Senin, 27 November 2023

Kronologi Ketua KPU Lutra Bertamu di Rumah Janda Diduga Berbuat Asusila

 Kronologi Ketua KPU Lutra Bertamu di Rumah Janda Diduga Berbuat Asusila

 

Luwu Utara, rakyatindonesia.com – Ketua KPU Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) Hayu Vandy digeruduk warga ketika bertamu di rumah wanita berinisial OD yang diketahui berstatus janda lantan diduga berbuat asusila. Polisi yang mendatangi lokasi langsung mengamankan Hayu Vandy.


Hayu Vand bertamu di rumah OD di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Luwu Utara pada Jumat (24/11) sekira pukul 13.00 Wita. Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Joddi Titalepta mengatakan warga yang baru pulang dari salat Jumat curiga melihat mobil Hayu di depan rumah OD.

"Saya langsung ke lokasi setelah salat Jumat. Saat itu warga setempat sudah banyak berkumpul," ujar AKP Joddi Titalepta kepada wartawan, Sabtu (25/11/2023).

Joddi menjelaskan Hayu bertamu ke rumah OD usai salat Jumat. Keduanya mengobrol di ruang tamu rumah OD dan tiba-tiba warga datang berkerumun.

"Usai salat Jumat yang bersangkutan (Ketua KPU) berada di ruang tamu di rumah OD yang berstatus janda lalu datang warga mereka mengira bahwa ada sesuatu yang terjadi," terangnya.

Hayu kemudian diamankan ke rumah salah satu ustad. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan warga yang semakin banyak di rumah OD.

"Khawatir makin banyak orang karena berpikir ada kejadian apa sehingga dia diamankan ke rumah ustaz," katany.

Joddi menegaskan tidak ada hal-hal yang aneh antara Hayu dan OD. Dia menyebut keduanya memang teman kantor sehingga ada hal yang dibicarakan terkait pekerjaan.

"Yang bersangkutan dan perempuan OD itu satu kantor, jadi alasan ke sana itu karena ada urusan dan hanya mampir, sementara duduk di ruang tamu, warga tiba-tiba datang karena melihat mobil HV," jelasnya.

Hayu kemudian diamankan ke rumah salah satu ustad. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan warga yang semakin banyak di rumah OD.

"Khawatir makin banyak orang karena berpikir ada kejadian apa sehingga dia diamankan ke rumah ustaz," katany.

Joddi menegaskan tidak ada hal-hal yang aneh antara Hayu dan OD. Dia menyebut keduanya memang teman kantor sehingga ada hal yang dibicarakan terkait pekerjaan.

"Yang bersangkutan dan perempuan OD itu satu kantor, jadi alasan ke sana itu karena ada urusan dan hanya mampir, sementara duduk di ruang tamu, warga tiba-tiba datang karena melihat mobil HV," jelasnya.

Joddi juga menanggapi isu Hayu dan OD dinikahkan setelah digeruduk oleh warga. Menurutnya, isu itu tidak benar karena orang tua dari perempuan OD tak setuju.

"Orang tua perempuan mengatakan bahwa jika dinikahkan, itu berarti mereka dianggap bersalah dan berbuat hal yang tidak terpuji," bebernya.

Ketua KPU Lutra Bantah Berbuat Asusila

Hayu Vandy kemudian buka suara usai digeruduk oleh warga saat bertamu ke rumah OD. Dia membantah berbuat asusila dan saat itu hanya mampir untuk makan siang.

"Saya hanya singgah untuk makan siang dan akan mengambil paket di tempat teman. Kemudian, saya sempat silaturahmi ke Pak Haji Ramlan, berdiskusi dan mendapatkan petuah darinya," ujar Hayu Vandy kepada wartawan, Sabtu (25/11).

Hayu menjelaskan warga yang datang ke rumah OD saat itu tidak melakukan penggerebekan. Dia menyebut warga yang datang hanya memintanya ke kediaman salah satu tokoh agama yang tak jauh dari rumah OD.

"Saya tidak digerebek, memang ada warga yang datang meminta saya ke kediaman tokoh agama. Di sana kami berdiskusi, klarifikasi, serta mendengarkan nasehat dan petuah beliau," tambahnya.

Selain itu, dia juga membantah terkait isu pernikahan yang dilangsungkan usai digeruduk warga. Hayu mengatakan orang tua kedua belah pihak tidak setuju karena dirinya dan OD tidak melakukan tindakan asusila.

"Saya meluruskan bahwa tidak tertangkap basah, apalagi melakukan perbuatan asusila. Tidak ada pernikahan karena orang tua kedua belah pihak tidak sepakat. Kalau dinikahkan berarti membenarkan tuduhan-tuduhan orang," jelasnya

"OD adalah rekan kerja saya, rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari kantor. Sebagai manusia biasa pastinya saya akan bersosialisasi dan membangun relasi dengan orang lain atau suatu kelompok selama dalam batas kewajaran, dan norma-norma yang berlaku," tambahnya. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved