Jakarta, rakyatindonesia.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berkolaborasi dengan desainer APIKMEN membawa batik Kota Mojokerto mejeng dalam event bergengsi Indonesia Fashion Week (IFW) 2024. Sebelumnya, Batik Mojokerto pun sempat tampil eksis di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023.
Koleksi Batik Mojokerto yang ditampilkan dalam IFW 2024 mengangkat tema 'The Magnificent Of Majapahit'. Koleksi ini menonjolkan semangat eksplorasi budaya, keagungan, serta kejayaan Kerajaan Majapahit dalam setiap motif dan desain batik yang diperagakan di atas panggung.
"Dengan mengikuti event IFW 2024, diharapkan batik Kota Mojokerto semakin dikenal tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga internasional. Sehingga, pengrajin batik Kota Mojokerto semakin dapat bertumbuh, berkembang dan berdampak," ungkap Pj Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro dalam keterangan tertulis, Jumat (29/3/2024).
Pria yang akrab disapa Mas Pj ini menilai hadirnya batik Kota Mojokerto di ajang IFW dapat mengangkat budaya Majapahit. Dengan demikian, pihaknya pun bisa mempromosikan pariwisata Kota Mojokerto apalagi IFW 2024 diselenggarakan di Jakarta sebagai barometer industri fashion Tanah Air.
"Fashion ini merupakan satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang perlu terus dikembangkan, sehingga bisa memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan roda perekonomian sekaligus berperan aktif dalam pelestarian budaya Majapahit melalui kerajinan batik," terangnya.
Sebagai informasi, Kota Mojokerto dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan batik di Jawa Timur sejak tahun 1930-an. Pengrajin batik Kota Mojokerto sebagian besarnya mengadopsi desain motif yang terinspirasi peninggalan Kerajaan Majapahit dan alam sekitar.
Seluruh Batik Kota Mojokerto yang ditampilkan di IFW 2024 prosesnya dilakukan oleh 30 pembatik lokal. Batik ini dibuat di Sentra IKM Kota Mojokerto dengan menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan.
"Sampai dengan saat ini total pengrajin Batik di Kota Mojokerto mencapai 30 pengrajin dan telah mendaftarkan HKI ratusan motif batik, baik yang tradisional maupun kontemporer," jelas Ani Wijaya.
"Beberapa motif yang terkenal di antaranya yaitu Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo, dan Menara Tribuana Tungga Dewi," tambahnya.
Adapun teknik yang digunakan para pengrajin terdiri dari batik tulis, batik cap, maupun kombinasi antara keduanya dengan teknik pewarnaan yang difokuskan untuk selalu menggunakan pewarnaan alami. (red.w)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram