Solo, rakyatindonesia.com - Sejumlah tokoh politik memberikan komentar atas isu mengenai permintaan memakzulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Isu itu muncul setelah sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 bertemu Menko Polhukam Mahfud Md.
Dalam pernyataannya di kantor Kemenko Polhukam Selasa 9 Januari 2024, Mahfud mengungkapkan Petisi 100 meminta supaya Jokowi dimakzulkan.
"Mereka minta pemakzulan Pak Jokowi, minta Pemilu tanpa Pak Jokowi," kata Mahfud kepada awak media.
Lantas, seperti apa tanggapan para tokoh politik tersebut?
1. Andi Mallarangeng
Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Andi Mallarangeng memberikan komentar soal isu impeachment Jokowi. Dia menjelaskan bahwa pemakzulan ada aturannya.
"Selama itu sesuai dengan aturannya, memenuhi syarat, kan ranahnya DPR, silakan. Tapi sekarang kita semua fokus pada pemilihan umum. Sekarang ini fokus pemilu, pileg selesai, kita sukses bagaimana segala macam, baru kemudian nanti dapat kita pemerintahan baru," kata Andi Mallarangeng di Temanggung.
Sementara Presiden Ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada awak media memilih enggan memberikan komentar soal adanya permintaan pemakzulan Jokowi.
"Saya tidak memberikan komentar itu ya," kata SBY usai bertemu para kader dan massa Partai Demokrat di Gedung Pemuda Temanggung, Selasa (16/1/2024). Saat itu wartawan meminta komentar SBY terkait isu pemakzulan Presiden Jokowi.
2. Budiman Sudjatmiko
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko juga angkat bicara. Dia menilai permintaan itu agak aneh karena pemilu tinggal sebulan.
"Saya pikir orang boleh bicara, hak demokrasi meskipun kalau kita telusuri agak aneh. Pemilu mau sebulan lagi akan menentukan siapa presiden yang baru, kenapa presiden yang sedang ada mau diturunkan. Ini kan sama saja membubuhkan luka," kata Budiman kepada wartawan usai konser Prabu di Lapangan Parkir Artos Mall Magelang, Senin (15/1).
"Karena kalau Anda katakanlah berhasil memakzulkan presiden, yang menang tidak akan tenang dan yang kalah akan marah. Tapi, kalau menang kalahnya lewat pemilu selalu ada jalan kembali untuk bertemu," lanjut Budiman.
Budiman mencontohkan, Prabowo dua kali dikalahkan Jokowi lewat pemilu. Sekali pun demikian Prabowo dan Jokowi bisa bersatu dalam pemerintahan.
"Tapi, kalau lewat pemakzulan, energi kita akan habis, berkepanjangan untuk memelihara dendam padahal kita ingin kesatuan dan persatuan. Jadi menurut saya, orang menginginkan egois dan menghancurkan bangsa ini," katanya.
3. FX Rudy
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo turut mengomentari permintaan Petisi 100 supaya Jokowi dimakzulkan. FX Rudy, sapaan akrabnya, menyebut permintaan yang disampaikan kepada Mahfud itu salah.
"Ya salah (disampaikan ke Mahfud), ke DPR RI, yang punya hak memakzulkan DPR, MPR," kata politisi yang akrab disapa FX Rudy ditemui di kediamannya, Senin (15/1).
Rudy menerangkan, apa yang disampaikan oleh sejumlah tokoh yang tergabung dalam petisi 100 merupakan hak mereka. Dirinya mendengar bahwa apa yang disampaikan oleh kelompok tersebut lantaran Jokowi telah melanggar Tap MPR nomor 11.
"Saya dengar melanggar Tap MPR nomor 11 dan UU nomor 28 tahun 1999. Itu yang mereka mau lakukan. Itu hak aktivis menyampaikan ke sana," ujarnya.
Namun, ia tidak ingin mengomentari lebih jauh terkait permintaan pemakzulan tersebut.
"Ya ben itu urusan dengan DPR RI. Saya tak ngurus PDIP saja," pungkasnya. (red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram