Surabaya, rakyatindonesia.com – Badan Pangan Nasional memprediksi komoditas pangan seperti beras, jagung, gula, telur ayam, hingga daging ayam akan terus merangkak naik. Saat ini, baru beras, jagung, dan gula yang akan mengalami kenaikan harga.
"Tingkat konsumen, kalau dilihat ada tiga produk akan naik, pertama masih beras, jagung, gula. Apabila jagung tidak diintervensi, maka harga telur dan ayam akan naik, karena jagung komponen utama pakan terak," kata Arief dalam rapat pengendalian inflasi 2023, di Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Ia mengungkapkan salah satu upaya pengendalian harga dan stok beras adalah melakukan importasi. Penugasan impor tahun ini, lanjutnya, dilakukan dua kali, pertama 2 juta ton dan 1,5 juta ton sehingga totalnya 3,5 juta ton.
"Apa yang dilakukan di beras? Tentunya percepatan untuk bongkar di beberapa port, ada 8 port kami pakai sehingga bongkarnya bisa cepat dan bisa didistribusikan," terangnya.
Tak hanya itu, pemerintah menurutnya, juga mendorong produksi beras dengan percepatan tanam padi di sejumlah daerah. Kebutuhan produksi pun harus dipenuhi seperti pupuk.
"Pupuk itu jadi satu keharusan, harus, kami siapkan di 26 ribu kios seluruh Indonesia bekerja sama dengan Pupuk Indonesia Holding. Kami harus pastikan pupuk tersedia dan tepat waktu," ujarnya.
Di sisi lain, upaya stabilitas harga jagung dilakukan dengan pengadaan impor sebanyak 250 ribu ton. Arief mengatakan realisasi importasi itu akan masuk di pertengahan November 2023.
Ia menjelaskan, importasi jagung dilakukan karena produksi dalam negeri pada Oktober, November, dan Desember mengalami defisit.
Bulan Oktober, kekurangan jagung diprediksi mencapai 224 ribu ton, November 147 ribu ton, dan Desember 36 ribu ton. (red.IY)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram