Minggu, 11 Februari 2024

Beda Suara Rektor Soegijapranata-Polisi soal Permintaan Video Apresiasi Jokowi

 Beda Suara Rektor Soegijapranata-Polisi soal Permintaan Video Apresiasi Jokowi

 


Solo, rakyatindonesia.com - Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto, mengaku dihubungi pihak Kepolisian yang memintanya membuat video berisi apresiasi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihak Kepolisian membantah tudingan tersebut dan menjelaskan video yang diminta merupakan pernyataan tokoh sebagai wujud cooling system menjelang gelaran Pemilu 2024.


Permintaan polisi itu disampaikan Ferdinan saat ditemui awak media di Unika Soegijapranata, Semarang, Selasa (6/2/2024). Bahkan, Ferdinan mengaku sempat dikirimi contoh video pernyataan dari berbagai universitas.



"Chat pertama itu kan hari Jumat (2/2/2024) saya berangkat ke Surabaya karena pertemuan kami dengan Perguruan Tinggi Katolik itu di Surabaya beliau mengatakan dari Polrestabes," kata Ferdinan.


"Lalu saya jawab 'mohon maaf Bapak kami memilih untuk tidak membuat itu' lalu Sabtunya setelah kami membuat pernyataan di Surabaya itu beliau WA lagi kan dengan memberi contoh video-video dari perguruan tinggi lain ada Unsoed, ada Undip, ada UIN, dan sebagainya, dan beberapa PTS di Semarang. Ya jawaban saya sama," lanjutnya.



Meskipun sudah menolak, Ferdinan mengaku masih dihubungi orang tersebut hingga Selasa (6/2/2024), pukul 11.00 WIB. Bahkan, orang itu hingga memohon dirinya membuat pernyataan dalam bentuk video maupun tertulis.



"Lalu tawaran terakhir adalah tidak video tapi pernyataan lalu diberi contoh juga dari salah satu rektor di Semarang. Ya saya katakan tidak karena kami memilih sikap itu," ucapnya.


Video yang dimaksud ialah pernyataan terkait prestasi Presiden Jokowi. Ferdinan menilai video yang diminta sama dengan video pernyataan rektor berbagai universitas yang beredar akhir-akhir ini.


"Kalau kontennya sih sudah disampaikan dan itu hampir sama mungkin teman-teman pernah lihat. Jadi nomor satu kan mengapresiasi prestasi Pak Jokowi selama sembilan tahun terakhir, yang kedua bahwa Pemilu 2024 itu kan intinya mencari penerus Pak Jokowi intinya itu hal yang sama seperti juga muncul di video-video tentang rektor itu," katanya.

Penjelasan Polisi

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menjelaskan pihaknya punya kewajiban untuk mewujudkan situasi yang kondusif khususnya dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2024. Salah satunya cooling system lewat pernyataan beberapa tokoh.


"Cooling system ini kegiatannya antara lain mengajak tokoh-tokoh masyarakat, pemuka agama kemudian termasuk civitas akademika untuk memberikan dukungan kepada terlaksananya Pemilu damai yang akan kita hadapi bersama tahun ini," kata Irwan di daerah Singsingamangaraja, Semarang, Selasa (6/2/2024).


"Yang ingin kami sampaikan bahwa ajakan-ajakan ini adalah ajakan untuk menciptakan situasi damai menciptakan situasi kondusif di Kota Semarang, tidak lain dari itu," jelasnya.


Namun, Kombes Irwan menegaskan tidak ada arahan statemen yang mengangkut politik. Ia mengatakan tidak ada arahan soal testimoni kinerja Presiden Jokowi seperti yang diungkapkan Rektor Unika.


Menurutnya, dalam permintaan tersebut, kepolisian juga sudah menjelaskan akan mempostingnya ke media sosial.


"Tidak ada sama sekali (arahan apresiasi kinerja Jokowi). Sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni kami sudah sampaikan kepada para tokoh yang kami maksudkan bahwa hasil testimoni akan kami publish karena tujuan kami agar pesan dari tokoh ini sampai khalayak ramai ajakan-ajakannya," tegasnya.


"Tidak ada paksaan terhadap siapa saja yang kita hubungi yang kami anggap layak untuk berikan testimoni atau pesan kamtibmas di Kota Semarang. Ada beberapa yang menolak tapi banyak yang mensupport kegiatan ini," kata Irwan.


Kemudian ditemui terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu menerangkan hal yang sama. Kegiatan itu memang termasuk upaya cooling system agar para tokoh mengajak menjaga persatuan.


"Jadi pada satu sisi bahwa tujuannya dalam rangka Pemilu ini tadi disampaikan melaksanakan kegiatan cooling system kepada beberapa tokoh baik agama, masyarakat, orang-orang yang punya kompetensi untuk bisa membantu menjaga situasi kamtibmas bisa berjalan aman lancar dan tertib. Boleh karena itu kani minta, Polri mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat memberikan informasi kepada masyarakat sebagai edukasi sehingga pelaksanaan Pemilu berjalan lancar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Satake  (red.w)


Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved