Tuesday, September 9, 2025

Pembelaan Kubu Nadiem soal Rapat Senyap Pengadaan Chromebook

JAKARTA rakyatind Indonesia.com – Kuasa hukum mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Hotman Paris, membantah dugaan adanya rapat senyap dengan Google Indonesia terkait pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek.

Hotman menegaskan, berdasarkan audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tidak ditemukan pelanggaran dalam pengadaan Chromebook, baik dari sisi prosedur, waktu, jumlah, maupun harga. “BPKP menyatakan pengadaan dilakukan tepat waktu, tepat jumlah, tepat guna manfaat, tepat harga, dan tepat prosedur,” kata Hotman dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

Ia membantah tudingan bahwa ada penetapan merek sebelum pengadaan dimulai. Menurutnya, keputusan teknis dilakukan oleh tim di Kemendikbudristek, bukan oleh Nadiem secara pribadi. “Pengguna anggaran bukan dia. Intinya kalau detail begitu, oleh BPKP sudah dijawab tidak ada pelanggaran,” jelasnya.

Hotman juga menepis isu adanya mark up harga. Ia menegaskan, pembayaran kepada Google dilakukan oleh vendor, bukan oleh Kemendikbudristek. “Vendor yang membayar ke Google untuk sistem device management. Jadi bukan kementerian yang melakukan pembayaran,” katanya.

Menurut Hotman, pemilihan Chrome OS didasarkan pada kajian teknis yang menilai sistem tersebut lebih efisien dibanding Windows, terutama dari sisi biaya pengelolaan perangkat. “Kalau Windows harganya 200 sampai 230 dolar per tiga tahun, sedangkan Google hanya 30 dolar sekali seumur hidup,” paparnya.

Lebih lanjut, Hotman menepis tudingan bahwa kebijakan tersebut menguntungkan pihak tertentu, termasuk Nadiem. Ia menekankan bahwa investasi Google di Gojek terjadi sebelum Nadiem menjabat menteri. “Google itu perusahaan raksasa dunia. Mereka sudah empat kali berinvestasi di Gojek sejak sebelum Nadiem jadi menteri. Jadi tidak ada kaitannya dengan pengadaan ini,” tegasnya.