Minggu, 22 Oktober 2023

Atasi Banjir Tahunan, Proyek Penanganan Bengawan Jero Lamongan Direalisasikan

Atasi Banjir Tahunan, Proyek Penanganan Bengawan Jero Lamongan Direalisasikan

 

Lamongan, rakyatindonesia.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Lamongan mulai melakukan pembangunan proyek penanganan Bengawan Jero di Pengelolaan Sumber Daya Air Kuro, Desa Kuro, Lamongan.

Proyek tersebut meliputi rehab pintu air, pembangunan rumah genset pompa Kuro dan penambahan kapasitas pompa 3000 liter/detik sebanyak 2 buah, sehingga menambah jumlah kapasitas air di UPT Kuro menjadi 10.000 liter/detik.

Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akh. Jazli, melakukan kunjungan ke UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Kuro, Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun, sebagai tanda dimulainya pembngunan tersebut.

Akh. Jazli yang berkesempatan untuk mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa proyek tersebut dilaksanakan untuk mengatasi banjir tahunan yang menjadi momok di Kabupaten Lamongan.

“Bu Gubernur berpesan agar serius menangani proyek ini karena ini betul-betul dibutuhkan masyarakat, mudah-mudahan membawa manfaat dan maslahat,” tutur Jazli, ditulis Sabtu (21/10/2023).

Berdasarkan data yang dihimpun, dampak banjir selama 6 bulan yang terjadi di awal tahun 2023 ini mengakibatkan sebanyak 6.672 rumah penduduk di 59 desa di 8 kecamatan se-Lamongan tergenang. Bahkan, sejumlah fasilitas umum yang meliputi 55 sekolah, 22 tempat ibadah, dan 7 fasilitas kesehatan turut terdampak.

Menurut Wakil Bupati Abdul Rouf, Bengawan Jero memiliki karakteristik di bawah elavasi muka air laut, sehingga meningkatnya volume air menjadikan pembuangan air ke muara menjadi lambat.

“Wilayah Bengawan Jero kalau banjir ini tipenya agak susah keluar airnya, tahun lalu ini mencapai 6 bulan lebih, karena karakteristik Bengwan Jero berada di bawah elavasi muka air laut sehingga menjadikan lamanya pembungan air ke muara,” ungkap Wabup Rouf.

“Artinya kalau pagi kita bisa membuang kalau siang air air laut yang masuk, ini menjadikan kesusahnya membuang air genangan,” imbuhnya.

Demi mengoptimalisasi penanganan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan, Wabup Rouf menegaskan, Pemkab Lamongan telah melakukan berbagai langkah kongkrit yang terbagi menjadi 3 cara.

“Ketiga cara itu yakni operasi pemeliharaan dan peningkatan sarana prasarana pengendalian banjir, penanganan operasi melalui koordinasi lintas sektor, serta operasi buka tutup pintu dam dan penanganan kritis tanggul jebol,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Baju Trihaksono, membeberkan, sebagai bentuk pemeliharaan agar tidak terjadi luapan kiriman air yang bermuara di Bengawan Jero, kini telah dilakukan berbagai upaya.

Adapun upaya-upaya itu di antaranya mulai dari pengerukan waduk dan embung di desa dengan tambahan tampungan sebesar 177.000 m3, pengerukan 6 sungai utama Bengawan Jero sepanjang 11 km, normalisasi kanal banjir perkotaan sepanjang 6 km, serta pembersihan melalui program garpu sendok (Gerakan Prahu Sikat Enceng Gondok) sepanjang 35 km.

Proyek tersebut, lanjut Baju Trihaksono, akan dikerjakan dengan anggaran Rp60 miliar yang berasal dari 1/3 APBD Pemkab Lamongan serta 2/3 dari Pemprov Jawa Timur.

“Kontraknya sebenernya 3 bulan, tapi pompanya ini pesan dari luar negeri membutuhkan waktu untuk pemesanannya, tapi kita pastikan November ini barang sudah masuk sedangkan genset sudah ready tinggal bangun rumah genset. Sehingga Akhir desember bisa selesai dan dapat berfungsi, dan kemungkinan el nino saat ini cukup panjang yang di prediksikan sampai Desember ini membantu kita untuk pelaksanana lebih cepat,” pungkasnya.(red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved