Jakarta, rakyatindonesia.com - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan Indonesia tengah mengincar potensi ekonomi dari dibukanya kembali perbatasan Cina.
Dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023, Seto menjelaskan pembukaan kembali Cina bisa menjadi peluang ekonomi. Alasannya, banyak warga Cina yang akan berlibur ke luar negeri, sehingga potensi tersebut bisa direbut Indonesia.
"Tabungan yang menumpuk di Cina karena pandemi cukup tinggi, sekitar 1,9 triliun dolar AS. Dengan reopening dari Covid-19 dan banyak konsumsi yang digunakan oleh para warga negara Cina, terutama kalau mereka ke luar negeri, berwisata, dampak ke Indonesia akan cukup signifikan," kata Seto.
Seto mengatakan dampak pembukaan kembali Cina cukup positif baik secara global maupun bagi Indonesia. Pasalnya, paparan ekonomi Indonesia ke Cina juga dinilai cukup besar. "Ekspor kita ke Cina sudah cukup besar, kalau tidak salah hampir 60 miliar dolar AS," katanya.
Selain peluang dari dibukanya kembali ekonomi China, Seto menilai Indonesia memiliki potensi lain untuk bisa tetap tumbuh pada tahun 2023 yang penuh tantangan ini. Hal itu mulai dari upaya memanfaatkan kekayaan sumber daya mineral, konsumsi domestik utamanya menjelang Pemilu, hingga percepatan realisasi investasi asing yang sudah masuk ke dalam negeri.
Di sisi lain Seto mengakui potensi perlambatan ekonomi di 2023 sangat nyata ditunjukkan dari tren penurunan PMI hingga tarif kapal untuk komoditas utama yang terus menurun.
"Dari sisi komoditas, beberapa unggulan kita seperti CPO, nikel juga mengalami tekanan. Saya kira ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah penghasil komoditas ini. Ekonominya mungkin akan tertahan dibandingkan 2022. Ini satu hal yang harus kita waspadai," kata Seto.
Cina membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung internasional pada Minggu 8 Januari lalu. Otoritas Cina pun membebaskan warganya ke luar negeri untuk berbagai tujuan. Sebelumnya, Cina menutup perbatasan sejak Maret 2020.
Meski beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan anggota Uni Eropa, menerapkan pembatasan kedatangan warga negara Cina, Indonesia terbuka untuk kunjungan turis dari negara mana pun, termasuk, turis asal Cina. "Wisatawan, sekali lagi kita terbuka bagi turis dari manapun. Tapi yang kita lihat yang banyak dari Cina. Yang paling penting protokol kesehatan," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan otoritas di Cina telah memeriksa warganya yang hendak melancong ke luar negeri.“Jadi kita tidak perlu khawatir,” kata Presiden Jokowi. (Red.Sl)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram