Kamis, 16 November 2023

Tragis Mahasiswi Asal Kediri Tabrakan Diri ke KA Gajayana di Tulungagung

 Tragis Mahasiswi Asal Kediri Tabrakan Diri ke KA Gajayana di Tulungagung

 

foto ilustrasi

Tulungagung, rakyatindonesia.com –  Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Teka-teki sosok perempuan yang tertabrak Kereta Api Gajayana hingga terpotong jadi dua bagian di Tulungagung terungkap. Korban diketahui seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Peristiwa kecelakaan terjadi pada Rabu (15/11) pukul 05.04 WIB, di jalur kereta api Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Lokasi tepatnya, KM 158+3, antara Stasiun Ngujang-Tulungagung

Korban diketahui tertabrak KA Gajayana relasi Gambir-Malang melaju di wilayah Tulungagung dari arah utara menuju selatan. Usai kecelakaan itu, jenazah korban langsung dievakuasi ke RS dr Iskak.

Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mujiatno mengatakan dari hasil identifikasi korban berinisial RBT (21) warga Jalan Mataram, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

"Korban statusnya adalah mahasiswi," kata Mujiatno, Rabu (15/11/2023).

Pihaknya menduga korban sengaja bunuh diri, karena saat kejadian telah diperingatkan oleh warga sekitar ada kereta api yang melintas. Namun korban justru bergeming sehingga terlindas Kereta Api Gajayana.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tulunagung, Galih Nusantoro mengatakan korban merupakan salah satu mahasiswa magang di kantornya.

"Benar, yang bersangkutan magang vokasi akuntansi dari UNS di BPKAD Tulungagung. Dia sudah dua bulan di sini," kata Galih.

Menurutnya, selama ini korban berperilaku biasa-biasa dan tidak menunjukkan gelagat yang aneh. Bahkan sejumlah rekannya tidak menyangka korban nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

"Dia itu ya biasa saja, nggak pernah cerita kalau punya masalah atau yang lain. Hanya saja korban itu memang pendiam," ujarnya.

Dugaan bunuh diri juga diperkuat dengan kesaksian warga di lokasi. Salah seorang saksi, Purnoto mengatakan sebelum kejadian, ia sedang berada di pos satpam tempat kerjanya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan warga yang memberi tahu ada kereta melintas.

"Awalnya saya nggak tahu karena di dalam pos, kemudian orang-orang teriak sepur-sepur, ternyata ada orang di rel itu," kata Purnoto.

Mendapatkan teriakan dari warga, korban tidak bergeming dan tetap di lokasi kejadian. Akibatnya, korban dihantam KA Gajayana dan tewas di lokasi dengan kondisi tubuh terpotong menjadi dua bagian.

Akibat kecelakaan tersebut, perjalanan KA Gajayana terlambat 6 menit. Selain itu, Kereta Api Commuter Line Dhoho relasi Blitar-Kertosono juga mengalami keterlambatan 11 menit. (red.IY)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved