Saturday, December 2, 2023

Perempuan Hamil Tua di Jembrana Tewas Gantung Diri Seusai Cekcok soal Utang

 

Jembrana, rakyatindonesia.com – Seorang perempuan berinisial KAH ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, sekitar pukul 21.30 Wita pada Jumat (1/12/2023). Perempuan berusia 29 tahun yang sedang hamil tua itu diduga mengakhiri hidupnya setelah cekcok terkait pembayaran utang bersama suaminya.


"Dugaan sementara korban bunuh diri karena masalah ekonomi," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Agus Riwayanto Diputra saat dikonfirmasi, Sabtu (2/12/2023).

Sebelum cekcok dan mengakhiri hidup, KAH kabarnya sempat minum vitamin kehamilan. Tak lama kemudian, tubuh KAH ditemukan tergantung menggunakan selendang hitam yang diikatkan pada ventilasi kamar rumahnya.

KAH pertama kali ditemukan tak bernyawa ketika anaknya yang berusia 6 tahun masuk ke kamar. Mengetahui itu, suami KAH kemudian melepaskan jeratan selendang pada istrinya itu.

Polisi, kata Riwayanto, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) seusai menerima laporan terkait kematian KAH. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka pada leher serta lebam pada punggung dan pinggang KAH. Tak hanya itu, petugas juga menemukan cairan pada vagina korban.

"Pada intinya setelah diperiksa oleh dokter visum, tidak ada ditemukan tanda kekerasan. Hanya ada bekas jeratan selendang di leher korban," imbuh Riwayanto.

Riwayanto menegaskan polisi masih menyelidiki kasus tewasnya KAH. Ia meminta masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan mentalnya dan segera mencari bantuan profesional jika mengalami masalah.

"Jangan sampai masalah ekonomi membuat kita mengambil keputusan yang salah," pungkasnya. (red.IY)

DISCLAIMER: Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

Thursday, November 16, 2023

Sakit Hati Dimarahi Ibu, Remaja di Dompu Gantung Diri

 

Dompu, rakyatindonesia.com –  AS (17), seorang remaja di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas gantung diri. Diduga, dia sakit hati dimarahi ibunya karena terlibat cekcok dengan adiknya sendiri.


Remaja asal Desa Doromelo, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, itu ditemukan tergantung di dalam kamar rumah oleh adik kandungnya, Rabu sore (15/11/2023). Saat itu, AS sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

"Korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya dengan menggunakan tali nilon," kata Kapolsek Manggelewa Ipda Bukhari Maha Putra dalam keterangan tertulis, Kamis (16/11/2023).

Bukhari membeberkan peristiwa itu diket
ahui sekitar pukul 15.40 Wita. Sebelumnya, AS terlibat keributan dengan adiknya. Masalah itu membuat sang ibu memarahi AS.


Diduga, AS sakit hati dan tidak terima dimarahi. Sebelum ditemukan gantung diri, AS tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Dia juga sempat keluar masuk rumah. Bahkan sempat membeli rokok.

"Sempat ditegur oleh ibunya hingga akhirnya korban beranjak makan siang, bahkan sempat keluar rumah untuk beli rokok," tutur Bukhari.

Tim Inafis Polres Dompu yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengungkapkan AS bunuh diri dengan cara mengikat tali nilon pada kayu bentangan di dalam kamar. Jarak antara kayu dengan lantai sekitar dua meter. Disimpulkan, kematian AS murni akibat gantung diri.

Jenazah AS dibawa ke RSUD Manggelewa untuk divisum. Keluarga menerima kematian AS dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai takdir.(red.IY)

Disclaimer: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat. 

Wednesday, October 25, 2023

Pekerja Proyek Tewas Gantung Diri di Tower Air Kos-kosan

 

Denpasar, rakyatindonesia.com – Seorang pekerja proyek berinisial A tewas gantung diri di tempat kosnya, Jalan Besakih Nomor 36, Banjar Rangkan Sari, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali. Pria berusia 34 tahun itu ditemukan gantung diri di tower air tempat kosnya.


"Korban ditemukan gantung diri dengan menggunakan selimut warna-warni yang diikat pada besi galvanis yang disandarkan ke tower air," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).

Pria asal Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), itu ditemukan tewas gantung diri pada Selasa (24/10/2023) sekitar pukul 17.00 Wita. A ditemukan tewas mengenakan kaus berwarna hijau dan celana pendek krem.

Sukadi menjelaskan A awalnya tidak terlihat sejak pagi sekitar pukul 08.00 Wita ketika teman satu kosnya bernama Arif bangun dari tidur. Arif saat itu menduga jika A sudah berangkat untuk bekerja di proyek.

Arif kemudian berangkat bekerja ke tempat proyek. Sebab, A bekerja satu proyek dengan Arif. Namun, Arif tak melihat A selama bekerja hingga sekitar pukul 17.00 Wita di proyek tersebut.

Pria berusia 41 tahun itu kemudian pulang ke kosnya setelah bekerja di proyek. Sesampainya di kos, teman Arif bernama Wahyu Catur Prasetya Rahayu (20) berusaha mencari-cari A di sekitar lokasi.

Wahyu Catur Prasetya Rahayu kemudian melihat ada kaki yang tergantung di sebelah tower air. A kemudian ditemukan sudah tewas dengan gantung diri di tower air tersebut.

"Sebelum ditemukan gantung diri korban kemarin malam sempat menghubungi anaknya dan menanyakan kondisi anaknya yang sakit," jelas Sukadi.

Tim Identifikasi Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 19.15 Wita. Mereka kemudian menurunkan jenazah A dan melakukan pemeriksaan.

"Hasil nihil ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, kain yang mengikat leher korban menggunakan simpul hidup, dari kemaluan korban keluar sperma," ungkap Sukadi.

A disimpulkan tewas murni karena gantung diri. Motif yang bersangkutan gantung diri diduga karena masalah ekonomi. Dugaan itu muncul dari sejumlah fakta-fakta yang didapatkan polisi di lapangan. Polisi juga mengamankan selendang yang dipakai oleh A untuk mengakhiri hidupnya di tower air.

Jenazah A kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar sekitar pukul 20.00 Wita. Jenazah dibawa ke sana menggunakan mobil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. (red.IY)

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved