Cilacap, rakyatindonesia.com – Pikap yang mengangkut puluhan santri mengalami kecelakaan di Jalan Raya Desa Kedungreja, Kabupaten Cilacap, kemarin. Akibatnya, satu penumpang meninggal dan 30 lainnya mengalami luka. Ternyata, sopir pikap itu seorang santri yang masih di bawah umur.
Sopir berinisial A (17) itu sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Unit Gakkumdu Satlantas Polresta Cilacap."Sopir sudah kita amankan di Satlantas untuk dimintai keterangan. Belum (penetapan tersangka), kita masih mintai keterangan," kata Kasat Lantas Polresta Cilacap, Kompol Nunung Farmadi kepada wartawan, Senin (23/10/2023).
Nunung mengatakan sopir pikap tersebut merupakan seorang santri yang diketahui belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Betul, (sopir) masih 17 tahun. Belum memiliki SIM dan juga santri di pondok," ungkapnya.
Meski begitu, Nunung menyebut ada kemungkinan sopir ini menjadi tersangka. Sebab ada kelalaian yang menyebabkan timbulnya korban jiwa.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan sopir itu bakal menjadi tersangka, Nunung mengatakan menunggu hasil penyidikan.
"(Sopir berpotensi jadi tersangka?) Iya. Berdasarkan nanti hasil penyidikan. Sementara masih mintai keterangan untuk didalami," jelasnya.
Lebih lanjut, Nunung menyebut ada beberapa pelanggaran dalam kecelakaan itu.
"Yang pertama tentu saja angkutan barang digunakan untuk orang. Kemudian yang kedua belum memiliki SIM untuk roda empat," pungkas Nunung.
30 Korban Masih Jalani Perawatan
Kecelakaan tunggal pikap yang mengangkut puluhan santri itu terjadi pada Minggu (22/10) sekitar pukul 08.45 WIB.
Kasat Lantas Polresta Cilacap, Kompol Nunung Farmadi menjelaskan mobil yang kecelakaan itu Mitsubishi Pickup T120 SS dengan nomor polisi R 8377 MK.
Satu penumpang dilaporkan meninggal. Adapun 30 santri korban kecelakaan itu saat ini masih menjalani perawatan medis.
Meski kondisi 30 santri korban kecelakaan tunggal itu dinyatakan sudah membaik, mereka belum diperkenankan pulang.
"Saat ini masih dirawat di tiga tempat. Di Puskesmas Kedungreja, Sidareja, dan RS Aghisna Sidareja," kata Kompol Nunung Farmadi saat ditemui, Senin (23/10).
"Masih dirawat semua. Info terakhir sudah mulai membaik. Sementara belum (pulang), masih dipantau," imbuhnya.
Nunung mengatakan rata-rata para korban mengalami lecet dan memar karena benturan. Adapun korban yang meninggal, inisial UM (15) disebut mengalami luka di kepala.
"Rata-rata (korban) lecet dan benturan kemudian memar. Yang almarhumah yang meninggal kemarin ada cedera di bagian kepala," jelasnya.
Mengenai penyebab kecelakaan, Nunung mengatakan mobil bak terbuka itu kelebihan muatan dan saat itu melaju dalam kecepatan tinggi.
"Yang pertama itu kan kendaraan angkutan barang yang digunakan untuk angkutan orang. Kemudian muatannya sangat overload, sampai 31 penumpang. Di TKP juga sedikit berbelok, kemudian oleng dan terguling," ungkapnya. (red.IY)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram