Monday, May 5, 2025

Anies Baswedan Disambut Hangat di Kediri, Api Perubahan Masih Menyala

Anies Baswedan Disambut Hangat di Kediri, Api Perubahan Masih Menyala

 


KEDIRI, rakyatindonesia.com  – Kehadiran Anies Rasyid Baswedan di Bukit Daun Hotel and Resort, Kota Kediri, pada Sabtu (3/5/2025), memunculkan kembali kenangan besar saat dirinya berlaga di panggung Pilpres 2024. Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat tampak antusias menyambut tokoh perubahan itu.

Pemandangan ini mengingatkan kita pada momen epik 10 Februari 2024 di Jakarta International Stadium (JIS), ketika ratusan ribu pendukung Anies-Muhaimin memadati stadion, menunjukkan gelombang harapan rakyat akan perubahan. Meski hasil Pilpres belum berpihak kepada pasangan tersebut, dukungan terhadap Anies Baswedan rupanya belum luntur.

Suasana penuh semangat juga tercermin di Kediri. Kedatangan Anies disambut hangat oleh warga, aktivis, hingga tokoh masyarakat. Banyak yang menyebut atmosfernya menyerupai kampanye terbuka — pekik perubahan kembali bergema.

Uniknya, dalam kunjungannya, Anies juga menyempatkan diri bertemu dengan Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, yang dikenal sebagai salah satu kepala daerah termuda di Indonesia. Pertemuan tersebut menjadi simbol bahwa perbedaan latar belakang politik tidak menjadi sekat dalam silaturahim untuk bangsa.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah melalui kanal YouTube Dapur Ngeh, Anies menyebut bahwa selama ini ada hambatan untuk hadir di Kediri, namun kini hambatan itu telah sirna. “Sekarang penghalang itu sudah tidak ada,” ucapnya, menandai babak baru keterbukaan wilayah yang sebelumnya tidak terlalu dekat dengan barisan pendukungnya.

Setidaknya ada tiga makna penting dari kehadiran Anies di Kediri:

Pertama, hubungan emosional antara Anies dan para pendukungnya tetap terjaga. Meski tak berhasil menduduki kursi presiden, semangat perubahan yang digaungkannya masih dirasakan oleh jutaan rakyat Indonesia.

Kedua, pertemuan ini membuka ruang baru bagi bertambahnya basis dukungan, termasuk di daerah yang sebelumnya bukan menjadi ‘lumbung suara’. Kota Kediri yang kini dipimpin oleh kader Partai Golkar, justru membuka pintu silaturahim tanpa memandang latar belakang partai.

Ketiga, masyarakat, baik yang sebelumnya mendukung maupun belum mendukung Anies, tetap menyimpan harapan padanya. Anies Baswedan menjadi simbol bahwa perjuangan mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka belum selesai, dan perlu terus dijaga serta diwariskan.

Dalam suasana yang penuh optimisme itu, banyak warga yang berharap bahwa Anies tetap hadir di tengah masyarakat sebagai pemimpin moral dan penggerak semangat perubahan. Bahwa tanpa jabatan pun, seorang tokoh bisa tetap menyalakan harapan.

Dari Kediri, semangat itu kembali dikobarkan — bahwa Indonesia masih punya harapan. Dan harapan itu, bagi sebagian orang, masih bernama Anies Baswedan. Semoga perjuangan ini terus bergulir, menembus sekat-sekat politik, menuju masa depan bangsa yang lebih adil dan beradab.(RED.AL)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved