Kediri, rakyatindonesia.com – Medali emas tampaknya sudah menjadi langganan bagi Lavena Putri di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur. Tiga kali pelaksanaan terakhir, lifter andalan Kota Kediri ini selalu naik podium tertinggi. Bukan hanya di satu nomor, melainkan tiga sekaligus.
Meski namanya mungkin belum terlalu dikenal di kalangan pecinta olahraga, Lavena adalah sosok menakutkan di dunia angkat besi. Cabang yang memang tak sepopuler sepak bola, voli, atau basket, tapi punya daya saing luar biasa.
“Porprov pertama saya dapat perak. Setelah itu, alhamdulillah selalu emas,” ucap Lavena saat ditemui di tempat latihannya di kawasan Ruko Stadion Brawijaya, Kota Kediri.
Gadis 21 tahun itu telah empat kali memperkuat Kota Kediri di ajang Porprov Jatim. Sejak debutnya di Tuban tahun 2019, Lavena mencatat prestasi gemilang. Tiga kali berturut-turut ia meraih masing-masing tiga medali emas—total sembilan emas dari tiga gelaran Porprov.
Pada Porprov 2025 yang berlangsung di Malang, Lavena memborong emas dari tiga nomor: snatch 73 kg, clean and jerk 95 kg, serta total angkatan 158 kg. Padahal, ia sedang dalam proses memulihkan diri dari cedera lutut yang didapat selama mengikuti Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) di Jakarta.
“Ini sebenarnya lagi balikin angkatan. Dulu bisa 78 kg untuk snatch dan 98 kg clean and jerk,” terangnya.
Terpukul karena Program PPLM Dihentikan
Lavena sempat menjalani program latihan intensif di Jakarta sebagai bagian dari PPLM. Program tersebut merupakan ajang seleksi tingkat nasional untuk menjaring atlet potensial ke Pelatnas (pemusatan latihan nasional). Namun, pada akhir 2024, program itu dibubarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai dampak efisiensi anggaran.
“Programnya buat mahasiswa dibubarkan. Sekarang tinggal yang pelajar,” tutur Lavena dengan nada lirih.
Pembatalan itu cukup memukul Lavena. Ia bahkan sempat pindah kuliah dari Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) demi mengikuti program tersebut. Namun, setelah program dibubarkan, ia kembali melanjutkan kuliah di UNP Kediri.
Bonus Jadi Motivasi, Tapi Semangatnya Lebih dari Sekadar Uang
Meski kecewa, semangat Lavena tak padam. Target berikutnya adalah bisa berlaga di ajang nasional seperti PON dan event internasional seperti SEA Games.
Menariknya, Lavena tak menutup-nutupi bahwa salah satu motivasinya di dunia angkat besi adalah bonus. "Tiga perak waktu Porprov pertama bisa buat beli motor ini,” katanya sambil menunjuk sepeda motor Honda Vario putih abu-abu yang terparkir.
Bonus-bonus itu juga digunakan untuk membeli perlengkapan atlet seperti sepatu dan bahkan untuk membayar uang kuliah.
Dukungan Keluarga, Kunci Lavena Terus Bertahan
Dukungan orang tua menjadi salah satu penguat Lavena untuk terus menekuni dunia angkat besi. Meski cedera, kelelahan, dan berbagai rintangan menghadang, Lavena selalu mendapat semangat dari rumah.
“Alhamdulillah selalu disupport selama itu positif,” tutupnya penuh syukur.
Dengan segudang prestasi dan tekad kuat, Lavena Putri tak hanya membuktikan bahwa lifter perempuan bisa bersinar, tapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Kota Kediri untuk terus berprestasi di jalur olahraga yang mungkin belum populer, tapi punya potensi besar. (RED.A)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram