Kediri, rakyatindonesia.com – Kerusakan plengsengan Sungai Kedak di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, kembali terjadi pada akhir Januari lalu. Meski sudah beberapa kali diperbaiki, penahan tebing sungai tersebut kembali ambrol, menimbulkan kekhawatiran bagi warga setempat.
Masyarakat sekitar kini harus hidup dalam kecemasan, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah mereka. Pasalnya, mereka khawatir luapan air sungai akan menggenangi permukiman.
Priyanto, 62, salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi, mengungkapkan bahwa kerusakan plengsengan sudah menjadi kejadian rutin setiap tahunnya. “Setiap tahun pasti ada perbaikan setelah plengsengan ini ambrol,” ujarnya.
Menurut Priyanto, kondisi ini diperparah oleh posisi sungai yang menikung tajam. Tekanan air yang meningkat saat hujan deras membuat plengsengan tidak mampu menahan arus yang kuat, sehingga mengakibatkan kerusakan berulang.
Setelah ambrol pada akhir Januari lalu, warga segera melaporkan kejadian tersebut. Perbaikan pun dimulai pada awal Februari, namun hingga saat ini belum rampung. Beberapa pekerja masih terlihat sibuk memasang struktur plengsengan yang baru.
Meski begitu, Priyanto mengakui bahwa kerusakan kali ini bukan yang paling parah. Dia masih mengingat kejadian sekitar 14 tahun lalu, ketika air Sungai Kedak meluap hingga merendam pemukiman warga. “Waktu itu ketinggian air memang tidak sampai satu meter, tapi cukup membuat kami panik,” kenangnya.
Dengan kondisi cuaca yang masih sering hujan, warga berharap perbaikan bisa segera diselesaikan agar mereka tidak lagi dihantui rasa cemas setiap kali hujan deras turun.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram