Wednesday, June 8, 2022

Kerusakan Bangunan Sekolah Ponorogo Dikarenakan Kayu Lapuk

 Kerusakan Bangunan Sekolah Ponorogo Dikarenakan Kayu Lapuk



Ponorogo, rakyatindonesia.id – Kerusakan bangunan sekolah kembali terjadi di Ponorogo. Kali ini menimpa bangunan sekolah dasar negeri (SDN) 2 Dayakan Kecamatan Badegan. Yakni atap bangunan ruang kelas V di SD tersebut beberapa hari lalu roboh. Beruntung, kejadian itu terjadi pada sore hari, sehingga tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah yang berada di Dukuh Kliyur Desa Dayakan ini .

“Kejadian atap ruang kelas V ambruk ini terjadi pada hari Kamis (2/6) lalu. Terjadi pada sore hari, sehingga tidak ada kegiatan belajar mengajar,” kata Kepala SDN 2 Dayakan, Suroso, Selasa (7/6/2022).  Kerangka atap ruang kelas V ini, kata Suroso memang sudah lapuk dimakan usia. Kondisi yang lapuk itu kemudian diguyur hujan pada waktu itu. Nah, kemungkinan tidak bisa lagi menahan derasnya air hujan, kayu-kayu yang sudah lapuk itu, akhirnya ambruk.

“Karena terjadi sore hari ya pas lagi keadaan sepi. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” kata Suroso sambil menyebut bahwa bangunan itu dibangun sudah 27 tahun silam.

Kondisi kayu atap yang lapuk itu sudah diketahui Suroso sejak lama. Tak ingin terjadi apa-apa kepada siswanya, dirinya sudah mengosongkan ruangan kelas V itu sejak dua bulan yang lalu. Siswa kelas V kemudian dialihakan untuk belajar menempati ruangan perpustakaan sekolah.

“Sejak dua bulan yang lalu sudah dikosongkan, siswa dipindah untuk menggunakan ruang perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM),” katanya. Suroso menambahkan pengosongan ruangan kelas juga dilakukan untuk kelas VI. Namun, untuk kelas tersebut baru berjalan seminggu yang lalu. Sebab kayu di atap bangunan ruang kelas VI melengkung.

“Kelas VI juga dipindahkan ke perpus, ya disekat seadanya saja. Kebetulan siswanya juga tidak banyak. Jadi masih lumayan cukup untuk digunakan,” katanya.

Dia mengaku tahun lalu sudah mengajukan perbaikan atas sekolah ke Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Ponorogo. Namun, hingga terjadi ambruk, nampaknya belum bisa terealisasikan.

Suroso mengaku, sebelum ambruk pihaknya pada 2021 lalu sempat mengajukan perbaikan atap sekolah dengan 64 murid itu ke Dindik Ponorogo, namun hingga kini belum terealisasi hingga akhirnya ambruk tersebut.

“Sudah ajukan proposal rehab pada tahun 2021 lalu, tetapi memang belum terealisasi,” pungkasnya. (red.sin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved