Kediri, rakyatindonesia.com – Harapan warga Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, untuk mendapatkan palang pintu di perlintasan sebidang harus kembali tertunda. Pengadaan yang diajukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kediri tidak dapat direalisasikan tahun ini akibat refocusing anggaran pada 2025.
Kepala Bidang Pengembangan Dishub Kabupaten Kediri, Yudha Nur Ari, menjelaskan bahwa usulan pemasangan palang pintu sebenarnya telah diajukan sejak tahun lalu. Namun, dengan adanya pemotongan anggaran, rencana tersebut belum bisa terlaksana.
“Palang pintu di perlintasan Desa Nyawangan sudah masuk dalam perencanaan tahun ini. Sayangnya, anggarannya terkena refocusing, sehingga harus ditunda,” ungkap Yudha.
Ia menambahkan bahwa pengadaan palang pintu di lintasan kereta api tidak hanya menjadi tanggung jawab Dishub Kabupaten Kediri, tetapi juga melibatkan PT KAI serta Dishub Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya, Dishub Kabupaten Kediri telah mengajukan permohonan sejak Maret 2024, jauh sebelum kecelakaan antara kereta api dan ambulans yang terjadi pada akhir Desember 2024. Namun hingga kini, belum ada kepastian terkait realisasi pemasangan palang pintu tersebut.
“Pasca-kecelakaan itu, banyak yang mempertanyakan kapan palang pintu akan dipasang. Padahal, kami sudah mengajukan jauh sebelumnya,” tambah Yudha.
Setelah insiden tersebut, perlintasan sempat ditutup total demi keamanan. Namun, keputusan itu menimbulkan keluhan dari warga yang terdampak secara ekonomi. Setelah dilakukan musyawarah, akhirnya lintasan kembali dibuka dengan syarat adanya relawan yang berjaga.
“Kami sepakat membuka kembali perlintasan, asalkan ada relawan yang bertugas mengawasi agar tidak terjadi kejadian serupa,” jelasnya.
Pemotongan anggaran yang mencapai 50 persen tidak hanya berdampak pada pengadaan palang pintu, tetapi juga proyek lain, termasuk perbaikan jalan raya yang memiliki tingkat urgensi tinggi. Untuk mengatasi keterbatasan dana, pihaknya berupaya menggandeng berbagai stakeholder guna mencari solusi alternatif.
“Kami berusaha mengajukan bantuan ke Dishub Provinsi Jawa Timur dan bekerja sama dengan pemerintah desa. Jika mendapat dukungan dari provinsi, ada kemungkinan palang pintu bisa direalisasikan,” bebernya.
Sebagai langkah mitigasi sementara, Dishub Kabupaten Kediri juga berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk merekrut lebih banyak relawan yang ditempatkan di perlintasan tanpa palang pintu.
“Keberadaan relawan sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan, setidaknya sampai pengadaan palang pintu benar-benar terwujud,” pungkasnya.(Red.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram