Jumat, 11 Agustus 2023

Dampingi Wapres, Wagub Emil Ajak Mahasiswa IIKNU Cegah Stunting dan AKI

Dampingi Wapres, Wagub Emil Ajak Mahasiswa IIKNU Cegah Stunting dan AKI

  

Surabaya, rakyatindonesia.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan dalam mewujudkan indeks kesehatan yang baik, peran mahasiswa / mahasiswi bidang kesehatan sangat penting mencegah penurunan stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI).

“Peleburan yang baik antara pendidikan dan kesehatan. Saya harap mahasiswa memberikan aksi nyatanya dan memiliki dampak bagi masyarakat. Sebagai contoh sosialisasi perubahan pola asuh, pola hidup dan keperluan gizi bagi balita,” kata Emil saat mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin beserta istri Wury Ma’ruf Amin setelah meresmikan gedung baru Kampus C Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) di Tuban.

Ia menyebut, Angka Kematian Ibu (AKI) di Jatim berkurang signifikan tahun 2022. Berdasarkan data Dinkes Jatim didapatkan AKI di Jatim tahun 2022, yaitu 93 per 100 ribu Kelahiran Hidup (KH). Angka itu menurun signifikan, karena di tahun tahun 2021 sebesar 234,7 per 100 ribu KH.

“Angka tersebut bahkan mampu melampaui target AKI Jatim tahun 2022 yaitu di angka 96,42 per 100 ribu KH. Sekaligus juga melampaui target nasional yang ditetapkan pada tahun 2024 yaitu 183 per 100 ribu KH,” katanya.

Penurunan AKI, kata Emil, didorong kerja keras dan kerja ikhlas seluruh insan tenaga kesehatan yang turun langsung melakukan sosialisasi dan edukasi. Ia mencontohkan, inisiasi program bernama Bunda Anak Impian (BUAIAN) yang _door to door_ melakukan pemantauan didukung teknologi berbasis by name dan by address.

“Ini sangat dimungkinkan untuk tenaga kesehatan bekerja melayani masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut Wagub Emil mengatakan, aksi nyata lain IIKNU dalam pencegahan stunting dinilai sangat penting. Sejauh ini, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu wilayah yang mengalami penurunan stunting pada tahun 2022. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Timur yaitu 19,2 persen. Target nasional 2024, stunting turun ke angka 14 persen.

“Wisudawan IIKNU akan menjadi tumpuan Jatim dalam mewujudkan cita-cita besar bangsa salah satunya mewujudkan target penurunan stunting,” katanya.

Menurut Emil, hadirnya IIKNU tidak sekadar memberikan kontribusi pada NU dan masyarakat. Melainkan menjadi bagian untuk meneruskan perjuangan para ulama NU, terutama di bidang kesehatan.

“Meneruskan perjuangan pendiri NU Hasyim Asy’ari untuk memberikan kontribusi kepada NU lewat pendidikan sebagai kiprah dan Dharma bakti dari NU untuk membangun Jatim dan Indonesia,” katanya.

Ke depan, Emil berharap mahasiswa mahasiswi IIKNU terus melakukan pengembangan di bidang ilmu kesehatan. Caranya, bersinergi dengan Dinkes Tuban serta TP PKK Tuban untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

“Bisa memberikan kontribusi yang lebih baik. Terutama dalam menyiapkan SDM masyarakat Tuban dan bangsa serta negara,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan IIKNU Tuban harus terus meningkatkan kontribusi dan memastikan mutu pendidikan agar memenuhi standart kerja di dalam dan luar negeri.

“Nakes di Indonesia sangat dibutuhkan negara luar negeri seperti Jepang, Arab Saudi dan Jerman. Namun, standard kompetensi dan kualifikasi perawat Indonesia masih belum memenuhi standar,” katanya.

Agar mutu pendidikan kesehatan di Indonesia terus meningkat, Ma’aruf mengatakan pekerjaan rumah ini harus digarap secara optimal oleh seluruh civitas akademika dan nakes indonesia.
Termasuk wisudawan / wisudawati.

“Wisuda bukan akhir tetapi langkah awal mengamalkan ilmu yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan. Terus belajar dan belajar karena ilmu berkembang dan setiap saat ada perubahan. Menuntut ilmu berkelanjutan sampai akhir hayat,” katanya.

Di akhir, Ia memberikan apresiasi gedung baru empat lantai yang dibangun untuk menunjang akademik dan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.

Menurutnya, gedung baru ini sebagai bentuk antisipasi terhadap penyiapan tenaga-tenaga kompeten dalam menghadapi berbagai penyakit, diantaranya TBC dan stunting.

“Menjunjung tinggi sumpah profesi sesuai standar yang berlaku. Pengembang tugas mulia sebagai insan kesehatan yang membawa kemaslahatan umat,” tutupnya. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved