Pemkot Kediri komitmen tekan hoaks jelang Pemilu 2024

Pemkot Kediri komitmen tekan hoaks jelang Pemilu 2024

Kediri, rakyatindonesia.com - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berkomitmen untuk terus menekan hoaks hingga ujaran kebencian sebagai upaya menciptakan perpecahan bangsa menjelang Pemilu 2024.

Kepala Kesbangpol Kota Kediri Bagus Hermawan mengemukakan di era digital ini sangat banyak buletin hoaks alias ujaran kebencian kepada suatu golongan yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia terutama saat mendekati penyelenggaraan Pemilu 2024. Dinamika yang diakibatkan aktivitas politik saat Pemilu dan Pilkada memang sudah sangat terasa.

"Jika kami tetap biarkan maka bakal terjadi perpecahan di masyarakat. Perpecahan inilah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak – pihak yang kontra dengan ideologi bangsa ialah Pancasila," katanya di Kediri, Selasa.

Pemkot Kediri, kata dia, melibatkan semua pihak tak terkecuali tokoh kepercayaan di Kota Kediri untuk menyampaikan nilai-nilai sejpetunjuk kebangsaan terutama sejpetunjuk Kota Kediri secara informatif, efisien, dan efektif kepada sasaran sasaran yang dituju.

Selain itu dalam bumi pendidikan, sekolah juga dituntut untuk mengenalkan para anak didiknya tempat - tempat berhistoris di Kota Kediri yang mengandung nilai – nilai luhur untuk menanamkan rasa persatuan dan kesatuan.

"Agar generasi penerus bangsa mengetahui gimana perjuangan dalam merebut kemerdekaan, pengorbanan, serta semangat cinta tanah air para pejuang yang terekam dalam sejpetunjuk dapat menanamkan dan mengikat rasa persatuan dan kesatuan dalam diri mereka," kata Bagus.

Pihaknya juga ikut serta webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan PUM (Pemerintahan Umum) dengan tema "Pentingnya penguatan nila – nilai sejpetunjuk dalam rangka mewujudkan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 yang tenteram dan harmonis".

Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kemendagri Drajat Wisnu Setyawan dalam webinar itu juga menyampaikan bahwa sejpetunjuk merupakan sebuah rangkaian peristiwa yang di dalamnya termuat peristiwa baik maupun buruk.

Hal-hal yang termuat di dalamnya, kata dia, memang tidak bisa diubah namun dapat menjadi pembimbing yang baik. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, sejpetunjuk kebangsaan mempunyai peranan sebagai pangkal identitas bangsa.

"Sejpetunjuk bangsa merupakan suatu perspektif yang bakal membentuk pola perilaku dan sikap masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.

Drajat menambahkan diperlukan pemahaman yang tepat tentang sejpetunjuk kebangsaan agar nilai -nilai luhur yang terkandung di dalam sejpetunjuk dapat teraplikasi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Selain itu pemahaman nilai – nilai sejpetunjuk bermaksud untuk menumbuhkan semangat kebangsaan.

"Ketika sejpetunjuk bangsa terpelihara dengan baik dan terjaga eksistensinya, maka setiap generasi bakal mengetahui gimana kedaulatan bangsanya diperjuangkan. Sehingga bakal menumbuhkan rasa penghormatan dan kebanggaan terhadap bangsanya," kata dia.

Sementara dalam konteks pemilu, Drajat mengatakan pemahaman yang baik tentang sejpetunjuk kebangsaan dapat menjadi salah satu injakan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan dan ancaman dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Semakin tinggi kesadaran masyarakat tentang sejpetunjuk kebangsaan, maka bakal timbul kemauan untuk mempertahankan eksistensi NKRI sebagai hasil pengorbanan para pejuang. Salah satu contohnya diwujudkan oleh masyarakat melalui kesadaran untuk menciptakan pemilu serentak yang aman, damai, dan harmonis," ujar dia.

Pihaknya berambisi upaya pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah wilayah dan pemangku kepentingan terkait dapat menciptakan suasana Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 dengan tenteram dan selaras di seluruh pelosok Indonesia.(red.al)