Kediri, rakyatindonesia.com – Dalam lintasan sejarah bangsa, perjuangan perempuan selalu menghadirkan kisah inspiratif. Jika dahulu R.A. Kartini menjadi pelopor emansipasi di tengah ketidaksetaraan gender, kini semangat serupa terpancar dari sosok Dr. Jesicha Yenny Susanty, SH, MH, CLA.CCD. Ia bukan hanya seorang akademisi, tapi juga garda terdepan dalam upaya memberantas bahaya narkotika yang menggerogoti masa depan generasi muda.
Perjuangan keduanya memiliki satu benang merah: tekad kuat untuk membawa perubahan bagi kehidupan yang lebih bermartabat. Bila Kartini membuka cakrawala pendidikan bagi kaum perempuan, maka Dr. Jesicha membuka peluang bagi para penyintas narkoba untuk bangkit kembali dan berkontribusi bagi negeri.
Dalam kapasitasnya sebagai dosen hukum di Universitas Kadiri, Dr. Jesicha kerap menyaksikan secara langsung bagaimana ketimpangan sosial dan lemahnya regulasi bisa menghambat proses pemulihan pecandu. Ia menilai, sistem hukum di Indonesia perlu bertransformasi menjadi lebih manusiawi, tidak semata menghukum tapi juga memulihkan.
"Perubahan sistem hukum bukan hanya soal aturan, tapi juga tentang keberanian melihat manusia sebagai makhluk yang mampu berubah dan tumbuh," ujarnya dengan tegas.
Dr. Jesicha tidak hanya aktif di ruang akademik, namun juga turun langsung ke masyarakat melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan advokasi hukum. Ia percaya bahwa pendekatan berbasis edukasi dan empati akan lebih efektif dalam mengatasi persoalan narkoba yang kompleks.
Semangat pengabdian yang ia bawa mengingatkan kita bahwa perjuangan belum usai. Kartini telah menyalakan api harapan di masa lampau, dan kini, sosok seperti Dr. Jesicha menjaga agar nyala api itu tidak padam—menerangi jalan perubahan menuju bangsa yang sehat, adil, dan berdaya.(RED.AL)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram