Jakarta, rakyatindonesia.com – Sebagian besar masyarakat pasti sudah tak asing dengan merek minyak goreng Fortune, Sovia, hingga Sania. Adapun produk-produk tersebut merupakan buah hasil produksi dari Raksasa Minyak Wilmar International Limited (Wilmar).
Wilmar kini sudah memiliki lebih dari 500 pabrik dengan jaringan distribusi yang luas mencakup China, India, Indonesia, dan lebih dari 50 negara lainnya. Namun siapa sangka, di balik kesuksesan Wilmar ada sosok mantan loper koran. Ialah Martua Sitorus.
Martua Sitorus merupakan pria asli Indonesia yang kini berhasil masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Dilansir dari Forbes, Selasa (14/11/2023), Martua menduduki posisi orang terkaya ke-904 di dunia dan ke-11 di Indonesia saat ini. Berdasarkan data realtime, tercatat kini kekayaan bersihnya mencapai US$ 3,2 miliar atau setara Rp 49,6 triliun (kurs Rp 15.500).
Untuk mencapai posisi sebagai Raja Minyak RI, ternyata Martua harus menghadapi berbagai tantangan berat. Kehidupan masa kecilnya pun ternyata jauh berbeda dibandingkan dengan masa jayanya saat ini.
Martua harus bekerja keras demi bisa menyelesaikan pendidikan hingga bangku kuliah. Segala upaya ia lakukan untuk menambah pendapatan keluarga, termasuk dengan berjualan udang dan jadi loper koran di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, ia mampu menamatkan kuliahnya di Universitas HKBP Nomensen, Medan. Usai menyelesaikan kuliah, Martua juga sempat bisnis kecil-kecilan dan berdagang di Kota Medan.
Akhirnya, ia pun bertemu dengan Kuok Khoon Hong, pengusaha asal Malaysia. Tak disangka, pertemuannya dengan Hong menjadi katalisator dirinya hingga mampu menduduki posisi sebagai pebisnis kelas kakap.
Pertemuan yang terjadi pada 1991 itu menghasilkan ide bisnis dalam bentuk usaha pengolahan kelapa sawit. Perusahaan ini pun diberi nama Wilmar Internasional yang diambil dari gabungan nama depan mereka William dan Martua, Wil-Mar.
Pada mulanya, Wilmar hanya mengelola 7.100 hektar kebun kelapa sawit. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini terus berkembang hingga mampu membangun pabrik sendiri untuk memproduksi minyak kelapa sawit. Bisnis itu pun tetap kokoh dari waktu ke waktu walau dihajar krisis.
Saat inj, Wilmar pun berhasil menyandang status sebagai salah satu perusahaan dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia, yaknk tembus hingga 231.697 per Desember 2022. Berkat Wilmar, Martua hidup dengan kekayaan melimpah seperti sekarang. Bahkan, bisnisnya merambah ke berbagai sektor.
Martua Sitorus tercatat memiliki bisnis perkebunan bersama saudaranya di bawah bendera Gama Corp. Bekerjasama dengan Grup Ciputra, Gama Land membangun proyek di Jakarta yang akan memiliki 15 tower apartemen dan kompleks perbelanjaan. Saudara-saudaranya juga memiliki investasi bersama di semen dan properti. (red.IY)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram