Kamis, 16 November 2023

Kebohongan Suami soal Motif Bunuh Eks Direktur RSUD Sidimpuan

Kebohongan Suami soal Motif Bunuh Eks Direktur RSUD Sidimpuan

 

Batam, rakyatindonesia.com – Motif pembunuhan Tetty Rumondang Harahap, eks Direktur RSUD Padang Sidempuan oleh suaminya sendiri ternyata bukan karena cemburu. Polisi mengungkap bahwa alasan sebenarnya sang suami, Ahmad Yuda, membunuh istrinya terkait rencana maju pemilihan bupati (pilbup).

"Motif pembunuhan yang dilakukan Ahmad Yuda (suami korban) karena pelaku tidak mendapatkan dukungan maju Bupati Tapsel, Sumatera Utara," ujar Kapolresta Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto dilansir detikSumut, Rabu (15/11/2023).

Nugroho menjelaskan, Tetty sebenarnya mendukung keinginan suaminya untuk maju pilbup pada awalnya. Ahmad pun meminta sejumlah uang kepada sang istri. Namun hingga beberapa waktu, uang tersebut tak juga diberikan oleh Tetty.

"Awalnya korban menyetujui tapi setelah beberapa waktu korban berubah pikiran. Itu yang membuat pelaku Ahmad Yuda marah. Pelaku meminta modal maju Bupati sebesar Rp 50 miliar," lanjut Nugroho.

Keterangan itu diperkuat oleh pernyataan Ahmad Yuda sendiri. Menurut penuturan Ahmad, alasan Tetty menolak permintaan uang tersebut adalah karena jumlahnya yang fantastis. Tetty khawatir seluruh harta mereka akan habis jika digunakan untuk memajukan Ahmad ke pilbup.

"Dia bilang kalau uang Rp 50 miliar dipakai maka semua hartanya akan habis. Saya emosi karena sebelumnya dia setuju," tutur Ahmad.

Hal ini berbeda dengan pengakuan awal Ahmad Yuda yang menyebut motifnya membunuh Tetty adalah karena cemburu. Ia bahkan menyinggung soal keberadaan laki-laki yang keluar dari dapur rumahnya.

"Saya emosi karena cemburu. Pas saya datang, ada laki-laki yang datang dari dapur ke luar rumah," kata Ahmad, Minggu (12/11/2023) di Polresta Barelang.

Jenazah Tetty sendiri ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar di dalam rumahnya di Perumahan Muka Kuning Indah, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam. Jenazah ditemukan pada Sabtu (4/11) sekitar pukul 00.30 WIB.

Kronologi Pembunuhan Eks Direktur RSUD Sidempuan
Sebelum ditemukan tewas pada Sabtu itu, terungkap bahwa Tetty sebelumnya dianiaya sejak Rabu (1/11). Tetty dianiaya oleh Ahmad setelah mereka terlibat cekcok soal dana pilbup itu.

"Keributan dan pemukulan terhadap di ruang tamu pada Rabu. Setelah melihat korban tak bergerak, pelaku meninggalkan korban," terang Nugroho.

Dari situ, Ahmad pergi ke hotel dan menemui selingkuhanya. Dia baru pulang ke rumah keesokan harinya dan mendapati ternyata korban masih hidup.

"Kemudian pelaku memastikan lagi (korban masih hidup) dengan api korek, korban masih bergerak kemudian pelaku menikam korban dengan pisau," lanjutnya.

Diduga karena hal itulah Tetty tewas. Kemudian pada Jumat (3/11), Ahmad kembali mendatangi rumahnya bersama selingkuhan. Mereka pun memindahkan jenazah Tetty ke dalam kamar tidur. Keduanya juga membeli tabung gas dan bensin untuk membuat skenario kebakaran.

Lantas pelaku Ahmad mengambil harta benda berupa sertifikat rumah dan tanah serta dompet berisi ATM. Dia pun melarikan diri ke Jakarta. Dia sempat berpindah ke Palembang dan Pekanbaru. Ahmad ditangkap saat akan melarikan diri ke Medan. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved