Sunday, May 19, 2024

Kompolnas Puji Kapolri, Harap Casis Bintara Korban Begal Jadi Polisi Humanis


JAKARTA, rakyatindonesia.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memuji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang akan memberikan penghargaan khusus untuk Satrio Mukhti, casis bintara Polri yang menjadi korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Atas penghargaan itu, Kompolnas berharap agar Satrio Mukhti nantinya menjadi polisi yang profesional dan humanis

"Kami turut senang dan bersyukur atas perhatian dan rasa kemanusiaan Bapak Kapolri yang sangat luar biasa dengan memberikan penghargaan kepada Saudara Satrio untuk diterima masuk menjadi Bintara Polri kategori kelompok difabel," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).

Dia pun berharap Satrio Mukhti bisa mengikuti jejak Jenderal Sigit. Yakni menjadi polisi yang profesional dan humanis.

"Kami berharap Saudara Satrio kelak dapat menjadi aparat kepolisian yang profesional dan humanis," ucapnya.

Lebih lanjut, Poengky mengaku prihatin dengan masih maraknya pembegalan di Jakarta hingga menimpa Satrio. Dia berharap pelaku pembegalan dapat diganjar hukuman maksimal.

"Kami sangat prihatin karena pembegalan masih marak di Jakarta, termasuk adanya kasus pembegalan terhadap Saudara Satrio. Kami menyambut baik para pelaku yang membegal Saudara Satrio sudah ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan berharap para pelaku diproses pidana dengan ancaman hukuman maksimum," ujar dia.

Dia pun mendorong Polda Metro Jaya untuk lebih menggiatkan lagi patroli sehinngga dapat mencegah para begal beraksi. Selain itu, ia juga juga mendorong kerja sama antara Polri dan Pemprov DKI Jakarta memberantas begal di Jakarta.

"Tugas mengamankan Jakarta bukan semata-mata tugas Polri. Oleh karena itu kami mendorong kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah Ibu kota Jakarta dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pencegahan kejahatan di Jakarta," jelasnya.

"Terutama di wilayah-wilayah rawan dengan cara memasang lebih banyak CCTV di jalan dan menyambungkan dengan command center Kepolisian setempat, memasang lampu-lampu penerangan, menggalakkan peran serta masyarakat dalam sistem pengamanan lingkungan, dan menghimbau masyarakat untuk memasang CCTV di rumah masing-masing," lanjut dia.

Pernyataan Kapolri

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memberikan penghargaan khusus untuk Satrio Mukhti, casis bintara Polri yang menjadi korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio akan masuk kuota disabilitas.

"Kapolri memberikan har kuota khusus disabilitas," ujar Jenderal Sigit, Jumat (17/5).

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa Kapolri menaruh perhatian terhadap peristiwa yang dialami casis Satrio Mukhti. Dia ingin agar Satrio tetap melanjutkan langkahnya menuju cita-cita menjadi polisi.

"Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Selain itu, Bapak Kapolri pun bangga atas keberanian casis tersebut melawan komplotan begal. Kami dengar casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," kata Irjen Dedi Prasetyo.

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," lanjut Irjen Dedi.(red.Tim)

Tuesday, April 2, 2024

Beri Uang Rp200 Juta ke Serda Adan, Orang Tua Casis Bintara Jual Ladang demi Anak Jadi Anggota TNI

 



 NIAS, rakyatindonesia.com - Orang tua calon siswa atau casis Bintara yang dibunuh oleh anggota TNI Angkatan Laut (AL), Serda Adan Aryan Marsal, menyanggupi saat diminta uang Rp200 juta agar anaknya bisa menjadi anggota TNI.

Namun, sang anak Iwan Sutrisman Telaumbanua tak pernah menjadi anggota TNI AL. Pemuda berusia 21 tahun itu tewas dibunuh dan jasadnya dibuang ke jurang.

Keluarga korban, Yanikasi Telaumbanua (35), mengatakan keluarganya telah ditipu hampir 1,5 tahun oleh Serda Adan Aryan Marsal yang menutupi pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman.

Selama ini, Serda Adan mengaku kepada keluarga korban bahwa Iwan sudah lulus seleksi dan mengikuti pendidikan bintara TNI AL. 

”Selama satu setengah tahun, kami dibohongi oleh Serda Adan. Keluarga kami dimintai uang terus-menerus lebih dari Rp200 juta,” kata Yanikasi dikutip dari Kompas.id.

Yanikasi menjelaskan, keluarga Iwan dan Serda Adan sudah saling kenal. Ketika Iwan dinyatakan tak lulus seleksi Bintara TNI AL gelombang II di Kabupaten Nias pada Desember 2022, keluarga korban menemui pelaku agar bisa dibantu.

Saat itu, kata Yanikasi, Serda Adan meminta Rp200 juta agar bisa membantu kelulusan Iwan. Keluarga Iwan berembuk dan sepakat menyanggupinya. 

Demi Iwan bisa menjadi anak yang sukses mewakili keluarga besar, orang tua korban lantas menjual ladangnya untuk membiayai anaknya menjadi anggota TNI.

Yanikasi menyebut, ayah Iwan merupakan guru honorer di sekolah negeri. Sedangkan ibunya seorang petani.

”Mereka ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara,” ujar Yanikasi.

Pelaku Serda Adan lalu menjemput Iwan dari rumahnya. Pelaku membawa Iwan ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat pada 16 Desember 2022. Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.

Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.

"Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami,” ujarnya.

“Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak.”

Sebelumnye, diberitakan, Casis Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua dibunuh oleh anggota TNI AL bernama Serda Adan dibantu rekannya bernama Alvin.

Pembunuhan yang dilakukan Serda Adan dan Alvin terhadap Iwan Sutrisman itu dilakukan pada 24 Desember 2022 atau 8 hari setelah mereka berangkat dari Nias pada 16 Desember 2022. 

Adapun korban dibunuh dengan cara ditikam di bagian perut, kemudian jasadnya dibuang ke jurang di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat.

(red.alz)

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved