Kediri, rakyatindonesia.com– Di balik tebing-tebing kokoh dan lautan luas Kabupaten Pacitan, tersimpan sebuah surga kecil yang belum banyak dijamah wisatawan, yaitu Pantai Watu Bale. Terletak di Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, pantai ini menyajikan panorama eksotis khas pesisir selatan yang masih alami dan asri.
Berjarak sekitar 26,7 kilometer dari pusat Kota Pacitan atau sekitar 40-45 menit berkendara, Pantai Watu Bale dikenal juga dengan nama Tanjung Bale. Pantai ini menawarkan keindahan yang unik dan menenangkan, menjadikannya tempat sempurna bagi para pencari ketenangan dan keindahan alam yang tidak ramai oleh hiruk-pikuk wisatawan.
Ciri khas yang paling menonjol dari pantai ini adalah keberadaan batu karang besar berbentuk lebar dan pipih yang menyerupai “bale” atau balai—tempat duduk tradisional di Jawa. Batu inilah yang menjadi ikon utama pantai, menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menikmati siluet batu tersebut kala matahari terbenam.
Akses Mudah dan Murah
Untuk masuk ke kawasan wisata ini, pengunjung hanya dikenai tiket sebesar Rp5.000 per orang. Biaya parkir pun sangat terjangkau, yakni Rp5.000 untuk mobil dan Rp3.000 untuk sepeda motor. Dari area parkir, wisatawan hanya perlu berjalan kaki sekitar 200 meter menyusuri jalan setapak yang sudah cukup baik dan dikelilingi pemandangan hijau yang menyejukkan mata.
“Perjalanan ke sini terasa menyenangkan karena sepanjang jalan kami disuguhi pemandangan sawah, bukit, dan pohon rindang. Sampai di pantai, semua rasa lelah terbayar lunas,” ujar Rizky, salah satu pengunjung asal Kediri.
Panorama Alam yang Mengagumkan
Setibanya di bibir pantai, wisatawan langsung disambut oleh suara debur ombak Samudra Hindia yang besar dan ritmis, serta hamparan karang yang menghampar luas di pesisir. Tebing-tebing tinggi yang membingkai pantai semakin menambah kesan megah dan eksotis.
Di salah satu sudut pantai, terdapat jembatan kayu dan gardu pandang yang menjorok ke laut, memungkinkan pengunjung menikmati panorama samudra dari sudut yang lebih luas dan dramatis. Momen terbaik tentu saja saat matahari mulai tenggelam, mewarnai langit dengan semburat jingga yang memantul di permukaan laut.
“Saya merasa seperti berada di negeri dongeng. Suasananya sangat damai. Cocok banget buat healing,” ungkap Lestari, wisatawan dari Surabaya.
Fasilitas dan Suasana Alami
Meski tergolong sebagai pantai yang belum terlalu ramai, Watu Bale sudah dilengkapi beberapa fasilitas sederhana. Tersedia warung-warung kecil yang menjual makanan ringan, kopi, hingga kelapa muda segar. Ada pula tempat duduk dari kayu yang menghadap langsung ke laut, menjadi spot favorit untuk bersantai sambil menyeruput minuman hangat ditemani semilir angin laut.
Pantai ini juga cocok untuk wisata keluarga, komunitas, maupun traveler solo yang ingin berdiam dalam ketenangan. Tidak ada suara kendaraan, tidak ada bising musik—hanya suara alam yang mendamaikan.
Destinasi Alternatif yang Wajib Dikunjungi
Dengan segala pesonanya, Pantai Watu Bale menjadi bukti bahwa Pacitan menyimpan banyak destinasi eksotis yang belum banyak diketahui. Bagi kamu yang ingin mencari tempat berbeda untuk melepas penat dan menyatu dengan alam, pantai ini bisa menjadi pilihan sempurna.
“Semoga pemerintah dan masyarakat terus menjaga kebersihannya. Potensinya luar biasa,” kata Arif, pegiat wisata lokal.
Pantai Watu Bale bukan hanya tentang panorama yang indah, tapi juga tentang ketenangan yang menyentuh jiwa. Sebuah tempat yang mengajak siapa pun untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan merasakan kembali kedamaian dalam pelukan alam.(red.al)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram