KEDIRI, rakyatindonesia.com – Setelah dua hari melakukan pencarian tanpa henti, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri akhirnya menemukan jasad Karmuji (55), warga Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, yang dilaporkan hanyut di Sungai Brantas pada Minggu (18/5) lalu.
Tubuh pria malang itu ditemukan pada Selasa (20/5) siang sekitar pukul 13.30 WIB di wilayah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, atau sekitar 125 kilometer dari lokasi awal hanyut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, membenarkan informasi penemuan tersebut. “Jasad korban ditemukan di aliran Sungai Porong setelah kami mendapat laporan dari warga sekitar,” ujarnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim BPBD Kabupaten Kediri bergerak cepat menuju lokasi penemuan. Bersama keluarga korban dan tim Basarnas Trenggalek, petugas melakukan identifikasi untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan memang benar Karmuji. “Setelah dicek, pihak keluarga membenarkan bahwa korban adalah Karmuji yang selama ini dicari,” terang Djoko.
Karmuji diketahui berdomisili di Desa Pelas, Kecamatan Kras, meskipun lokasi ia hanyut berada di desa kelahirannya, Ngadi, Kecamatan Mojo. Saat kejadian, korban diduga terpeleset saat hendak naik perahu penyeberangan di Sungai Brantas.
Saat ini, pihak keluarga tengah mengurus proses pemulangan jenazah ke rumah duka di Kediri. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya. “Kami ikut berduka atas musibah ini, dan berterima kasih kepada semua pihak yang membantu pencarian,” kata Djoko.
Sementara itu, satu korban lain masih dalam pencarian. Adalah Tekat, seorang lansia asal Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, yang dilaporkan hilang setelah terseret arus deras Sungai Bruni pada hari yang sama.
Tim SAR gabungan dari BPBD, Basarnas, relawan, dan masyarakat terus melakukan penyisiran intensif di sekitar lokasi kejadian hingga ke aliran sungai yang lebih jauh. “Kami menyusuri sungai dari sisi air dan juga pencarian darat di sepanjang tepi sungai,” ujar Djoko.
Kondisi medan yang cukup berat dan derasnya aliran sungai menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari. Namun, BPBD memastikan akan terus melakukan pencarian hingga korban ditemukan.
Masyarakat sekitar diimbau untuk lebih waspada terhadap aktivitas di sekitar aliran sungai, terutama saat debit air meningkat. “Kami harap warga selalu berhati-hati, terutama ketika menggunakan perahu atau beraktivitas dekat sungai,” pesan Djoko.(red.al)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram