Saturday, May 24, 2025

Ulat dalam Buah Salak Jadi Sorotan, Program Makanan Bergizi Gratis di SMK Bhakti Mulya Dapat Evaluasi Ketat

Ulat dalam Buah Salak Jadi Sorotan, Program Makanan Bergizi Gratis di SMK Bhakti Mulya Dapat Evaluasi Ketat

 


KABUPATEN KEDIRI, rakyatindonesia.com  – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah untuk mendukung pemenuhan gizi siswa kembali menjadi perhatian publik, setelah insiden penemuan ulat dalam buah salak yang disajikan kepada siswa SMK Bhakti Mulya, Kecamatan Pare, Jumat (23/5/2025).

Kejadian ini membuat siswa kaget dan merasa enggan melanjutkan makan siang yang sudah disiapkan. Dalam menu makan siang hari itu, para siswa mendapatkan lauk telur puyuh, tahu bumbu goreng merah, serta buah salak sebagai pencuci mulut. Namun, temuan ulat yang menggeliat di dalam salak mengundang rasa tidak nyaman dan kekhawatiran.

“Kejadiannya hanya di satu kelas, dari total sekitar 900 siswa penerima manfaat MBG di sekolah ini,” ujar Imam Hanafi, Kepala Sekolah SMK Bhakti Mulya. Ia juga menyebutkan bahwa pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan penyedia bahan makanan untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.

Penyedia MBG Akui Kelalaian dan Janjikan Evaluasi

Zulfa Ikfina, SE, selaku Koordinator Penyedia Bahan Baku MBG wilayah Pare, tidak menampik bahwa insiden itu merupakan bentuk kelalaian dalam proses sortir dan distribusi bahan makanan, khususnya buah-buahan. Ia menyebut bahwa meskipun buah salak telah dipilah satu per satu, ulat di dalamnya luput dari perhatian karena tampilan kulit luar yang tampak normal.

“Kami akui ada kekurangan dari sisi pemeriksaan. Ke depan, pengawasan akan kami perketat, khususnya untuk buah-buahan. Kami juga akan memberikan peringatan kepada pemasok agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Zulfa.

Ia menambahkan, seluruh bahan baku MBG diambil dari pelaku UMKM lokal sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Namun, komitmen terhadap kualitas tetap menjadi prioritas utama dalam menjaga kepercayaan terhadap program nasional ini.

Dukungan Pemerintah dan Komitmen Percepatan Program MBG

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas jangkauan Program MBG sekaligus mempercepat pembangunan ekonomi desa. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di Kota Bogor. Pemerintah juga sedang membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di berbagai daerah, termasuk tiga gedung baru di Kabupaten Tuban, sebagai dukungan nyata bagi keberlanjutan program MBG.

Insiden di SMK Bhakti Mulya pun menjadi perhatian khusus untuk dilakukan evaluasi menyeluruh di tingkat daerah. Pemkab Kediri melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan dikabarkan telah menindaklanjuti laporan tersebut dan meminta laporan tertulis dari penyedia bahan baku.

Sekolah dan Penyedia Sepakat Jaga Kualitas dan Kepercayaan

Meski sempat mencoreng pelaksanaan program, pihak sekolah bersama penyedia MBG menyatakan komitmen bersama untuk menjaga komunikasi dan meningkatkan kualitas pengawasan. Imam Hanafi menegaskan, “Kami tidak ingin siswa merasa tidak nyaman dengan makanan yang mereka konsumsi. Maka evaluasi akan terus kami lakukan demi kenyamanan dan kesehatan anak-anak kami.”

Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran berharga agar distribusi makanan untuk siswa lebih terjamin kualitas dan keamanannya. Program MBG tetap dianggap strategis dalam menunjang kebutuhan gizi anak-anak bangsa, khususnya di daerah.

“Harapan kami, bukan hanya jumlah yang diperhatikan, tapi juga kualitas. Jangan sampai niat baik program ini justru terganggu karena kurangnya pengawasan teknis,” pungkas Zulfa.(red.al)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved