Minggu, 04 September 2022

Pada Acara Sarasehan, Kata Emil Dardak: Indonesia 2045 Jadi Negara Maju dengan SDM Unggul

Pada Acara Sarasehan, Kata Emil Dardak: Indonesia 2045 Jadi Negara Maju dengan SDM Unggul


Malang, rakyatindonesia.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menghadiri acara Sarasehan Pra Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. Pada acara yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu, Emil Dardak menghimbau pada cara perguruan tinggi di Indonesia untuk mampu membaca tantangan dan menyiapkan sektor keilmuan yang dibutuhkan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Menghadapi berbagai tantangan kompleks saat ini diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan itu menjadi tugas bersama termasuk lembaga perguruan tinggi di Indonesia baik negeri dan swasta,” terang Emil Dardak pada Sarasehan pada Sabtu (03/09/2022). 

Indonesia di tahun 2045, kata dia, akan menjadi negara maju dengan mengandalkan kualitas manusia yang unggul. Emil menjelaskan jika penguasaan IPTEK dengan baik dan kesejahteraan rakyat yang merata. Hal itu kata dia, terdapat dalam pengantar buku yang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Lebih lanjut, Emil menerangkan soal bonus demografi di Indonesia harus menjadi perhatian sebab dapat menjadi masalah besar saat tidak dikelola dengan baik. Seperti saat ini, imbuhnya, pengangguran di usia muda yang mengalami peningkatan signifikan.

“Kita berbicara bonus demografi, jika tidak siap menghadapi perihal ini tentu akan menjadi petaka. Pengangguran di usia muda semakin meningkat karena mereka lebih memilih-milih pekerjaan,” paparnya.

Pengangguran usia muda di Republik Indonesia tertinggi di ASEAN dengan pendidikan sarjana atau SMA, terangnya. Bahkan kata dia, 22,41% penduduk usia muda di Provinsi Jawa Timur menganggur. 



“Masih banyak angka stunting yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terkait pola menjaga kesehatan calon ibu hamil dan menjaga kesehatan anak. Hal ini cenderung terjadi pada ibu muda yang melakukan pernikahan dini,” imbuhnya.

Permasalahan tersebut, menurut Wagub Jatim itu, menjadi pekerjaan rumah bersama, walaupun di sepanjang 2019-2021 IPM Jawa Timur tertinggi diantara provinsi-provinsi di Pulau Jawa.

Dia juga menjelaskan soal Revolusi Industri 4.0 yang menuntut semua orang untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan utamanya terkait digitalisasi, teknologi informasi dan komunikasi. Hal itu, akan secara perlahan menggeser sejumlah pekerjaan yang ada saat ini.

“Disruption ini menyebabkan sekitar 78% pekerjaan bisa tergantikan 69% data processing tergantikan. Maka kita harus bisa menangkap profesi baru seperti Augmented Reality, big data analisis, robot automations, simulasi, integrasi sistem Internet of Thing, cloud computing, manufacturing dan sebagainya,” ungkapnya. 

Dia berpendapat akan sangat berkontribusi jika banyak perguruan tinggi yang mampu membaca tren kekinian dan melakukan berbagai inisiasi keilmuan baru yang relevan.

Pada akhir kesempatan Emil mengapresiasi UMM berkaitan dengan center for future of work. “Insyaallah UMM sudah mendeteksi ini lebih dini dengan merintis _center for future of work_ di Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari. Ini diharapkan bisa menjawab Revolusi Industri 4.0 dan permasalahan yang ada,” terangnya menutup penyampaian. (red.hr)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved