Thursday, January 11, 2024

Ulama Soroti Praktikum Poligami di SMK Tasikmalaya

Ulama Soroti Praktikum Poligami di SMK Tasikmalaya

 

Tasikmalaya, rakyatindonesia.com - Kalangan alim ulama dan Muspika Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mendatangi SMK Duta Pratama Indonesia. Hal ini berkaitan dengan video viral praktikum pernikahan poligami di sekolah tersebut.


Mereka menggelar audiensi terkait kejadian yang menyita perhatian publik imbas praktikum pernikahan poligami yang dianggap kontroversi. "Kami mendatangi pihak sekolah Rabu sore kemarin, bersama unsur Muspika kami menggelar pertemuan dengan pihak SMK Duta Pratama," kata Ketua Forum Ulama Kecamatan Mangkubumi KH Muhammad Yan-yan Al Bayani, Kamis (11/1/2024).



Yan-yan mengatakan praktikum pernikahan yang digelar pihak sekolah tidak menjadi persoalan, yang menjadi sorotan pihaknya adalah adegan-adegan pemeran pengantin dalam praktikum yang dianggap tidak pantas.



"Yang kami sayangkan adalah di kegiatan tersebut ada adegan pelajar yang tidak pantas. Misalnya si pengantin pria tiduran di paha pengantin perempuan, kemudian adegan bermesraan lainnya," kata Yan-yan.



Adegan itu menurut dia melampaui batas norma, karena mereka bukan pasangan yang sah. "Itu adegan maksiat karena faktanya mereka bukan suami istri, maka adegan itu haram hukumnya. Parahnya adegan adegan itu ada di video yang terlanjur menyebar di medsos hingga viral," kata Yan-yan.


Dia menyayangkan pihak sekolah yang dianggap melakukan pembiaran atas adegan itu. "Padahal saat sesi pemotretan dihadiri gurunya, hal ini yang kami sesalkan dan harus menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak," kata Yan-yan.


Acara pertemuan itu dihadiri pula oleh Camat, Kepala KUA, unsur TNI Polri dan tokoh agama di lingkungan Kecamatan Mangkubumi.


Sebelumnya Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah XII Provinsi Jawa Barat sudah melakukan klarifikasi atas viral video praktikum pernikahan poligami di SMK Duta Pratama Indonesia Tasikmalaya.


Hasilnya pihak Dinas Pendidikan mengatakan praktikum itu tidak ada masalah dan sudah sesuai aturan, meski ada beberapa catatan. Pengawas SMK KCD Pendidikan wilayah XII Jawa Barat, Dede Nana Johari mengatakan kegiatan itu sudah selaras dengan metoda pembelajaran berbasis proyek yang menjadi bagian dari kurikulum merdeka. Dia bahkan mengapresiasi pihak sekolah yang dianggap sudah menjalankan model pembelajaran yang diarahkan oleh Kementerian Pendidikan.



Dari sisi metodologi itu justru pembelajaran yang kekinian, justru di push Kemendikbud itu agar pembelajaran siswa itu memang berbasis proyek. Dan di sini kalau dilihat terkait dengan metodologinya, sudah berbasis proyek, kemudian juga melibatkan antar mata pelajaran. Jadi itu sudah kolaboratif, kan pembelajaran sekarang itu ada istilah 4 C. Ini sangat kontruktif," kata Dede. (red.w)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved