Jakarta rakyatind Indonesia.com — Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menunjukkan sikap yang tak biasa saat menjalani wawancara langka dengan media Israel. Meski seluruh pertanyaan disampaikan dalam bahasa Ibrani, Abbas memilih menjawab menggunakan bahasa Arab, sebuah isyarat simbolis atas identitas dan kedaulatan rakyat Palestina.
Dalam wawancara yang berlangsung pada Kamis (9/10) waktu setempat, Abbas menegaskan harapannya agar perdamaian abadi antara Palestina dan Israel dapat terwujud setelah tercapainya perjanjian gencatan senjata di Gaza.
“Hari ini adalah momen bersejarah. Kami berharap pertumpahan darah yang terjadi di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur benar-benar berakhir. Semoga kedamaian, keamanan, dan stabilitas bisa menjadi kenyataan bagi kedua pihak,” ujarnya kepada awak media.
Bahas Reformasi Internal Palestina
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Abbas juga menanggapi pertanyaan terkait program reformasi yang diminta Amerika Serikat melalui rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri konflik di Gaza. Abbas menegaskan bahwa reformasi telah berjalan, meliputi berbagai sektor vital di dalam pemerintahan Otoritas Palestina.
“Kami telah memulai langkah reformasi yang mencakup berbagai bidang, mulai dari sistem pembayaran bagi tahanan, hingga peningkatan di sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan,” jelas Abbas.
Ia menambahkan bahwa sebagian program reformasi sudah selesai, sementara lainnya masih dalam proses penyempurnaan. Tujuannya, agar Otoritas Palestina menjadi lembaga yang transparan dan kuat dalam melayani rakyatnya.
Perubahan dalam Skema Pembayaran Tahanan
Salah satu aspek reformasi yang paling disorot adalah perubahan skema pembayaran bagi keluarga warga Palestina yang gugur atau dipenjara di Israel. Program ini sebelumnya menuai kritik internasional karena dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap tindakan kekerasan.
Abbas mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut kini telah direvisi agar sesuai dengan kesepakatan bersama Amerika Serikat dan sejalan dengan komitmen reformasi yang lebih luas.
Dorongan Internasional untuk Reformasi
Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Donald Trump dan organisasi internasional, sebelumnya telah mendorong Otoritas Palestina agar memperkuat tata kelola dan mempercepat reformasi. Abbas memastikan bahwa upaya tersebut dilakukan bukan semata karena tekanan, melainkan demi memperkuat pondasi pemerintahan Palestina ke depan.
Wawancara tersebut menjadi salah satu momen publik yang jarang terjadi, memperlihatkan sikap diplomatis Mahmoud Abbas yang tetap tegas mempertahankan identitas nasional di tengah upaya perdamaian yang masih rapuh.
(Red.FR)
FOLLOW THE Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram