Kamis, 04 Januari 2024

Cak Imin Sebut Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Untungkan Pengimpor

 Cak Imin Sebut Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Untungkan Pengimpor

 

Jakarta, rakyatindonesia.com - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyoroti program makan siang dan susu gratis yang digagas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Cak Imin khawatir kebutuhan produk susu yang diberikan akan menggunakan barang impor.


"Rakyat harus buka ya, buka bahwa isu makan gratis itu memang menarik, susu gratis menarik, itu susunya enggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor," ujar Cak Imin dalam diskusi Slepet Imin di Garut, Kamis (4/1/2024).

Cak Imin menjelaskan hal ini sebagai jawaban atas pertanyaan terkait solusi AMIN dalam mengatasi stunting di Kota Garut yang memiliki angka stunting tertinggi di Jawa Barat. Sementara, pasangan Prabowo-Gibran sudah mencanangkan program makan siang dan susu gratis.

Cak Imin lantas menilai seharusnya rakyat yang bekerja di bidang peternak bisa dilibatkan dalam hal ini. Menurutnya, kebutuhan susu gratis yang mencapai satu juta liter belum sesuai dengan ketersediaan.



"Susu harus dipersiapkan, jangan makan gratisnya. Siapkan rakyat beternak supaya sehat, supaya menumbuhkan pendapatan peternakan tumbuh, makan sehat, baik. Kalau sekarang susu butuhnya satu juta liter yang tersedia hanya 300 liter, bagaimana kalau enggak impor?" jelas Cak Imin.

Cak Imin menjelaskan kasus stunting seharusnya diantisipasi sejak usia kandung calon ibu dari 0 hingga 9 bulan. Dia pun meminta masyarakat Garut sebagai kota yang angka stuntingnya tertinggi di Jawa Barat tidak terlambat dalam persoalan stunting.


"Ya stunting itu tumbuh, bukan karena tiba-tiba sudah SD baru stunting, bukan. Stunting itu akibat sejak dalam kandungan sudah tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi, bahkan tidak ada persiapan seorang ibu untuk hamil dengan persiapan yang matang, itu yang pertama," sebut Cak Imin.


"Yang kedua, kalau mau Garut ini menjaga dan menguatkan masyarakat supaya tidak stunting ya semua perencanaan diawali dari perkawinan. Kalau sudah SD baru dikasih gizi, itu namanya terlambat, maka AMIN tidak mau termasuk dalam orang-orang yang terlambat," pungkasnya. (red.w)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved