Sabtu, 13 Januari 2024

7 Fakta 3 Bocah Sukabumi Tewas di Lubang Galian

 7 Fakta 3 Bocah Sukabumi Tewas di Lubang Galian

 


Sukabumi, rakyatindonesia.com - Nasib pilu dialami tiga orang bocah asal Sukabumi, Jawa Barat yang meregang nyawa di sebuah galian. Ketiga anak-anak itu masing-masing anak perempuan berinisial MK (4), anak laki-laki inisial MIA (5) dan anak laki-laki inisial MS (4,5).


Insiden nahas yang menimpa tiga anak itu, terjadi di Kampung Warungwaru RT 01/04 Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kamis (11/1) lalu.

Berikut 7 fakta, tiga bocah tewas di dalam galian:

1. TKP Jauh Dari Rumah Duka


Kejadian ini terjadi sekitar pukul 17:20 WIB saat cuaca hujan deras. Dalam kejadian ini, Polisi sudah memasang garis batas (police line) di tempat kejadian perkara (TKP).

Rumah duka para korban tak terlalu jauh dari gerbang perusahaan. Bendera kuning terpasang di pinggir rumah dan ketiga korban saat ini sudah dimakamkan.

2. Berawal dari Teriakan Warga


Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto mengatakan, kejadian ini awalnya diketahui oleh warga yang berteriak meminta tolong. Warga tersebut melihat salah satu jasad anak mengambang dalam sebuah galian yang dipenuhi air hujan.

Mendapati kejadian itu, warga warga tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

"Awal kejadian kita dapat laporan dari warga yang mendengar teriakan minta tolong, nah kemudian ditolong sama warga terus lapor ke bhabinkamtibmas, dia (anggota Bhabin) ikut nolong juga," kata Joko.

3. 2 Nyawa Anak Lain Tak Terselamatkan


Mendapati satu anak sudah meninggal dunia, warga tersebut melihat dua anak lainnya berada di dasar galian. Saat ditemukan, keduanya masih dalam kondisi hidup.

Dua anak itu langsung dilarikan ke RSUD Syamsudin. Namun, nyawa kedua anak itu tak dapat terselamatkan.

"Korbannya tiga, dua orang dibawa ke RS Bunut (RSUDSyamsudin) dan tiga-tiganya semua dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

4. Tidak Ada Saksi


Joko menyebut, tak ada yang mengetahui secara pasti kronologi saat anak-anak itu tenggelam. Namun demikian, dari keterangan para saksi menyatakan jika ketiga anak itu terbiasa main di lokasi tersebut.
"Kita tanyakan tidak ada yang tahu, menurut saksi itu mereka sering bermain-main ke sini, jadi pas persisnya dia terpeleset atau apa tidak ada yang tahu. Pas ditemukan itu ada yang sudah keadaan meninggal, mengambang di air. Kondisinya hujan deras, main-main. Tiga orang korban, ngambang satu, yang dua masih di dalam, di bawah," jelasnya.

"Jadi ini tanah dari ... (cikal) bakal galian, lokasi galian dari PT Batu Neglasari. Nanti itu kita akan proses, proses pembuatan izin galian. Itu belum (rencana pengerjaan) masih dalam proses izin (dulu) kandang ayam dan batu pasir," tambahnya.

5. Masih Diselidiki Polisi


Sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan kelalaian. Dia juga berkoordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Sukabumi.

"(Dugaan unsur kelalain?) nanti kita laksanakan penyelidikan. Kita akan laksanakan penyelidikan tentunya, kita tunggu saja prosesnya, kita koordinasi juga dengan Satuan Reskrim Polres Sukabumi," ujarnya.

6. 3 Korban Masih Satu Saudara


Fatonah (67) mengatakan, ketiga korban merupakan cucunya. Dia mengaku tak menyangka jika musibah ini terjadi menimpa keluarganya.

"Kaya mimpi. Pagi tadi masih ketemu sekarang sudah nggak ada. Sering main di sana, tapi belah sini main pasir. Tadi mah kata mamahnya teh 'umi pang neangken eneng,' katanya itu di selokan. Eh pas dilihat udah ngambang," ujar Fatonah di rumah duka.

7. Tak Mengetahui Fungsi Lubang di Galian Itu


Fatonah mengatakan, tak ada yang tahu persis kejadian tersebut. Dia tak tahu persis fungsi kawasan tersebut. Menurutnya, lubang itu dibuat baru beberapa hari yang lalu.

"Baru dikeduk sama beko didalamin itunya teh. Enggak ada lumpur di dalamnya. Nggak tahu. Jadi heran juga itu teh mau dibikin apa gitu," ucapnya. (red.w)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved