Surabaya, rakyatindonesia.id - Banyak warung kopi (warkop) bertebaran di Kabupaten Gresik. Hampir di setiap jalanan Kota Pudak, berjejer warkop beraneka macam. Namun, tidak semua warkop di Gresik benar-benar menjual cita rasa kopi yang nikmat.
Ternyata, sejumlah warung menyediakan kopi dengan tambahan servis plus-plus dari para wanita penjaga warkop. Biasanya, para pelanggan mengenal warung itu dengan istilah warung kopi pangku.
Dari penelusuran yang dilakukan tim awak media, keberadaan warung kopi pangku di Gresik sudah menjadi rahasia umum. Khususnya para kaum lelaki pencinta kopi.
Seperti warung kopi pangku di Kecamatan Cerme. Saat melintas di depan warkop, suara musik dangdut terdengar keras seakan memanggil para lelaki untuk mampir. Tampak beberapa wanita duduk-duduk di depan warung, tatapan matanya seakan mengajak para lelaki yang lelah bekerja singgah sejenak.
Ketika mendatangi warung itu, seorang wanita yang memakai celana pendek menyambut hangat dan menawarkan minuman. Setelah memesan kopi, pengunjung akan dipersilakan duduk di tempat yang sedikit tertutup dan tak terlihat dari jalan raya.
Jika sudah menjadi pelanggan tetap, para wanita ini tak segan untuk duduk di atas pangkuan tamu. Kadang, sejumlah pengunjung yang sudah menjadi pelanggan tetap, kerap mengajak kencan para wanita di luar jam operasional warung.
"Biasanya kalau sudah lama kenal, kita nanti tukar nomor WA mas. Lah di situ nanti kita lobi-lobi mas. Kalau mau, nanti setelah tutup warung kita ajak ke hotel biasanya," kata salah satu pelanggan berinisial AW.
Namun, tak semua para penjaga warung kopi pangku juga menerima layanan plus-plus. Kebanyakan, para penjaga warkop ini tak menerima layanan plus-plus, mereka hanya menemani para tamu dan hingga duduk di atas pangkuan pelanggan.
Harga segelas kopi di warung kopi pangku di Gresik tentu saja istimewa. Kalau di warung kopi (warkop) biasa harga segelas kopi antara Rp 3 ribu hingga 4 ribu, di warung kopi pangku yang menyebar di Menganti, Kedamean, Cerme, dan Balongpanggang itu minimal Rp 10 ribu.
"Kalau sekadar menemani ngobrol saja, biasanya Rp 10 ribu. Padahal umumnya di warung kopi biasa harganya Rp 3 ribu. Tapi kalau sampai mangku atau meluk-meluk bisa sampai Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu. Tergantung lapo ae sing ngopi (tergantung ngapain saja pembeli)," jelas seorang pelanggan warung kopi pangku asal Pakal, Surabaya AW.
Sementara Kasatpol PP Kota Gresik Suprapto mengatakan, keberadaan warung kopi pangku di Gresik membuat pihaknya gerah. Ia mengatakan, kopi pangku itu sudah sering ditertibkan. Tapi para pengusaha dan wanita pelayan warkop itu masih saja ndableg (Tidak menghiraukan).
"Selama ini kami sudah lakukan patroli secara acak, ketika menggelar razia banyak juga yang sudah diamankan. Banyak juga yang bocor sih," kata Suprapto, kepada awak media.
Suprapto menambahkan, para wanita pelayan di warung kopi pangku yang terjaring razia akan dibawa ke kantor Satpol PP Kabupaten Gresik untuk didata dan dilalukan pembinaan.
"Setelah kami amankan, kami data dan dilakukan pembinaan mulai pakaian yang sopan, tidak meminum minuman keras, jangan sampai bertindak asusila. Mereka juga sudah bikin surat pernyataan tidak mengulangi lagi. Dan juga absen seminggu 2 kali. Tapi kadang mereka mengulangi lagi, dan terjaring lagi," kata Suprapto.
Untuk pengusaha atau pemilik warung, kata Suprapto, pihaknya juga sudah melakukan pemanggilan terhadap para pengusaha.
"Setelah itu mereka (Pemilik warung) juga membuat surat pernyataan. Kami juga imbau agar tidak keras-keras saat memutar musik. Kalau melanggar lagi, kita lakukan pressing lagi," kata Suprapto.(red.my)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram