KEDIRI, rakyatindonesia.com – Penerbangan langsung dari Bandara Dhoho Kediri ke Jeddah semakin dekat. Jika sesuai rencana, penerbangan umrah perdana akan berlangsung pada Kamis (6/3) mendatang. Namun, kepastian keberangkatan masih bergantung pada slot penerbangan di Arab Saudi yang saat ini masih dalam proses konfirmasi.
Asisten 1 Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sukadi menyatakan bahwa pihak penyelenggara umrah masih terus melakukan koordinasi untuk memastikan izin penerbangan.
“Jadwal keberangkatan paling cepat tanggal 6 Maret, tetapi kami masih menunggu konfirmasi slot di Arab Saudi,” ujarnya setelah mengikuti rapat persiapan di Pemkab Kediri kemarin.
Sebelumnya, penerbangan umrah perdana dari Bandara Dhoho mengalami beberapa kali penundaan. Hal ini disebabkan karena izin penerbangan internasional untuk umrah belum diterbitkan. Izin tersebut baru didapatkan pada 25 November 2024, sehingga berbagai pihak, termasuk Pemkab Kediri, otoritas bandara, dan instansi terkait, harus melakukan sejumlah persiapan teknis sebelum melaksanakan penerbangan.
Awalnya, penerbangan perdana dijadwalkan pada Minggu (2/3) menggunakan maskapai Citilink, tetapi tertunda karena faktor kesiapan maskapai. Kini, pihak penyelenggara PT Alsharif Wisata Travel menargetkan penerbangan bisa dilakukan pada Kamis (6/3).
Direktur Utama PT Alsharif Wisata Travel, Evi Widya, dalam pertemuan daring, mengungkapkan bahwa jemaah sudah siap berangkat. Bahkan, sebagian dari mereka telah berada di Kediri.
“Jemaah sudah siap, beberapa sudah ada di Kediri. Namun, kami masih terus berkoordinasi dengan maskapai dan otoritas Arab Saudi mengenai slot penerbangan,” kata Evi dalam rapat virtual.
Apabila pada 6 Maret penerbangan dari Kediri belum bisa dilakukan, jemaah yang sudah berada di Kediri akan diterbangkan melalui Bandara Juanda, Surabaya. Sementara itu, penerbangan langsung dari Bandara Dhoho kemungkinan besar bisa dilakukan pada gelombang berikutnya, yaitu 16 Maret 2025.
“Untuk keberangkatan 16 Maret, insyaAllah sudah siap. Namun, kami tetap berupaya agar penerbangan pada 6 Maret ini bisa terlaksana dari Kediri,” jelas Evi.
Sementara itu, Sukadi menegaskan bahwa secara teknis semua persiapan penerbangan telah selesai. Berbagai pihak seperti imigrasi, dinas perhubungan, dan bea cukai telah menyatakan dukungan penuh agar penerbangan umrah dari Bandara Dhoho bisa segera terealisasi.
“Dukungan dari berbagai instansi sudah ada. Sekarang tinggal menunggu kepastian slot penerbangan di Arab Saudi,” katanya.
Jika keberangkatan pada 6 Maret harus dialihkan ke Surabaya, Pemkab Kediri memastikan bahwa kepulangan jemaah tetap akan dilakukan melalui Bandara Dhoho. Kepulangan ini sekaligus menjadi awal dari jadwal penerbangan reguler untuk umrah dari Kediri.
“Mudah-mudahan penerbangan pada 6 Maret bisa berjalan sesuai rencana. Jika tidak, setidaknya bulan ini kita bisa melaksanakan dua kali penerbangan umrah dari Kediri,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sejak Sabtu (1/2) malam, para jemaah umrah sudah tiba di Kediri dan menginap di Balai Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (BPK ASN) Kabupaten Kediri. Sembari menunggu kepastian keberangkatan, mereka juga mengikuti city tour ke berbagai destinasi wisata dan ikon Kota Kediri.
“Kami menyiapkan kendaraan khusus agar para jemaah bisa menikmati city tour dan mengenal lebih jauh potensi wisata Kediri,” tutupnya.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram