Jumat, 09 Februari 2024

Jelang Pencoblosan, Mahfud Md Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Survei

 Jelang Pencoblosan, Mahfud Md Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Survei

 


Sukabumi, rakyatindonesia.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud Md menghadiri kegiatan istigasah bersama ribuan masyarakat di Alun-alun Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (9/2/2024). Lima hari menjelang pencoblosan, dia memberikan pesan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani.


"Pemungutan suara tinggal 5 hari lagi, tanggal 10 (Februari 2024) hari terakhir kampanye, saya berharap masyarakat kemudian sesudah itu masuk ke hari-hari tenang, dan di hari-hari tenang itu diharapkan semua melakukan kontemplasi untuk memilih pemimpin berdasarkan hati nurani, memilih pemimpin yang benar berdasarkan nurani masing-masing," kata Mahfud kepada awak media.


Dia juga berpesan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan hasil survei, termasuk berita-berita bohong. Mahfud juga meminta agar warga datang ke TPS-TPS.


"Jangan terpengaruh oleh survei, oleh berita-berita yang mungkin hoaks tetapi direnungkan baik-baik, lalu nanti tanggal 14 Februari semuanya datang ke TPS dengan penuh tanggung jawab untuk menjaga kelangsungan NKRI," ujarnya.


Selain itu, Mahfud juga berbicara terkait sifat-sifat pemimpin yang harus dipilih dan tidak dipilih. Hal itu disampaikan saat ia memberikan sambutan dalam acara istighosah akbar.


Dia mengatakan, istigasah ini untuk memohon doa agar diberikan yang terbaik bagi Indonesia, termasuk memilih pemimpin di tingkat DPRD, DPD, DPR hingga Presiden dan Wakil Presiden.


"Memilih pemimpin itu utamanya menurut agama sidik, amanah, tablig, fathonah. Ini pemimpin yang jujur, amanah, bertanggungjawab diberi tugas melaksanakan," jelasnya.


Kemudian dia juga meminta agar warga tidak memilih pemimpin yang munafik. Mahfud menukil hadist riwayat Bukhari tentang tiga tanda orang-orang munafik.


"Kalau dalam hadist Rasul itu orang munafik tandanya ada tiga, kalau orang melekat salah satu saja dari tiga ini jangan dipilih, dosa dalam memilih pemimpin sudah tahu tidak benar masih dipilih juga," katanya.


"Yang tidak boleh kita jadikan pemimpin bahkan jadikan teman, kalau ngomong bohong, berjanji itu juga bohong, kalau berjanji inkar, kalau saya anggota DPR mau buat ini, kalau saya Presiden buat ini tapi bohong, nggak masuk akal. Itu munafik. Kalau dipercaya berkhianat," sambungnya.


Mahfud juga menerangkan terkait orang yang boleh dipilih sebagai pemimpin berdasarkan kitab al-Ahkam al-Sulthaniyah (hukum tata negara) yaitu Al-Alim, Al-Adil dan Zuhud.


"Jangan memilih pemimpin yang tidak sehat rohani dan jasmani karena orang yang tidak sehat itu dia tidak produktif. Kalau fisiknya sehat rohaninya tidak sehat itu berbahaya. Orang rohaninya tidak sehat, ya banyak penyakit rohani satu tamak, dengki, pemarah, emosional, labil, dan macam-macam. Ada pemikirannya yang tidak stabil bahaya," ucap dia.


"Sebaliknya yang rohani sehat badannya nggak sehat, nggak bagus. Badannya ringkih nggak bisa memimpin, oleh sebab itu dalam kitab itu sangat tepat ukuran-ukuran memilih pemimpin," tutupnya.



Sekadar informasi, lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei peta elektoral Pilpres 2024 di akhir masa kampanye. Dalam survei Pilpres 2024, Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama dengan 51,8 persen. Sementara posisi kedua ditempati Anies-Muhaimin dengan 24,1 persen serta Ganjar-Mahfud 19,6 persen.(red.w)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved