Kediri, rakyatindonesia.com– Ribuan jemaah dari berbagai penjuru Indonesia memadati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan Jampes, Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Sabtu malam (21/6/2025), dalam rangka memperingati Haul ke-73 Syaikh Ihsan Dahlan atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Ihsan.
Kepadatan arus lalu lintas tak terhindarkan. Jalur nasional Kediri–Surabaya dilaporkan padat merayap, seiring dengan membludaknya jemaah yang hadir, baik untuk mengikuti doa bersama di area pesantren maupun berziarah ke makam Mbah Ihsan yang berjarak ratusan meter dari kompleks pondok.
Jemaah Meluber hingga Tepi Jalan
Pantauan Jawa Pos Radar Kediri, tak sedikit jemaah yang terpaksa berlesehan di tepi jalan nasional karena area pesantren tak mampu menampung seluruh jamaah. Kendaraan besar seperti bus dan mobil pribadi tampak memenuhi sisi kanan-kiri jalan.
Rangkaian acara haul dimulai sejak sore dan berlangsung hingga dini hari. Para jemaah tampak khusyuk mengikuti tablig akbar dan pengajian umum, dengan penceramah utama Wakil Ketua Umum PBNU Kiai Zulfa Mustofa, yang membawakan ceramah mengenai kiprah dan keteladanan Syaikh Ihsan.
“Perkiraan yang hadir kurang lebih sekitar 8.000 jemaah. Mereka datang dari berbagai wilayah, seperti Tegal, Kebumen, Malang, Brebes, Kuningan, Jakarta, Cilacap, serta dari sekitaran Kediri,” ujar Imam Murofik, Sekretaris Panitia Peringatan Haul Ke-73 Syaikh Ihsan.
Kisah Alumni dan Keluarga Ponpes
Salah satu alumni Ponpes Al Ihsan, Kiai Agus Salim Imamudin asal Cilacap, turut hadir dalam peringatan haul. Ia bercerita bahwa dirinya nyantri di Ponpes Jampes sejak 1968 hingga 1975, dan ilmu yang diperoleh menjadi bekal berharga dalam hidupnya, termasuk saat menuntut ilmu di Makkah.
“Alhamdulillah bisa mengikuti pelajaran di Makkah, karena dasar ilmu nahwu dan shorof dari pondok sudah kuat,” ucapnya.
Agus menyebut bahwa dari delapan bersaudara, enam di antaranya adalah alumni Ponpes Jampes.
Sementara itu, perwakilan keluarga Ponpes, Kiai Agus Mangku Alam, menyampaikan terima kasih kepada seluruh jemaah yang telah hadir. Ia menegaskan bahwa Mbah Ihsan adalah sosok ulama yang zuhud, tidak mengejar popularitas dunia, namun diyakini masyhur di akhirat.
“Mbah Ihsan itu ora butuh tenar neng dunya, tapi Insya Allah tenar di akhirat. Semoga kita semua ikut jejak Mbah Ihsan, Mbah Dahlan, dan para masyayikh lainnya,” ujarnya haru di hadapan ribuan jemaah. (red:a)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram