Rabu, 08 November 2023

Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Mahasiswi FKH Unair Dimakamkan di Kediri

Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Mahasiswi FKH Unair Dimakamkan di Kediri

 

Kediri, rakyatindonesia.com – Isak tangis mewarnai pemakaman CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair yang ditemukan tewas di dalam mobilnya. Jenazah CA dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Makam Tionghoa Lereng Gunung Klotok, Kecamatan Mojoroto Kediri, Rabu (8/11/2023).

Pihak keluarga CA (21) tak kuasa menahan tangis saat mengantar jenazah ke lokasi pemakaman. Sementara itu, keluarga melarang awak media melakukan peliputan dan mengambil gambar karena alasan privasi.

Sehingga, awak media hanya bisa mengambil gambar dari kejauhan, baik saat jenazah masih berada di rumah persemayaman di tempat Perkumpulan Rukun Sinoman Dana Pangrukti, Jalan Monginsidi dan di TPU Makam Tionghoa Lereng Gunung Klotok, Kecamatan Mojoroto Kediri.

Tampak ayah sambung CA, Gunawan Takari Mulya dan Ibu CA yang membawa foto anaknya. Lalu, ada adik dan kakak kandung CA yang tampak tak kuasa menahan tangis saat mengantarkan keluarganya ke peristirahatan terakhir.

Sebelumnya, jenazah CA tiba di rumah persemayaman pada Minggu (5/11) malam, setelah menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

Diketahui, CA merupakan anak kedua dari pasangan Budi Harianto (Tjoeng Kok Wing) (almarhum) dan Seiniwati (Yew Mei Sien). CA mempunyai dua saudara, kakak laki-laki dan adik perempuan. Seluruh keluarga dan kerabat mengantarkan CA ke TPU pada, Rabu (8/11/2023) siang.

Menurut Gunawan, CA merupakan sosok anak yang pendiam dan tertutup di kalangan keluarga maupun lingkungan. Selama ini, ia tinggal di sebuah apartemen di tengah kesehariannya sebagai mahasiswi Unair.

Sesekali, CA pulang ke Kediri untuk berkunjung ke keluarga dan membantu usaha toko yang berada di jalan Dhoho, Kota Kediri. Gunawan menduga, terkait alasan putrinya melakukan tindak bunuh diri karena kelelahan.

Gunawan mengakui, belakangan CA sempat mencurahkan isi hatinya kala menjalani kuliah sebagai dokter hewan koas. CA mengaku sempat menyesal langsung mengambil koas setelah lulus sarjana.

"Mengingat almarhum yang diingat tidak ada keluhan, cuma pernah ngomong gini pernah saya suruh break koas dua tahun, setelah dua tahun bisa koas lagi. Belakangnya tiba-tiba diambil, terus sempat dua minggu lalu ngomong rodok gelo (agak menyesal) terlalu ngambil keputusan terburu-buru, bisa bantu ibunya di toko. Dan saya bilang jangan kecewa, dijalanin aja. Mungkin merasa capek," kata Gunawan pada Senin (6/11).

Diberitakan sebelumnya, CA ditemukan tewas di dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, Minggu (5/11). Plastik itu dilakban pada bagian leher. Ditemukan juga tabung berisi helium di dalam mobil. Tabung itu mempunyai slang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.

Polisi juga menemukan dua surat wasiat yang diduga ditulis korban. Dua surat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu berisi curahan hati korban kepada keluarga hingga sahabat. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved