Tulungagung, rakyatindonesia.com — Dugaan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2023 di SMKN 1 Bandung Tulungagung mencuat ke permukaan dan menuai sorotan tajam dari publik serta aktivis masyarakat sipil. Indikasi kuat adanya penyimpangan penggunaan anggaran, termasuk praktik anggaran ganda, menimbulkan kekhawatiran atas potensi kerugian negara dan lemahnya sistem pengawasan internal sekolah.
Ketua LSM Pejuang Gemah Nusantara, Bambang Susilo, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan laporan kegiatan bertema kesehatan, gizi, dan kebersihan yang tidak sejalan dengan realisasi di lapangan. Kegiatan tersebut diduga tidak pernah dilaksanakan, namun tetap dicantumkan dalam laporan penggunaan Dana BOS.
"Ini adalah bentuk penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hukum. Jika dibiarkan, praktik seperti ini akan terus merusak integritas lembaga pendidikan," tegas Bambang dalam keterangan resminya.
Bambang mendesak agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Cabang Dinas Pendidikan Tulungagung, serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur segera mengambil langkah tegas. Selain itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan aparat penegak hukum dan inspektorat daerah dalam mengusut tuntas dugaan tersebut.
"Audit investigatif yang menyeluruh dan transparan harus segera dilakukan untuk memastikan kejelasan aliran dana dan pertanggungjawabannya. Ini menyangkut dana publik yang seharusnya digunakan demi peningkatan mutu pendidikan," ujarnya.
Sebagai acuan, Permendikbud Nomor 63 Tahun 2023 mengatur secara ketat penggunaan Dana BOS hanya untuk 12 komponen pembiayaan operasional sekolah, termasuk kegiatan pembelajaran, pengembangan perpustakaan, pemeliharaan sarana-prasarana, dan pembayaran honor tenaga kependidikan. Penyimpangan dari ketentuan tersebut bisa berimplikasi hukum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMKN 1 Bandung Tulungagung, termasuk kepala sekolah, belum memberikan tanggapan resmi. Upaya konfirmasi dari media juga belum membuahkan hasil, karena pihak sekolah tidak merespons permintaan wawancara.
LSM Pejuang Gemah Nusantara menyatakan akan terus mengawal kasus ini dan berkomitmen untuk mengungkap kebenaran demi terciptanya tata kelola pendidikan yang bersih dan akuntabel.(RED.TIM)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram