Minggu, 28 Januari 2024

Niat Bubarkan Judi Sabung Ayam Berujung Tembakan Tewaskan Pria Boyolali

 Niat Bubarkan Judi Sabung Ayam Berujung Tembakan Tewaskan Pria Boyolali

 

Solo, rakyatindonesia.com - Yuda Bagus Setiawan (32), pria asal Boyolali tewas diduga terkena tembakan. Insiden ini bermula saat korban dan kelompoknya bermaksud membubarkan judi sabung ayam di kawasan Colomadu, Karanganyar.


Hendak Bubarkan Judi Sabung Ayam


Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono mengatakan, kejadian bermula saat dua kelompok, yang mengatasnamanakan Laskar Umar bin Khotob, dan Sardulo Seto mendatangi lokasi tersebut pada Jumat (26/1) malam.


"Itu mereka mendatangi tempat yang diduga perjudian sambung ayam. Lalu ada perlawanan dari kelompok tersebut, hingga ada penembakan yang membuat satu orang meninggal dunia, yakni Mas Y," kata Endro saat dihubungi awak media, Sabtu (27/1/2024).

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Brigade Umar bin Khattab, Sulistyo Budi. Menurutnya, pada Jumat (26/1) malam, anggotanya melakukan kegiatan untuk membubarkan sabung ayam di Tohudan, Colomadu, Karanganyar.

Dia mengemukakan, tindakan itu dilakukan setelah mendapat informasi dari warga baik lewat media sosial maupun ke telepon selulernya langsung. Dia mengaku menindaklanjuti informasi tersebut dengan mengirim surat ke Kapolres Karanganyar.

"Ditunggu 5 hari nggak ada respons dan tidak ada telepon masuk karena di situ tak tuangkan nomor HP saya. Dengan berdalih itu, teman-teman Brigade Umar Bin Khattab akhirnya mengambil sikap ke sana," jelas Sulistyo saat melayat di rumah duka.

Malam itu, lanjut dia, sebenarnya mau mengecek apakah masih ada kegiatan sabung ayam atau tidak. "Namun kelihatannya ini sudah bocor duluan. Jadi mereka sudah siap. Kita sekitar 50-an orang, yang masuk sekitar 20-30-an orang. Sedangkan dari sana sekitar 100-an orang," kata dia.

Bentrok Diwarnai Tembakan


Dia juga menyebut, saat terjadi bentrok terdengar suara tembakan. "Ada suara tembakan kalau nggak salah delapan kali," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan Sulistyo, dari pihaknya ada dua orang yang terkena tembak. Selain Yuda juga ada satu lagi yang tertembak di kakinya.

"Mas Yuda itu kayaknya ketinggalan. Ketika kita itu yang kena itu Mas Kipli, kena dua tembakan, kita fokus ke Mas Kipli. Kita bawa, terus kita bubar, kita bawa pulang," papar dia.

"Sampai di rumah kita cek masih kurang satu. Ternyata Mas Yuda. Kita cek, informasi sudah terkapar. Sudah meninggal di TKP," ungkap Sulistyo.

Menurut Sulistyo, Kipli mengalami luka di kaki. Sedangkan Yuda luka di dada.

"Supremasi hukum harus dijalankan. Yang membunuh harus ketemu dan harus dihukum seberat-beratnya. Pertama kasus pembunuhannya, kedua kasus kepemilikan senpi (senjata api), ketiga perjudiannya. Ini harus diusut tuntas," tandas Sulistyo.

Jenazah Dimakamkan


Sementara itu, jenazah korban dimakamkan di Boyolali, Sabtu (27/1) sore. Isak tangis pecah saat jenazah dibawa keluar dari rumah duka di Dukuh Bulakan, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Jenazah Yuda diberangkatkan ke pemakaman pukul 16.30 WIB. Dia dimakamkan di pemakaman umum Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono. Ratusan anggota ormas Islam dan pelayat ikut mengantar korban ke pemakaman.

Mertua korban, Suryanto, mengaku mendapat kabar meninggalnya menantunya itu pada sekitar waktu subuh. Namun karena apa, pihaknya tidak tahu.

"Mau subuh itu saya baru dapat kabar. Saya dibel (ditelepon) anak saya yang di Cirebon," kata Suryanto di rumah duka Sabtu (27/1/2024).

Keterangan Polisi


Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut. "Iya dapat laporan tadi malam, namun semua masih dalam proses penyelidikan. Tunggu dulu saja, nanti kalau memang sudah selesai, akan kita sampaikan," kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy saat dimintai konfirmasi awak media, Sabtu (27/1/2024). Jerrold menjawab pertanyaan soal informasi adanya korban tewas diduga ditembak di kawasan Colomadu.

Kasus tersebut tengah didalami pihak kepolisian. Kapolres masih menunggu informasi valid terkait kasus tersebut.

"Masih proses penyelidikan jadi untuk di mana lokasi dan sebagainya, kita harus menunggu data yang valid," ujarnya. (red.w)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved