CJH Kabupaten Mojokerto Di Imbau Tak Bawa Benda Terlarang

Mojokerto, rakyatindonesia.id– Sebanyak 710 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Mojokerto akan berangkat ke tanah suci di gelombang kedua Embarkasi Surabaya. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto mengingatkan para CJH untuk tidak membawa barang-barang yang dilarang.

“Dari tahun ke tahun selalu jadi temuan, biasanya hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Seperti benda cair, minyak goreng, kecap, rokok. Boleh (rokok) tapi dibatasi 1 slop,” ungkap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mojokerto, Barozi, Senin (6/6/2022). Barozi menambahkan, CJH asal Kabupaten Mojokerto juga diminta untuk tidak membawa rice cooker. Ini lantaran jatah makan CJH dalam sehari tiga kali sehingga tidak perlu bawa peralatan masak nasi itu. Sebelumnya, diakui Barozi, jatah makan CJH dalam sehari hanya dua kali.

“Selama ini dua kali, siang dan malam. Sekarang tiga kali sehingga tidak perlu bawa peralatan berat. Paling selera menu bawa mie instan, sambel pecel itu wajar. Sehingga dihimbau untuk calon jemaah haji untuk tidak membawa barang-barang yang dilarang,” katanya.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) melalui akun instagram resminya menjelaskan ada jenis barang-barang yang tidak boleh dibawa atau digunakan jemaah haji di tanah suci.

Barang tidak boleh dibawa jemaah haji itu antara lain, senjata tajam, perhiasan, uang tunai dalam jumlah berlebihan, barang yang mudah terbakar, peralatan yang mengandung gas, serta bahan peledak. Kemudian barang yang berbahan magnet, cairan dalam botol seperti saus, kecap, dan sambal.

Selain itu juga makanan berbau menyengat, obat-obatan terlarang, gambar atau VCD asusila dan sejenisnya. Larangan tersebut bertujuan untuk memastikan perjalanan jamaah haji di tanah suci berlangsung aman.(red.sin)