Jakarta, rakyatindonesia.com - Serangan balasan Israel kepada kelompok Houthi di Yaman tak membuat harga minyak global melonjak, melainkan cenderung terkoreksi karena investor lebih mengkhawatirkan pasokan minyak di China.
Pada perdagangan Jumat (19/7/2024) akhir pekan ini, harga minyak terpantau melemah, denganharga minyak kontrak jenis Brent ambles 2,91% ke US$ 82,63 per barel, sedangkan untuk minyak jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) ambruk 3,25% menjadi US$ 80,13 per barel.
Sepanjang pekan ini, harga minyak Brent ambrol 2,82% secara point-to-point (ptp). Sedangkan untuk minyak WTI ambles 2,53%.
Harga Minyak Dunia (US$/Barel)
Sebelumnya pada Jumat waktu setempat, Israel dikejutkan oleh ledakan di ibu kota Tel Aviv yang belakangan diketahui serangandrone. Bukan Hamas ataupun Hizbullah yang mengirimkan serangan tersebut melainkan kelompok Houthi di Yaman.
Kelompok yang didukung Iran tersebut mengatakan telah mengirim drone, menyebabkan satu orang tewas dan melukai empat orang.
"Pasukan UAV (drone) mereka menyerang salah satu target penting di wilayah pendudukan Jaffa, wilayah yang sekarang disebut Tel Aviv Israel," kata mereka dalam sebuah pernyataan dimuatAFP, dikutip Sabtu (20/7/2024).
Hal ini menjadi pukulan besar baru bagi Israel setelah kecolongan pada Oktober 2023. Hamas menyerang Negeri Zionis kala itu karena pendudukan yang selama ini dilakukan Israel di wilayah Palestina dan membuat pemerintahan PM Benjamin Netanyahu mengumumkan perang Gaza.
Namun, Israel tak tinggal diam. Pada hari ini, Israel pun melakukan serangan balasan terhadap kelompok Houthi. Sebanyak 3 orang tewas dan 87 orang terluka akibat serangan tersebut.
Netanyahu mengatakan serangan tersebut sebagai tanggapan langsung atas kematian seorang tentara berusia 50 tahun akibat serangan drone Houthi.
"Hal ini memperjelas kepada musuh-musuh kita bahwa tidak ada tempat yang tidak dapat dijangkau oleh negara Israel," kata Netanyahu.
Mengutip AFP, Minggu (21/7/2024), menghantam fasilitas yang berjarak lebih dari 1.800 kilometer (1.100 mil), serangan tersebut merupakan salah satu serangan paling rumit yang pernah dilakukan Israel, kata Juru Bicara IDF Daniel Hagari.
Meski Timur Tengah kembali memanas akibat serangan Houthi ke Israel, tetapi harga minyak global terpantau tidak terlalu terpengaruh terhadap konflik tersebut. Hal ini karena investor lebih mengkhawatirkan turunnya proyeksi pasokan minyak di China.
"Kurangnya langkah-langkah stimulus yang konkrit dari importir minyak utama China juga membebani komoditas," tulis analis ANZ, dikutip dari Reuters.
Para pejabat China mengakui pada Jumat kemarin bahwa daftar tujuan ekonomi yang ditekankan kembali pada akhir pertemuan penting Partai Komunis minggu ini mengandung "banyak kontradiksi yang kompleks", menunjuk pada jalan yang bergelombang dalam implementasi kebijakan.
Perekonomian China tumbuh lebih lambat dari perkiraan, yakni sebesar 4,7% pada kuartal kedua 2024, menurut data resmi, sehingga memicu kekhawatiran atas permintaan minyak negara tersebut.
Di lain sisi, harga minyak mendapat dukungan dalam dua sesi sebelumnya setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan penurunan stok minyak mingguan yang lebih besar dari perkiraan.
Sementara itu, kelompok produsen OPEC+ kemungkinan tidak akan merekomendasikan perubahan kebijakan produksinya, termasuk rencana untuk mulai mengurangi pengurangan pasokan minyak mulai Oktober mendatang.
"Keseimbangan kuartal ketiga akan semakin ketat karena berlanjutnya pengekangan OPEC dan peningkatan permintaan musiman, sebelum melemah pada kuartal keempat karena pasokan tambahan dari OPEC+ dan AS," tulis analis BNP Paribas, Aldo Spanjer, dilansir dari Reuters.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram