Friday, March 10, 2023

Pimpin Anev Sitkamtibmas, Kapolda Jatim Apresiasi Bupati dan Walikota yang Peduli Perlintasan Kereta Api

  


MADIUN, rakyatindonesia.com -, Polda Jatim kembali menggelar kegiatan Analisa dan Evaluasi ( Anev ) Sitkamtibmas Bulan Februari 2023 dan Kesiapan Pengamanan Bulan Ramadhan di Madiun, Kamis (9/3/23).


Kegiatan Anev dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Dr Toni Harmanto,MH didampingi Waka Polda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, dan dikuti oleh PJU (Pejabat Utama) Polda Jatim serta para Kapolres/tabes/ta jajaran.


Dalam sambutannya, Kapolda Jatim menekankan agar seluruh anggota dapat lebih berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, selalu peduli dan peka dengan keluhan masyarakat dan lingkungan sekitar, sehingga dapat menjadi inisiator dan motivator dalam pemecahan masalah.


"Maksimalkan kegiatan kegiatan Kepolisian sebagai sarana komunikasi dengan berbagai pihak. Sehingga dapat diterima berbagai lapisan masyarakat dan dengan mudah mendapatkan informasi kamtibmas yang bisa digunakan dalam membantu tugas tugas Polri," kata Irjen Pol Toni Harmanto di Madiun, Kamis (9/3/23).


Disampaikan pula dalam arahannya agar seluruh Satker dan Satwil tetap jaga dan tingkatkan sinergitas dan soliditas dengan stake holder di wilayah guna membantu pelaksanaan tugas kepolisian, sehingga organisasi dapat berjalan dengan dinamis.


“Terima kasih atas masih terjaganya stabilitas Kamtibmas hingga hari ini dan tidak ada isu isu yang dianggap signifikan terkait dengan situasi kamtibmas di seluruh jajaran Jawa Timur,” ungkap Kapolda Jatim.


Irjen Pol Toni juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolresta Malang Kota terkait keberhasialannya mengungkap kasus investasi bodong robot trading, Auto Trade Gold (ATG). 


“Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolresta Malang Kota terkait pengungkapan tersebut, kepada Kapolresta dan Kabid Humas untuk di publikasi lagi sehingga nanti akan tau riil berapa jumlah korban akibat perbuatan pelaku. Selain itu juga dari Polres Lumajang yang mengungkap perdagangan orang,"  jelas Irjen Toni.


Selain memberikan apresiasi kepada para Kapolres yang berhasil baik dalam pengungkapan kasus maupun inovatif, Kapolda Jatim juga memberikan apresiasi kepada para Bupati dan Walikota yang peduli terhadap keselamatan lalu lintas dalam hal ini di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.


“Atas nama Polda Jatim, saya sampaikan terima kasih kepada para Bupati dan Walikota yang peduli menganggarkan terkait palang pintu pada perlintasan kereta api yang belum ada palangnya,”ungkap Irjen Toni.


Kapolda Jatim menyebut lebih kurang ada 27 wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang dilalui rute kereta api. Dan di wilayah tersebut masih ada titik perlintasan yang belum berpalang.


“Ini yang menjadikan rawan kecelakaan di perlintasan kereta,”ujar Irjen Toni.


Dari 27 wilayah itu ada 15 Kabupaten/Kota tercatat sudah menganggarkan ketersediaan palang pintu untuk perlintasan kereta api di wilayahnya masing – masing.


“Sekali lagi terima kasih kepada para pimpinan daerah kabupaten maupun kota yang sudah menganggarkan sarana untuk keselamatan bersama yaitu di perlintasan kereta,” pungkas Irjen Toni.


Untuk diketahui, sesuai data yang diterima Polda Jatim 15 Kabupaten/Kota yang sudah menganggarkan palang pintu kereta api adalah : Pemkot Pasuruan Kota, Pemkot Mojokerto Kota, Pemkot Kediri Kota, Pemkab Pasuruan, Pemkab Ngawi, Pemkab Banyuwangi, Pemkab Gresik, Pemkab Kediri, Pemkab Jombang, Pemkab Bojonegoro, Pemkab Tulungagung, Pemkab Magetan, Pemkab Nganjuk dan Pemkab Lamongan. (red)

Friday, December 16, 2022

Negara Berikan Hadiah Rumah Kepada Presiden JOKOWI, Sebagai Wujud Penghargaan Ketika Tidak lagi Menjabat

  


Jateng, rakyatindonesia.com - Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Juliyatmono, memberikan bocoran soal lokasi hadiah rumah dari negara untuk Joko Widodo (Jokowi) jika sudah selesai menjabat sebagai Presiden.

Jokowi akan selesai masa jabatannya sebagai Presiden pada 2024 mendatang.

Menurut Juliyatmono, Jokowi memilih lokasi di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, untuk rumahnya tersebut, alih-alih di Kota Solo.


"Setiap Presiden mengakhiri tugas, selalu mendapat hadiah dari negara berupa rumah."


"Nah, rumah yang diambil Pak Jokowi, (ada) di Karanganyar, Colomadu," kata Juliyatmono saat hadir dalam Talkshow Segitiga Emas Jalan Tol Solo Jogja Semarang Klodran, Karanganyar, Kamis (15/12/2022)


Dihubungi terpisah, Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso, membeberkan lokasi tepat rumah Jokowi nantinya.

Ia mengatakan, rumah hadiah untuk Jokowi berada di perbatasan Desa Gajahan dan Desa Blulukan.

"Itu masuknya perbatasan di Desa Gajahan dan Desa Blulukan."

"Tapi, masuknya ke Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar," ujarnya, Jumat (16/12/2022).


Sebagai informasi, pemberian rumah tersebut sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 52 Tahun 2014.


Menurut Wikipedia, Colomadu adalah sebuah kecamatan di Karanganyar yang ada di sebelah barat Kota Solo.


Di sebelah utara, Colomadu berbatasan dengan Kecamatan Ngemplak, Boyolali.


Lalu, di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari, Solo.

Untuk sebelah selatan, Colomadu berbatasan dengan Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

Di sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Banyudono, Boyolali.

Hal ini membuat Colomadu terpisah dari pusat pemerintahan Karanganyar atau disebut eksklave.

Dulunya, Colomadu merupakan bagian dari wilayah Kadipaten Mangkunegaran.

Colomadu memiliki nama Malangjiwan sebelum Indonesia merdeka.

Ketika Indonesia merdeka di tahun 1945, Kadipaten Mangkunegaran menyerahkan wilayahnya ke pemerintah pusat.

Malangjiwan pun berubah nama menjadi Colomadu.

Nama Colomadu terinspirasi dari pabrik gula di wilayah ini, Pabrik Gula Colomadu, yang berdiri atas inisiasi KGPAA Mangkunagara IV.

KGPAA Mangkunagara IV sendiri dikenal sebagai Bapak Gula Indonesia.

Penyerahan wilayah Kadipaten Mangkunegaran ke wilayah pusat terjadi setelah dibentuknya Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID).

KNID memiliki tugas membagi wilayah administrasi di masing-masing daerah di Indonesia, terutama beberapa wilayah bekas kerajaan dan kesultanan.

Setelah melalui beberapa pembahasan oleh KNID, pemerintah pusat mengeluarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1947 tentang Pembentukan Haminte-Surakarta.

Lewat UU tersebut, diputuskan Colomadu menjadi bagian dari Karanganyar.

Seharusnya, Colomadu lebih dekat untuk dimasukkan ke dalam bagian Kota Solo.

Tapi, para pembesar Keraton Mangkunegaran melobi agar wilayah Colomadu tidak tergabung dalam kuasa Pemerintahan Kota Surakarta atau Solo.

Lantaran kala itu potensi Pabrik Gula Colomadu menghasilkan laba, sangat besar.

Colomadu diambil dari dua kata, dimana colo berarti gunung dan madu bermakna manis atau gula.

Saat ini, nama Malangjiwan masih tersisa sebagai nama desa di Colomadu.

Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS), Susanto, mengungkapkan eksistensi Colomadu sebagai wilayah Karanganyar, tak bisa lepas dari nilai historinya.

Dulunya, Colomadu saat masih bernama Malangjiwan, adalah pusat modernisasi industri di masa pemerintahan Mangkunegaran.

Colomadu juga berhubungan erat dengan Kecamatan Tasikmadu di Karanganyar.

Susanto menjelaskan Colomadu bermakna gunung madu, sementara Tasikmadu bernama pantai madu.

Gunung dan pantai, konon merupakan perwujudan simbol dari kekuasaan yang umumnya dimiliki oleh kerajaan atau keraton di nusantara.


Melalui dua simbol tersebut, Susanto menyebut bahwa Mangkunegara berusaha memperoleh simbol eksistensi kekuasaan mereka dengan mendirikan perusahaan modern yaitu pabrik gula.


Saat ini, Colomadu memiliki 11 kelurahan dan desa, yaitu:


1. Baturan;


2. Blulukan;


3. Bolon;


4. Gajahan;


5. Gawanan;


6. Gedongan;


7. Klodran;


8. Malangjiwan;


9. Ngasem;


10. Tohudan;


11. Paulan.




(red.Ep)


© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved