Tuesday, June 3, 2025

Festival Kuno-Kini 2025 Sukses Dongkrak Ekonomi Kediri Raya, Omzet Tembus Rp 3,34 Miliar

Festival Kuno-Kini 2025 Sukses Dongkrak Ekonomi Kediri Raya, Omzet Tembus Rp 3,34 Miliar

  



Kediri, rakyatindonesia.com  – Festival Kuno-Kini 2025 resmi berakhir pada Minggu (1/6), namun antusiasme pengunjung justru mencapai puncaknya di hari terakhir. Dari pagi hingga malam, kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) dipadati ribuan orang. Data panitia mencatat, sebanyak 42.518 pengunjung hadir hanya dalam satu hari, menjadikan hari penutupan sebagai yang terpadat sepanjang gelaran berlangsung.

Selama sepuluh hari, mulai 23 Mei hingga 1 Juni, total kunjungan mencapai angka fantastis: lebih dari 253 ribu orang. Tak heran jika perputaran ekonomi yang terjadi dalam festival budaya dan UMKM terbesar di Kediri Raya ini pun melonjak drastis. Dari 257 stan yang berpartisipasi, total omzet yang dihasilkan menyentuh angka Rp 3,34 miliar.

“Ini capaian yang luar biasa. Terutama jika melihat kondisi ekonomi saat ini yang sedang tidak mudah,” ungkap Puspitorini Dian Hartanti, Manajer Event Jawa Pos Radar Kediri.

Tidak hanya transaksi tunai yang mendominasi, penggunaan metode pembayaran digital juga menunjukkan tren positif. Nilai transaksi menggunakan QRIS mencapai Rp 240 juta. Hal ini menunjukkan bahwa Festival Kuno-Kini juga mampu menjadi bagian dari gerakan percepatan transaksi non-tunai di kalangan UMKM dan masyarakat umum.

Beberapa stan mencatatkan pencapaian luar biasa. Stan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri serta stan kue koin berhasil mencatat transaksi harian tertinggi, rata-rata Rp 6–7 juta per hari. Sementara itu, stan Yamaha bahkan sukses menjual 72 unit sepeda motor selama pameran berlangsung.

“Tahun ini jauh lebih ramai dan tertata dibanding sebelumnya. Jumlah stan bertambah, aktivitas semakin beragam, dan masyarakat sangat antusias,” lanjut Dian, menyebut bahwa 80 persen stan yang ikut serta merupakan pelaku UMKM dari wilayah Kediri Raya.

Festival Kuno-Kini tidak hanya menawarkan pengalaman belanja dan transaksi ekonomi. Lebih dari itu, event ini menjadi panggung ekspresi dan edukasi. Tercatat ada 405 penampil dari berbagai bidang seni tampil bergantian selama 10 hari penuh. Mulai dari penari tradisional, grup musik etnik dan modern, hingga peragaan busana. Festival ini juga menyuguhkan lebih dari 20 workshop dan kompetisi yang melibatkan 253 peserta dari berbagai kalangan.

“Selain menggerakkan ekonomi, acara ini juga jadi ruang hiburan edukatif untuk masyarakat. Dan yang terpenting, Festival Kuno-Kini telah membuktikan bahwa keberpihakan terhadap UMKM bisa diwujudkan lewat langkah konkret seperti ini,” tegas Dian.

Dalam suasana yang semarak namun tetap kental dengan nuansa budaya lokal, Festival Kuno-Kini juga menjadi momentum refleksi dan kebanggaan daerah. Diselenggarakan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1.221, festival ini tidak hanya membangkitkan ekonomi lokal, tapi juga menjadi ajang pelestarian nilai-nilai budaya.

“Kami bersyukur bisa mendapat respon positif dari masyarakat. Dan kami pastikan, tahun depan Festival Kuno-Kini akan kembali hadir dengan konsep yang lebih segar, lebih besar, dan tentu saja penuh kejutan,” pungkas Dian optimistis.(red.al)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved