Saturday, June 14, 2025

Gua Selomangleng Kediri Jalani Konservasi Perdana, Bersih dari Jelaga dan Coretan

Gua Selomangleng Kediri Jalani Konservasi Perdana, Bersih dari Jelaga dan Coretan

  


Kediri,  rakyatindonesia.com  – Gua Selomangleng, salah satu situs sejarah di Kota Kediri, kini menjalani proses konservasi perdana yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur. Kegiatan ini menyasar pembersihan bagian dalam gua dari jejak jelaga, lilin, dan aksi vandalisme yang menempel di permukaan batu.

Konservasi dimulai sejak Selasa (10/6) lalu. Pamong Budaya Ahli Pertama BPK Wilayah XI, Ira Fatmawati menjelaskan bahwa fokus utama dari kegiatan ini adalah membersihkan dinding dan area gua yang selama ini digunakan untuk kegiatan ritual. Banyak ditemukan tumpukan jelaga bekas dupa serta residu lilin yang menempel cukup tebal di dinding gua.

“Selama ini belum pernah dilakukan pembersihan secara khusus, jadi kondisinya cukup parah. Jelaga dan sisa lilin menumpuk karena seringnya aktivitas ritual di sana,” kata Ira.

Dalam proses pembersihan itu, tim konservasi juga mendapati adanya coretan berupa tulisan dan gambar berwarna yang sebelumnya tak tampak karena tertutup jelaga.

“Vandalisme ini muncul setelah jelaga kami bersihkan. Artinya, posisinya berada di bawah lapisan jelaga. Hal ini tidak kami duga sebelumnya,” jelasnya.

Selain interior gua, tim konservasi juga merawat bagian luar atau fasad gua. Area sekitar diketahui dipenuhi pertumbuhan lumut, alga, dan tanaman kecil seperti paku-pakuan. Bila dibiarkan, keberadaan organisme ini dapat mengikis batuan dan mempercepat kerusakan.

Untuk mengatasinya, tim menggunakan metode ramah lingkungan. Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan larutan alami berbahan minyak atsiri sereh wangi sebanyak 10 persen. Setelah lumut dan lichen mati, barulah dilakukan pembersihan lanjutan secara mekanik menggunakan air.

Sementara untuk menghilangkan noda membandel, seperti jelaga, pihaknya memilih menggunakan white spirit setelah melalui serangkaian uji coba pelarut. Sedangkan cat dari vandalisme dibersihkan memakai ethyl acetate dengan teknik penyikatan. Lilin sendiri diangkat secara manual.

“Semua proses mengacu pada SOP konservasi agar tidak merusak struktur asli situs,” ujar Ira.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Zachrie Ahmad, menyampaikan bahwa upaya konservasi ini merupakan hasil koordinasi yang sudah lama dirintis. Menurutnya, permintaan dari Pemerintah Kota Kediri terkait konservasi Gua Selomangleng telah disampaikan sejak 2018 lalu.

“Karena antrian konservasi di BPK cukup panjang, akhirnya kita baru mendapat giliran sekarang,” ungkap Zachrie.

Ia berharap setelah proses ini, Gua Selomangleng bisa menjadi destinasi sejarah yang lebih bersih dan terawat, serta memberikan edukasi yang lebih baik bagi pengunjung. (red.al)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved