Thursday, April 18, 2024

Kala Tsunami Terjang Pantai Tagulandang gegara Erupsi Gunung Ruang


Bandung
, rakyatindonesia.com - Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) mengalami erupsi. Erupsi membuat status Gunung Ruang naik menjadi level IV atau awas sejak 17 April 2024 pukul 21.00 WITA.
Peningkatan status Gunung Ruang dibarengi dengan munculnya potensi tsunami yang dapat terjadi apabila material-material produk dari Gunung Ruang itu jatuh ke laut. Sejarah juga mencatat, tsunami pernah terjadi saat Gunung Ruang erupsi pada 1871 silam. Dalam catatan PVMBG, erupsi Gunung Ruang diawali oleh gempa yang terasa agak hebat yang terjadi di pertengahan Februari 1871.

Kemudian Pada 2 Maret 1871, terjadi longsoran di puncak Gunung Ruang dan disusul gempa pada 3 Maret malam yang disertai suara gemuruh seperti erupsi. Tidak lama kemudian, datang gelombang pasang (tsunami) yang melanda Pantai Tagulandang.

PVMBG mengungkap, gelombang tsunami akibat erupsi Gunung Ruang tersebut mencapai ketinggian hingga 25 meter dan menerjang sejauh 180 meter dari bibir pantai. Gelombang pertama diikuti gelombang kedua yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa mencapai 300-400 orang di Buhias.

Baru kemudian pada 9 dan 14 Maret 1871, Gunung Ruang mengalami erupsi dengan menyemburkan batu dan pasir dari puncaknya.

"Untuk ancaman tsunami sendiri kita belajar dari sejarah pada erupsi Gunung Ruang yang terjadi sampai ke bagian barat Pulau Tanggulandang, itu berkisar setinggi 25 meter dan juga berdampak pada beberapa ratus meter di daratan pulau dan sisi bagian barat," ucap Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG Heruningtyas Desi Purnamasari, Kamis (18/4/2024).

Hingga saat ini, dia menyebut potensi erupsi Gunung Ruang yang dapat menimbulkan tsunami masih bisa terjadi. Karena itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi jarak aman sejauh 6 kilometer.

"Potensi erupsi ini masih diindikasikan masih akan terjadi dikarenakan untuk aktivitas sendiri masih belum stabil dan juga kami mendapatkan laporan masih terjadi hujan abu dan juga di pada pagi hari itu secara visual terlihat adanya endapan awan panas yang berada di area Gunung Ruang yang terlihat dari sisi tepi pulau," ujarnya.

(red.alz)

Monday, April 15, 2024

Wisatawan Asal Bandung Diamuk Massa di Pantai Pangandaran


Pangandaran
, rakyatindonesia.com - Riki Krismawan, wisatawan asal Majalaya, Kabupaten Bandung, diamuk massa di objek wisata Pantai Pangandaran pada Minggu (14/4/2024) pukul 23.00 WIB. Saat kejadian, Riki diduga dalam kondisi mabuk dan membawa senjata tajam (sajam).
Informasi yang dihimpun detikJabar, keributan di objek wisata Pangandaran itu bermula saat teman Riki cekcok dengan wisatawan yang menggunakan ATV. Saat mengetahui temannya terlibat cekcok dengan wisatawan lain, Riki keluar dari mobil dalam keadaan mabuk sambil membawa senjata tajam. Amukan massa dipicu karena Riki diduga membuat onar dengan wisatawan lain. Akibatnya, ia diamuk warga dan wisatawan lain hingga mobil miliknya pun dirusak.

Kapolsek Pangandaran Kompol Usep Sopiyan mengatakan kejadian Minggu (14/4) malam tadi bermula dari teman korban yang terlibat cekcok dengan wisatawan lain. "Kejadian ini bermula ketika teman Riki terlibat cekcok dengan wisatawan lain yang menggunakan ATV rental. Diduga, teman Riki tidak terima karena wisatawan lain itu menggeber-geberkan gas ATV di depannya," kata Usep saat dihubungi detikJabar pada Senin (15/4/2024).

Menurutnya, keributan pun terjadi, dan Riki yang dalam keadaan mabuk berusaha membantu temannya. "Tetapi saat Riki membantu temannya keluar mobil malah membawa sajam berjenis kapak. Sehingga memancing emosi warga dan wisatawan lain," ucap dia.

Warga dan wisatawan lain pun beramai-ramai menyerang Riki dan merusak mobilnya. Riki kemudian dilarikan ke Puskesmas Pangandaran untuk mendapatkan perawatan. "Sementara untuk Riki dan sahabatnya saat ini masih diamankan di Polsek Pangandaran untuk dimintai keterangan," katanya.

Usep berkata, pihaknya akan mencari tahu lebih dalam terkait perselisihan yang terjadi. "Karena kan harus berimbang informasinya. Sekilas ceritanya seperti itu," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Herman mengatakan kejadian perselisihan antara wisatawan di Pantai Pangandaran tadi malam akan dilakukan pendalaman. "Kami sudah cek CCTV di area obwis Pantai Pangandaran. Untuk mengetahui langkah-langkah mereka dan hingga terjadi perselisihan," kata AKP Herman melalui Kanit Reskrim Ipda Wahyudi saat dihubungi.

(red.alz)

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved