KEDIRI, rakyatindonesia.com -Monitoring harga kebutuhan rumah tangga pasca Hari Raya Idhul Fitri ada yang mulai turun. Namun ada sejumlah komoditas yang cenderung naik dan stagnan.
Hasil monitoring Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
(DKPP) Kota Kediri di Pasar Setono Betek, gula
pasir tetap berada pada harga yang tinggi yakni Rp 17.400 per kg.
Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana Rp 16.030,
minyak goreng curah Rp 15.800 per liter.
Khusus seluruh jenis cabai mengalami penurunan harga hingga di bawah harga
eceran tertinggi (HET).
Cabai merah besar Rp 49.000 (HET Rp 55.000) cabai rawit
keriting Rp 39.000 (HET Rp 55.000); cabai rawit Rp 31.000 (HET Rp 57.000).
Sedangkan aneka protein hewani, seperti daging ayam sampai dengan saat ini
harganya stabil Rp 37.000/kg; telur ayam Rp 26.000/kg; daging sapi Rp
120.000/kg.
Harga kedelai dan jagung pipilan juga terkendali. Sedangkan
harga tomat mengalami penurunan Rp 23.000/kg dan bawang putih turun menjadi Rp
39.000 per kg.
Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri menjelaskan,
kegiatan monitoring harga sebagai upaya dalam mengendalikan harga komoditas
di Kota Kediri pasca hari raya keagamaan.
“Di Pasar Setono Betek ada beberapa komoditas setelah
Lebaran mengalami penurunan. Alhamdulillah untuk pasokan pangan di Kota Kediri harganya
aman,” jelas Moh Ridwan, Sabtu (20/4/2024).
Namun ditambahkan, terdapat beberapa komoditas yang
mengalami kenaikan harga maupun yang mengalami penurunan.
Harga beras premium mengalami penurunan harga mendekati HET
yakni Rp 14.900 (HET 14.950); beras medium Rp 12.400 (di atas HET 14,2 persen).
“Sesuai aturan Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras kalau
di atas 5 persen dari HET diperlukan adanya intervensi. Kami melaporkan ke
pimpinan untuk beras medium masih diperlukan intervensi bekerja sama dengan
Perum Bulog untuk beras SPHP,” terangnya.
Komoditas yang masih mengalami kenaikan bawang merah naik
menjadi Rp 58.056 (di atas HET 39,9 persen).
“Bawang merah juga sesuai aturan Bapanas harus ada
intervensi, tapi kalau dari kami karena bawang merah bukan komoditas pangan
pokok maka intervensinya masih bisa ditoleransi,” jelasnya.
Dijelaskan, hasil monitoring pasar akan dilaporkan ke
Bapanas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur
dan Satgas PanganKota Kediri.
Diharapkan masyarakat tidak melakukan panic buying karena
untuk pasokan pangan sangat tersedia di Kota Kediri.
Dengan keberadaan pasar grosir dan pasar konsumen, dapat membantu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di Kota Kediri. (Red. M)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram