JAWA TIMUR, rakyatindonesia.com– Proyek ambisius Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) yang akan membentengi pesisir utara Pulau Jawa dari ancaman banjir rob dan perubahan iklim kini resmi masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek tersebut tertuang dalam Perpres No. 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.
Pemerintah pusat menargetkan pembangunan tanggul ini dimulai secepatnya, membentang dari Provinsi Banten hingga Gresik, Jawa Timur, dengan total panjang lebih dari 500 kilometer.
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa proyek ini merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur nasional. Ia menyebut tanggul laut ini sangat penting untuk melindungi jutaan warga yang bermukim di wilayah pesisir Pantura dari risiko bencana akibat naiknya permukaan laut.
“Saya ingin tekankan bahwa Giant Sea Wall adalah proyek vital. Ini sudah masuk dalam rencana sejak lama, dan sekarang saatnya kita mulai mewujudkannya,” ujar Prabowo saat memberikan keterangan resmi di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Perjalanan Panjang Proyek dan Biaya Fantastis
Proyek ini sesungguhnya telah diwacanakan sejak 1995, namun realisasinya baru mendapatkan dorongan kuat saat ini. Prabowo menjelaskan bahwa pembangunan awal akan dimulai dari Teluk Jakarta, dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar 8–10 tahun, sedangkan keseluruhan proyek hingga ke Jawa Timur diprediksi rampung dalam 15–20 tahun.
Anggaran proyek diperkirakan mencapai USD 80 miliar, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur terbesar dalam sejarah Indonesia. Khusus untuk Teluk Jakarta, biaya awal diperkirakan sebesar USD 8–10 miliar.
“Kalau dibagi rata, itu sekitar USD 1 miliar per tahun. Pemerintah pusat dan DKI Jakarta harus bersinergi untuk mendanainya. Saya sudah bicara langsung dengan Gubernur DKI,” jelas Prabowo.
Pembentukan Badan Otorita dan Peluang Kerja Sama Internasional
Dalam upaya mempercepat koordinasi dan pelaksanaan proyek, pemerintah akan segera membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantura Jawa. Lembaga ini akan bertanggung jawab langsung atas segala tahapan pembangunan, termasuk aspek teknis, administratif, dan pengawasan.
Selain itu, Prabowo juga membuka peluang bagi investor dan mitra internasional, namun dengan penekanan bahwa proyek ini tidak akan menunggu dukungan luar negeri.
“Kalau ada perusahaan dari Jepang, Tiongkok, Korea, atau Eropa yang tertarik, kami sambut baik. Tapi kita tetap akan memulai dengan kapasitas dan kekuatan dalam negeri,” tegasnya.
Proyek Giant Sea Wall ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka panjang bagi perlindungan pesisir, tetapi juga membuka peluang besar dalam penciptaan lapangan kerja, pengembangan kawasan ekonomi, serta peningkatan ketahanan infrastruktur nasional di tengah tantangan iklim global. (red:a)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram