahu karet, dan korban langsung kami bawa ke RSUD dr. Darsono untuk proses identifikasi," kata Erwin.

Sebelumnya, tim BPBD juga telah melakukan pencarian sejak malam hari menyusul laporan orang hilang yang terakhir terlihat memancing di sekitar Sungai Grindulu. Namun, pencarian sempat dihentikan karena arus sungai sangat deras dan minim pencahayaan yang membahayakan keselamatan tim.

"Karena cuaca dan arus sungai yang tidak mendukung, pencarian malam dihentikan. Beruntung pagi ini jasad korban terlihat di muara dan langsung bisa kami evakuasi," lanjut Erwin.

Dari hasil pemeriksaan dan pencocokan ciri-ciri fisik, korban diketahui bernama Jaka Suci Amanaji (30), warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan. Jaka dilaporkan tidak pulang sejak berpamitan kepada keluarganya untuk memancing pada Senin pagi.

"Kami telah melakukan visum luar dan tidak ditemukan tanda kekerasan. Pihak keluarga juga mengenali korban berdasarkan pakaian dan ciri-ciri khusus lainnya. Jenazah telah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," terang Erwin.

Dari keterangan keluarga, diketahui bahwa almarhum memiliki riwayat epilepsi. Dugaan sementara, korban jatuh ke sungai saat penyakitnya kambuh dan terbawa arus hingga ke laut.

BPBD Pacitan mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang beraktivitas di sekitar aliran sungai maupun pesisir pantai, untuk selalu mengutamakan keselamatan. Pemeriksaan kondisi fisik sebelum beraktivitas, penggunaan alat keselamatan, serta tidak beraktivitas sendirian adalah langkah penting untuk mencegah kejadian serupa.

“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bersama. Keselamatan diri harus menjadi prioritas utama,” tutup Erwin.(red.al)

Dinkes Tulungagung Pastikan 89 Calon Haji Cadangan Telah Terima Vaksin Meningitis, Koordinasi Tambahan Dosis Terus Diupayakan

  


 rakyatindonesia.com - Tulungagung, Jawa Timur – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung memastikan sebanyak 89 jamaah calon haji (JCH) cadangan telah mendapatkan vaksin meningitis, yang menjadi salah satu syarat wajib keberangkatan ibadah haji ke Arab Saudi. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kesiapan kesehatan jamaah haji secara optimal.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, menyampaikan bahwa proses vaksinasi dilakukan secara bertahap sesuai data resmi dari Kementerian Agama (Kemenag).

"Hingga Selasa pagi, kami mencatat 89 calon haji cadangan sudah disuntik vaksin meningitis. Sisanya masih menunggu konfirmasi dari Kemenag untuk segera kami tindak lanjuti," ujar Desi dalam keterangannya, Selasa (13/5).

Dari total 132 nama yang masuk daftar cadangan keberangkatan kloter bulan Mei, masih ada puluhan orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Padahal, sesuai aturan, vaksin meningitis harus diberikan minimal 14 hari sebelum tanggal keberangkatan agar efektif memberikan perlindungan.

"Jika ada calon haji yang baru divaksin hari ini, maka secara teknis mereka belum memenuhi syarat untuk diberangkatkan bersama kloter 48 yang dijadwalkan berangkat besok," tambahnya.

Dinkes Tulungagung mencatat saat ini masih memiliki stok sekitar 25 dosis vaksin meningitis. Namun, jumlah ini belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh JCH cadangan yang belum menerima vaksin.

Menanggapi hal tersebut, Dinkes telah menjalin koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk memperoleh tambahan alokasi vaksin. Selain itu, kemungkinan menjalin kerja sama antar daerah juga menjadi opsi yang tengah dipertimbangkan.

"Kami terus menjalin komunikasi intensif, baik dengan provinsi maupun kabupaten/kota lain yang mungkin memiliki kelebihan stok vaksin. Harapannya, semua calon haji cadangan bisa mendapatkan vaksinasi tepat waktu," jelas Desi.

Pemberian vaksin tetap dilakukan di puskesmas sesuai domisili masing-masing jamaah, agar proses berjalan efisien dan merata. Selain itu, Dinkes juga memastikan semua petugas kesehatan telah disiapkan untuk mempercepat proses vaksinasi lanjutan bila stok vaksin sudah tersedia.

Desi juga menambahkan bahwa vaksin meningitis memiliki masa berlaku selama satu tahun. Artinya, jika calon haji yang sudah divaksin tahun ini ternyata tidak berangkat, maka apabila tahun depan kembali memperoleh kesempatan, mereka tidak perlu divaksin ulang selama masa berlaku vaksin masih aktif.

"Kami pastikan tidak ada vaksin terbuang, dan jamaah tetap terlindungi sesuai ketentuan. Yang paling penting, aspek kesehatan tetap menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan ibadah haji," tegasnya.

Dinas Kesehatan Tulungagung berharap agar seluruh proses ini berjalan lancar dan seluruh calon jamaah haji, baik utama maupun cadangan, dapat berangkat dalam kondisi sehat dan siap menjalankan ibadah secara maksimal di Tanah Suci.(red.al)

Disdik Jatim Luncurkan Program School Food Care di 29 SMAN, SMAN 2 Ngawi Jadi Contoh Inspiratif

  


Surabaya, rakyatindonesia.com  – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Disdik Jatim) menetapkan 29 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebagai pelaksana awal program inovatif bertajuk School Food Care (SFC). Inisiatif ini bertujuan mendukung agenda ketahanan pangan nasional sekaligus memperkuat karakter dan keterampilan siswa dalam pengelolaan sumber daya lokal.

Kepala Disdik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa SFC dirancang sebagai metode pembelajaran langsung berbasis pengalaman yang menanamkan pentingnya kedaulatan pangan sejak usia sekolah.

“Lewat program SFC, kami ingin para pelajar tidak hanya memahami konsep pangan dari buku, tapi juga menyentuh langsung prosesnya, mulai dari penanaman, perawatan, panen, hingga pengolahan. Ini bagian dari pendidikan karakter dan keterampilan hidup,” tutur Aries saat ditemui di Surabaya, Selasa (13/5).

Program ini diterapkan di 29 SMAN yang tersebar di 24 kabupaten/kota, termasuk SMAN 2 Ngawi yang menjadi salah satu sekolah unggulan. Sekolah ini telah berhasil mengelola kebun pangan sekolah dengan hasil komoditas bernutrisi seperti ketela rambat, cabai, bayam, bunga kol, kacang-kacangan, tomat, hingga buah seperti belimbing dan nanas merah.

Peresmian program ditandai dengan penanaman simbolis bibit tanaman serta kunjungan ke area kebun oleh Aries. Ia terlihat antusias berdialog dengan para siswa yang aktif merawat kebun dan mengelola hasil panennya menjadi produk siap konsumsi.

Selain meluncurkan SFC, Aries juga memantau langsung kondisi fasilitas SMAN 2 Ngawi. Ia menilai bahwa penataan sarana dan prasarana di sekolah tersebut sangat representatif dan mendukung proses pembelajaran yang kondusif.

“SMAN 2 Ngawi menunjukkan kualitas pendidikan yang luar biasa. Kebersihannya terjaga, lingkungannya tertata rapi, dan suasana belajarnya terasa nyaman. Ini sekolah yang patut diteladani,” ungkap Aries.

Tidak hanya unggul dalam pengelolaan kebun, SMAN 2 Ngawi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti pembuatan eco-enzym dari limbah rumah tangga, serta proyek robotika yang menghasilkan inovasi alat filtrasi air dan kendaraan mini berbasis kendali.

Dalam arahannya kepada para guru dan tenaga pendidik, Aries menyampaikan apresiasinya atas dedikasi dan kreativitas dalam membangun lingkungan belajar yang menyenangkan dan produktif.

“Kualitas pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tetapi juga bagaimana kita menciptakan suasana belajar yang memantik semangat dan kemandirian siswa. Program seperti SFC ini adalah contoh konkret bagaimana sekolah bisa membentuk generasi yang tangguh dan peduli terhadap isu global,” katanya.

Ia berharap bahwa keberhasilan SMAN 2 Ngawi bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Timur dalam mengembangkan program serupa, sehingga mampu menanamkan nilai kemandirian dan tanggung jawab lingkungan sejak dini.

“Praktik baik ini patut direplikasi. Semakin banyak sekolah yang terlibat, semakin kuat fondasi ketahanan pangan kita di masa depan,” pungkasnya.(red.al)

Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadiri Pembukaan Konferensi ke-19 PUIC 2025 di Gedung DPR RI

 



Jakarta, rakyatindonesia.com  – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengonfirmasi bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan menghadiri seremoni pembukaan Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) tahun 2025. Acara tersebut akan berlangsung di Kompleks Parlemen, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu malam (14/5) pukul 19.30 WIB.

"Besok malam jam setengah delapan, insyaallah Pak Prabowo akan hadir dalam pembukaan. Beliau juga akan didampingi oleh Ibu Puan Maharani selaku Ketua DPR RI dan tuan rumah konferensi," ujar Mardani saat diwawancarai di sela-sela rangkaian kegiatan konferensi, Selasa (13/5).

Mardani menjelaskan bahwa kehadiran Presiden Prabowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi simbol kuat bahwa Indonesia siap tampil sebagai perantara dan penyambung dialog antarnegara Islam dan dunia.

"Pesan yang ingin ditegaskan adalah Indonesia berada di posisi strategis untuk menjadi jembatan kolaborasi global. Negara kita mampu mengajak dunia menuju kemajuan bersama dan perdamaian kolektif," imbuhnya.

Lebih lanjut, Mardani memaparkan bahwa dalam pembukaan konferensi nanti, Presiden dan Ketua DPR RI akan kembali menegaskan pentingnya tema besar yang diangkat, yaitu "Good Governance and Strong Institution", sebagai landasan menuju ketahanan sosial dan ekonomi di dunia Islam.

"Pak Prabowo dan Mbak Puan akan menyoroti lagi betapa pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik serta kelembagaan yang tangguh dan bersih dalam menghadapi tantangan zaman," ucapnya.

Tema tersebut, menurut Mardani, tidak hanya menjadi jargon semata. Ia menekankan bahwa reformasi dalam sistem pemerintahan dan penguatan institusi merupakan kunci utama dalam menciptakan perubahan yang nyata di negara-negara anggota OKI.

“Kita harus mulai dari dalam. Perbaiki sistem kita: pemerintahan yang transparan, institusi yang dapat dipercaya, tanpa korupsi, dan betul-betul melayani rakyat. Kalau itu tidak dilakukan, mustahil bisa maju,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa tantangan eksternal tidak bisa dijadikan kambing hitam atas lambatnya kemajuan di beberapa negara Islam. Justru, refleksi internal sangat dibutuhkan untuk memperbaiki fondasi tata kelola negara.

“Kadang kita terlalu gampang menyalahkan kekuatan global—Amerika, Barat, dan lainnya. Tapi sering kali persoalannya justru ada pada kita sendiri. Banyak negara belum memiliki sistem pemerintahan yang kredibel dan lembaga yang kuat,” tegasnya.

Konferensi ke-19 PUIC kali ini memiliki nilai penting karena bertepatan dengan peringatan 25 tahun berdirinya PUIC sejak dibentuk pada 1999. Acara ini diikuti oleh 450 delegasi parlemen dari 38 negara anggota OKI, serta 10 negara pengamat (observer), dan diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat solidaritas antarparlemen dunia Islam dalam menghadapi tantangan global masa depan.(red.al)

Tim Hukum Akademisi Tolak Hasil Uji Forensik Ijazah Jokowi, Desak Audit Independen dan Inklusif

  


JAKARTA, rakyatindonesia.com  – Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis menyuarakan penolakan terhadap hasil pemeriksaan forensik dokumen ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah ditangani oleh Bareskrim Polri. Penolakan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (12/5/2025), dan ditayangkan melalui kanal YouTube Refly Harun.

Dalam konferensi tersebut, Ahmad Khozinudin, selaku Koordinator Nonlitigasi, menegaskan bahwa pihaknya tidak menerima hasil uji laboratorium forensik yang dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan pihak luar yang independen.

“Prosedur ini tidak bisa dikategorikan sebagai proses penegakan hukum yang objektif. Kami menduga ada muatan politis dalam percepatan proses ini, apalagi dilakukan setelah klien kami dilaporkan oleh Presiden Jokowi,” ujar Ahmad.

Tim hukum yang mewakili Dr Roy Suryo, Dr Rismon Hasiholan Sianipar, Rizal Fadillah SH, Dr Tifauzia Tyassuma, Kurnia Tri Royani, dan Prof Egi Sudjana—menganggap tindakan Bareskrim sebagai langkah reaktif yang tidak fair.

“Kami menolak hasil uji laboratorium dari Bareskrim karena tidak mencerminkan prinsip transparansi, akuntabilitas, serta independensi. Penyelidikan semacam ini semestinya terbuka dan melibatkan banyak pihak,” tegas Ahmad.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa proses hukum yang berjalan sekarang masih berada dalam tahap pra-penyelidikan atau pra-justicia, dan belum menyentuh pokok perkara, yaitu validitas ijazah yang dipermasalahkan.

“Ini baru tahap awal dari penerimaan aduan masyarakat. Belum ada laporan polisi yang resmi, sehingga belum masuk ranah hukum substantif,” jelasnya.

Dalam pernyataan sikap resminya, tim advokasi menyuarakan tiga poin utama:

  1. Menolak hasil uji forensik yang dilakukan tanpa pengawasan eksternal.

  2. Menilai proses yang sedang berjalan cenderung bermuatan politik.

  3. Mendesak dibentuknya tim independen dan inklusif untuk melakukan audit forensik.

Ahmad menambahkan bahwa audit tersebut harus melibatkan akademisi dari institusi kredibel, lembaga internasional, serta wakil dari legislatif.

“Proses audit harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk ahli forensik independen, akademisi yang tidak berpihak, bahkan bila perlu melibatkan lembaga luar negeri agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum,” ujar Ahmad.

Tim ini juga mencurigai hasil uji forensik yang dilakukan sekarang berpotensi hanya akan memperkuat legitimasi ijazah Jokowi tanpa membuka ruang pembuktian yang adil. Sebaliknya, mereka khawatir hal ini hanya akan digunakan sebagai dasar mempercepat kriminalisasi terhadap para pelapor.

“Kalau hasilnya sudah diarahkan sedemikian rupa, bisa saja laporan dari TPUA akan dihentikan karena dinilai tak cukup bukti, sementara klien kami tetap dijerat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut disebutkan beberapa nama besar yang bergabung dalam tim advokasi ini, seperti Dr Amir Samsudin SH MH (mantan Menteri Hukum dan HAM), Dr Abraham Samad (mantan Ketua KPK), dan Mayjen TNI (Purn) Samsu Jalal (mantan Danpom ABRI).

Sementara itu, Bareskrim Polri melalui Direktur Tindak Pidana Umum, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menyatakan bahwa penyelidikan atas laporan dugaan ijazah palsu dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) telah mencapai 90 persen.

“Sebagian besar proses sudah dijalankan, sisanya tinggal menunggu hasil uji lab forensik atas dokumen-dokumen pembanding yang diperoleh dari rekan sekolah Pak Jokowi,” ungkap Djuhandhani, Kamis (8/5/2025).

Bareskrim juga menyampaikan bahwa selain ijazah, dokumen-dokumen lain seperti foto, formulir pendaftaran, hingga skripsi akan turut diperiksa.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa langkah hukum ini ia tempuh agar publik mendapat kejelasan. Dalam keterangannya, Jokowi menegaskan bahwa dirinya telah menunjukkan seluruh ijazah pendidikan dari tingkat SD hingga perguruan tinggi kepada penyidik Polda Metro Jaya.

"Masalah ini sebenarnya sederhana, tapi karena terus bergulir, maka saya pikir lebih baik dibawa ke ranah hukum agar semuanya jelas," ujarnya.

Jokowi juga menegaskan kesiapannya untuk memberikan keterangan lebih lanjut jika diperlukan dalam proses penyelidikan lanjutan.(red.al)

Remaja Paron Ditemukan Tak Bernyawa Usai Hanyut Dibawa Arus Sungai, Jasadnya Terdampar 10 Km dari Lokasi

 



Ngawi,  rakyatindonesia.com Duka menyelimuti warga Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, setelah Rifki Nur H (14), remaja yang sebelumnya dilaporkan hilang karena terseret banjir, akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Jasad korban ditemukan pada Selasa (13/5/2025) pagi di wilayah Desa Jambangan, Kecamatan Paron, atau sekitar 10 kilometer dari titik awal hanyutnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ngawi, Prilla Yuda Putra, membenarkan penemuan tersebut. Ia menyampaikan bahwa proses pencarian sempat terkendala cuaca buruk dan harus dihentikan sementara pada malam sebelumnya.

“Korban yang hilang kemarin telah berhasil ditemukan, namun dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi awal hanyut akibat derasnya arus sungai,” ujar Prilla saat dikonfirmasi media.

Prilla menambahkan, jasad Rifki langsung dibawa pulang dan diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Teguhan untuk proses pemakaman. Situasi di rumah duka dipenuhi isak tangis keluarga dan tetangga yang turut berduka.

“Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga. Proses pencarian dilanjutkan sejak pagi setelah sempat dihentikan tadi malam karena curah hujan tinggi. Kondisi medan pencarian cukup sulit,” imbuhnya.

Tragedi ini berawal pada Senin sore (12/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, Rifki bersama dua temannya bermain dan memancing di sekitar aliran DAM Desa Teguhan. Namun tanpa disadari, hujan deras yang mengguyur wilayah hulu menyebabkan debit air meningkat secara tiba-tiba, dan arus sungai menjadi sangat deras.

Dua teman Rifki berhasil menyelamatkan diri, namun naas Rifki terpeleset dan tidak sempat menghindar dari derasnya aliran air.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, terutama orang tua, agar lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak di sekitar aliran sungai, terutama saat musim hujan.

BPBD Ngawi mengimbau masyarakat agar tidak bermain atau beraktivitas di sekitar sungai saat hujan turun atau setelah hujan, karena sangat berisiko terhadap keselamatan jiwa.

“Kami berharap ini menjadi pembelajaran bersama. Mohon kepada masyarakat, khususnya anak-anak, agar tidak bermain terlalu dekat dengan sungai. Terlebih saat cuaca ekstrem,” pungkas Prilla.

Pemerintah desa dan aparat setempat juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Beberapa lembaga sosial dan warga turut memberikan bantuan moral dan logistik ringan untuk meringankan beban keluarga yang berduka.(red.a)

Aksi Tak Senonoh Penonton Saat Reog di Ponorogo, Penari Jathil Jadi Korban Pelecehan

 



Ponorogo, rakyatindonesia.com Sebuah aksi tidak pantas dilakukan oleh salah satu penonton saat pertunjukan seni Reog Obyok di Desa Tugurejo, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Senin malam (11/5/2025). Dalam pementasan tersebut, seorang penari jathil perempuan menjadi korban tindakan pelecehan dari penonton yang nekat memukul bagian belakang tubuhnya.

Peristiwa ini terekam kamera dan videonya beredar luas di media sosial, khususnya di akun Instagram @ponorogo.update, dengan tayangan yang telah ditonton hingga 1,7 juta kali.

Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, terlihat penari jathil sedang tampil di depan barongan. Tiba-tiba, seorang pria berbaju hitam mendekat dan langsung menyentuh bagian terlarang dari si penari. Sontak, korban bereaksi spontan dengan marah dan melabrak pelaku. Aksi tersebut sempat memancing keributan kecil dan berhasil diredam oleh pemain Reog lainnya.

Pihak penyelenggara maupun warga sekitar tampak terkejut atas insiden tersebut. Terlebih, pelaku diduga berada dalam pengaruh alkohol saat melakukan aksinya.

Kapolsek Sawoo, melalui keterangan yang diterima media, membenarkan bahwa korban sudah mengadukan kejadian ini secara resmi ke pihak kepolisian. Laporan tersebut akan segera ditindaklanjuti, termasuk memeriksa pelaku dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang ada di lokasi.

“Korban sudah datang ke Polsek untuk membuat laporan. Proses penyelidikan tengah berjalan dan kami akan memastikan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum,” ujar salah satu petugas.

Di akun Instagram tersebut, insiden ini turut menuai reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mengkritik keras perilaku tidak sopan pelaku dan menyayangkan sikap sebagian penonton yang memilih diam saat pelecehan terjadi di depan mata.

“Maaf banget, kenapa semuanya seperti menganggap ini hal biasa? Banyak pria di situ tapi kenapa diam saja?” tulis akun @arsyadinata_mams.

“Mbak jathil: ‘Saya ini penari, bukan pelayan nafsu kalian!’” komentar akun @el.vinaresa.

“Masih nanya ini pelecehan atau bukan? Sentuhan tidak diinginkan seperti itu jelas-jelas pelecehan!” tegas akun @crearuna23.

Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak bahwa apapun bentuk seni budaya yang ditampilkan, para pelaku seni berhak mendapatkan rasa aman dan dihormati.

Pemerintah desa setempat bersama panitia Reog Obyok diminta untuk memperketat pengawasan penonton, terutama saat pertunjukan berlangsung malam hari, agar tidak terjadi lagi kasus serupa. Tak hanya itu, edukasi tentang kesadaran menghargai perempuan dan seniman tradisional juga dinilai sangat penting untuk ditanamkan di tengah masyarakat.(red.a)

Bus Persik Kediri Dilempari, Arema FC Evaluasi Ulang Bermarkas di Stadion Kanjuruhan

 



Malang, rakyatindonesia.com Situasi panas terjadi usai laga Arema FC kontra Persik Kediri pada akhir pekan kemarin. Insiden pelemparan bus tim tamu oleh oknum suporter tak dikenal memicu kekecewaan mendalam dari pihak manajemen Arema FC.

Manajemen tim berjuluk Singo Edan tersebut mempertimbangkan untuk meninggalkan Stadion Kanjuruhan sebagai homebase dalam sisa kompetisi Liga 1 musim 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, dalam pernyataan resmi klub pada Senin (12/5/2025).

“Kami sangat kecewa dengan penyelenggaraan laga kemarin. Terutama pada sejumlah pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pertandingan,” ujarnya.

Yusrinal mengungkapkan bahwa manajemen Arema telah berjuang keras selama tiga tahun terakhir pasca tragedi Kanjuruhan. Di tengah tekanan berat, mereka terus berusaha menjaga eksistensi klub, meski harus berpindah-pindah stadion dan menghadapi keterbatasan finansial.

“Bertahun-tahun kami berjuang dengan sisa semangat yang ada. Kami tidak punya pemasukan dari laga kandang karena terusir. Tapi kami bertahan. Saat akhirnya bisa kembali ke rumah sendiri, yang kami dapat justru caci maki dan tuntutan yang berlebihan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Menurut Yusrinal, dukungan yang semestinya diberikan suporter malah berubah menjadi tekanan. Ia menilai, sebagian oknum justru menyalahkan manajemen atas insiden pelemparan bus tim Persik, padahal kejadian tersebut berlangsung di luar area stadion (zona 4), yang berada di luar kendali panitia pelaksana.

“Pelecehan semacam ini menyakitkan. Padahal kami sudah menaati seluruh prosedur keamanan, termasuk biaya produksi pertandingan yang tembus lebih dari Rp 1 miliar dalam dua laga terakhir,” imbuhnya.

Ia juga menyinggung lemahnya pengamanan dan meminta evaluasi dari pihak keamanan, sebab pertandingan melawan Persik termasuk dalam kategori high risk match atau berisiko tinggi.

“Kami meminta aparat segera mengungkap siapa pelaku pelemparan bus tersebut. Kalau memang kecewa dengan hasil pertandingan, kenapa tim tamu yang jadi sasaran?” tegasnya.

Lebih jauh, Yusrinal berharap semua pihak bisa berintrospeksi dan duduk bersama membangun komitmen untuk masa depan sepak bola Malang.

“Cukuplah manajemen disalahkan terus. Mari kita buat pakta integritas antar pemangku kepentingan. Jangan saling lempar tanggung jawab,” ujarnya.

Sebagai bentuk ketegasan, Arema FC tengah mengevaluasi kemungkinan tidak lagi menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai venue kandang selama sisa musim. Keputusan ini akan ditentukan dalam waktu dekat setelah mempertimbangkan berbagai aspek keamanan dan teknis pertandingan.(red.a)

Curi Benih Kacang Tanah, Lansia di Semen Nyaris Diamuk Warga

 



Kediri, rakyatindonesia.com Seorang pria lanjut usia nyaris menjadi korban amukan massa usai tertangkap basah mencuri benih kacang tanah milik warga. Peristiwa ini terjadi pada Minggu dini hari (11/5) sekitar pukul 02.00 WIB, di Desa Bobang, Kecamatan Semen, Kota Kediri.

Pelaku diketahui bernama Samsul Hadi (61), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen. Ia tertangkap warga saat sedang berusaha mengambil sekarung benih kacang tanah seberat 60 kilogram dari ladang milik Rusmiatun, salah satu petani setempat.

Aksi tersebut sempat membuat warga geram dan hampir main hakim sendiri. Beruntung, perangkat desa yang mengetahui kejadian tersebut segera menghubungi pihak kepolisian. Petugas dari Polsek Semen Polres Kediri Kota pun segera tiba di lokasi dan mengamankan pelaku ke kantor polisi guna menghindari tindakan anarkis.

“Iya, benar. Saat itu pelaku hampir menjadi sasaran amuk massa karena aksinya kepergok warga,” ungkap Aipda Fredy Kurnia, Kanit Reskrim Polsek Semen, mewakili Kapolsek Iptu Bambang Heri Muljono.

Dari hasil pemeriksaan, Samsul mengakui bahwa ini adalah kali kedua ia mencoba mencuri benih kacang. Ia berdalih terpaksa melakukan hal itu karena ingin menanam kacang tanah di sekitar gubuk tempat tinggalnya. “Nantinya hasil panen akan digunakan untuk membeli makanan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutur Fredy.

Samsul yang diketahui tinggal seorang diri dan mengais rezeki dari barang-barang bekas, kini telah dipulangkan ke keluarga besarnya di Tulungagung. Hal ini dilakukan setelah adanya kesepakatan damai secara kekeluargaan antara pelaku dan korban.

“Korban sudah memaafkan dan tidak melanjutkan ke jalur hukum. Kami kemudian menyerahkan pelaku ke pihak keluarga di Tulungagung agar kehidupannya bisa lebih baik ke depan,” jelas Fredy.

Pihak kepolisian berharap kejadian serupa tidak terulang. Dalam kondisi sulit sekalipun, masyarakat diminta untuk tetap menjunjung hukum dan mencari bantuan melalui jalur yang benar.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kepedulian sosial terhadap warga lansia dan masyarakat rentan lainnya.(red.a)

Polri

Terkini

Sulsel

Kriminal

Ekonomi

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved