Jumat, 09 Agustus 2024

Camat dan Lurah di Kota Kediri Ikut Kontrol PKL

KEDIRI, rakyatindonesia.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Kediri berkomitmen menertibkan pedagang kaki lima (PKL). Setelah menata ulang PKL di Jalan Brawijaya. Kini, disperdagin juga pelototi pedagang yang berjualan di tempat lain yang memanfaatkan trotoar.

PKL diminta tidak mengganggu pengguna jalan. Baik itu pengendara atau pejalan kaki yang memanfaatkan trotoar. Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani mengatakan, PKL diberikan waktu untuk buka lapak pada saat sore hingga malam hari. Tujuannya agar pejalan kaki pun mendapatkan haknya.

“Mereka sudah kami beri jam buka, mulai 17.00 sampai 24.00. Jadi jam 12 malam sudah harus bersih,” bebernya. Untuk mempermudah koordinasi, Wahyu membentuk grup Paguyuban PKL di Jalan Brawijaya. Hal itu dilakukan untuk mempermudah jumlah PKL dan tetap melakukan pembatasan.

Untuk mempermudah kontrol, Wahyu menggandeng kelurahan dan kecamatan. Jika nanti ada pedagang baru, mekanismenya wajib lapor ke kelurahan dan kecamatan serta ke pemkot. Nanti tim disperdagin akan terjun ke lokasi untuk melakukan penilaian, apakah mereka bisa disetujui atau tidak.

“Jadi nanti tetap ada kontrol dari lurah dan kecamatan,” lanjutnya. Karena itu, Wahyu beserta timnya segera melakukan penataan di jalan yang ramai oleh PKL. Utamanya menata ulang warung angkringan yang kini sedang naik daun.

“Pedagang angkringan tidak bisa jualan seenaknya sendiri mbeber kloso. Space-nya dibatasi tapi kalau sudah penuh ya take away,” jelas Wahyu.

Wahyu berharap para PKL bisa menaati aturan yang telah disepakati bersama. Salah satu PKL yang berada di Jalan Brawijaya, Radiana, 45, mengungkapkan, akan mengikuti semua aturan yang telah diberikan oleh Pemkot Kediri. “Bagaimanapun juga, kami hanya numpang. Dikasih tempat saja kami sudah bersyukur,” ucapnya.(Red.AL)