Tuesday, April 8, 2025

Stadion Gelora Daha Jayati Butuh Rp 60 Juta per Bulan untuk Pemeliharaan, Pemkab Kediri Komitmen Selesaikan Hingga 2028

Stadion Gelora Daha Jayati Butuh Rp 60 Juta per Bulan untuk Pemeliharaan, Pemkab Kediri Komitmen Selesaikan Hingga 2028

  


KEDIRI, rakyatindonesia.com  – Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ) yang terletak tidak jauh dari Bandara Dhoho Kediri membutuhkan biaya pemeliharaan yang cukup besar setiap bulannya. Pemerintah Kabupaten Kediri mencatat, setidaknya diperlukan anggaran sebesar Rp 60 juta per bulan guna memastikan fasilitas olahraga megah tersebut tetap dalam kondisi optimal.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kediri, Irwan Candra Wahyu Purnama, melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Joko Riyanto, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut terbagi dalam dua peruntukan utama.

“Sebesar Rp 30 juta dialokasikan khusus untuk perawatan rumput lapangan yang menggunakan jenis rumput standar internasional. Ini berbeda dengan rumput biasa, sehingga perawatannya memerlukan perhatian ekstra,” jelas Joko, Senin (…).

Sementara itu, sisa anggaran Rp 30 juta digunakan untuk keperluan operasional lainnya, seperti pembayaran listrik, air, serta biaya jasa pengamanan. “Porsi terbesar memang untuk pemeliharaan rumput karena sifatnya yang sangat menentukan kualitas lapangan,” tambahnya.

Meskipun pembangunan stadion belum sepenuhnya rampung—terutama bagian atap yang belum terpasang menyeluruh—kondisi lapangan tetap terjaga dengan baik. Hal ini berkat sistem drainase modern yang sudah diterapkan sejak awal pembangunan.

“Air hujan langsung terserap ke tanah karena di bawah permukaan lapangan sudah dipasang pipa perforated dan pipa kapiler yang mengalirkan air ke drainase sekeliling lapangan,” papar Joko.

Namun demikian, Joko mengakui bahwa sistem drainase tersebut belum sepenuhnya optimal, karena saluran di sekeliling lapangan belum terhubung langsung dengan jaringan drainase kota. Penyambungan ke sistem drainase kota dijadwalkan akan dilakukan pada tahun 2025 melalui proyek site development.

“Anggaran yang dibutuhkan untuk penyambungan ke drainase kota diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Tahap awal akan disambungkan pada satu sisi terlebih dahulu,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, kelanjutan pembangunan Stadion GDJ yang semula direncanakan dibiayai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tidak dapat dilaksanakan akibat efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Dana yang sebelumnya telah dianggarkan di tingkat kementerian pun belum bisa direalisasikan.

Guna memastikan proyek tidak terbengkalai, Pemerintah Kabupaten Kediri mengambil langkah inisiatif dengan melanjutkan pembangunan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara bertahap hingga tahun 2028.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan komitmennya untuk menuntaskan proyek stadion ini dalam periode keduanya menjabat. Ia berharap Stadion GDJ dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat, tidak hanya untuk olahraga, tetapi juga untuk event budaya, sosial, dan ekonomi.

“Saya tidak ingin stadion ini menjadi bangunan yang tidak berfungsi. Doakan saja, semoga bisa selesai tahun 2027 atau 2028. Kalau bisa ada bantuan dari pusat, tentu akan sangat membantu, dan itu masih terus kami upayakan,” pungkas Bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut.(Red.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved