Friday, March 1, 2024

Satgas Pangan Mabes Polri Pastikan Harga Beras di Beberapa Wilayah Jawa Timur Mulai Menurun Stok Aman

 

 

SURABAYA, rakyatindonesia.com – Menjelang Puasa Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri melakukan inspeksi sejumlah pasar dan toko retail serta gudang Bulog di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.


Tim Satgas Pangan tersebut memastikan stok beras di Jawa Timur aman sehingga masyarakat tidak perlu panic buying.


Saat melakukan pengecekan tersebut, Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri juga didampingi oleh Ditreskrimsus Polda Jatim, Bulog Jatim, dan Dinas Pertanian Jatim.


Kepala Satgas Pangan Bareskrim Polri Kombes Teddy Suhendyawan Syarif mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan ke gudang beras di Sidoarjo. Dan gudang tersebut siap menyuplai ke retail-retail seperti minimarket.


"Di gudang itu sangat memenuhi untuk stok, untuk diperjualbelikan ke retail-retail seperti Indomaret ataupun Alfamart. Sekarang kita berada di Transmart. Ketersediaan barangnya ada. Malah mencukupi, bahkan bisa dikatakan surplus," ujar Teddy kepada wartawan, Kamis (29/3/2024).


Teddy mengatakan berdasarkan informasi dari Bulog Jatim, ketersediaan beras saat ini di Jawa Timur tercukupi. Bahkan Bulog Jatim bukan hanya melayani Provinsi Jatim, tapi juga melayani wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi Utara, Nusa tenggara, Maluku bahkan sampai ke Papua.


"Jadi saya memastikan, dengan kedatangan kami di sini bersama tim dan Polda Jatim, bersama Stakeholder yang ada di Jawa Timur bahwa ketersediaan beras itu tidak langka. Sebenarnya sudah banjir. Memenuhi harapan masyarakat," lanjut Teddy.


Soal harga beras, Teddy mengklaim sudah berangsur menurun. Pihaknya juga telah melakukan pengecekan di berbagai wilayah di Jatim.


"Tadi saya cek seperti di Banyuwangi, Kediri Kota, Lamongan, kemudian Jember dan Malang, Sidoarjo. Semua range harga sudah berangsur menurun, mulai dari selisih seratus sampai lima ratus dan delapan ratus. Artinya sudah menurun dari sebelumnya. Jadi mohon disampaikan ke masyarakat tidak perlu khawatir, terutama panic buying tidak perlu, karena stok sudah ada," tandas Teddy.


Pada kesempatan yang sama, Manajer Operasional Bulog Kanwil Jatim Fahrurrozi memastikan stok ketersediaan beras di Jawa Timur aman.


"Intinya stok di Bulog Kanwil Jatim itu untuk tiga bulan depan masih sangat cukup. Karena saat ini di Gudang Bulog sudah tersedia stok hampir 170 ribu ton. Itu untuk keperluan Jawa Timur sudah sangat cukup. Sampai setelah lebaran pun sangat cukup," ujar Fahrurrozi.


Faharruzi menyampaikan jika Bulog Kanwil Jawa Timur juga mensuplai beras untuk wilayah Bulog Indonesia Timur. (red.Tim)

Thursday, February 29, 2024

Harga Beras di Sejumlah Wilayah Jawa Timur Mulai Menurun

 



 JATIM, rakyatindonesia.com - Harga beras di sejumlah wilayah di Jawa Timur, mulai berangsur turun pada beberapa pekan terakhir.


Penurunan harga beras tersebut berlaku pada beras jenis premium dan medium.


Diprediksi harga beras tersebut akan terus semakin turun beriring dengan masuknya musim panen. 


Rata-rata penurunan harga beras tersebut berkisar dari Rp500 hingga Rp1.500 perkilogramnya. Penurunan itu berlangsung sedikit demi sedikit dalam sepekan terakhir.


Sebelumnya harga beras premium di pasaran atau kios-kios mencapai Rp17.000 perkilogram. 


Sementara beras medium mencapai Rp15.000 perkilogramnya. Harga pun berbeda-beda setiap tempatnya.


Seperti di wilayah Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Probolinggo, Kota Blitar misalnya. Di beberapa wilayah kabupaten tersebut harga beras mulai menurun.


Berdasarkan data yang dirilis dalam kanal website resmi Pasar Simadu Kabupaten Probolinggo, harga beras premium di sejumlah pasar cukup bervariasi, dari harga Rp12.500 hingga Rp16.000 perkilogram. 


Sementara harga beras medium berkisar harga dari Rp10.900 hingga Rp14.000 perkilogram.


"Memang berbeda-beda setiap tempat. Tapi sudah banyak yang turun. Di tempat saya juga sudah turun harganya," ungkap Prabowo, pemilik selep beras di Kecamatan Maron, Sabtu (24/2/2024).


Kata dia, turunnya harga beras tersebut lantaran memasuki musim panen padi. 


Beberapa wilayah saat ini sudah mulai panen. Dia memprediksi, harga itu akan terus mengalami penurunan ke depannya.


"Mungkin karena sudah mulai masuk musim panen. Sehingga harga beras mulai turun. Saya yakin harga itu akan terus turun ke depannya. Jadi masyarakat tidak peru resah," jelasnya.


Astutik, salah satu pemilik kios di wilayah Kraksaan mengaku, harga beras memang sudah mulai turun di pasaran. 


Penurunan tersebut berlangsung sejak beberapa pekan terakhir. Turunnya berkisar Rp200 hingga Rp500 setiap pekannya.


Hingga saat ini penurunan harga beras sudah lumayan murah. 


"Iya beras sudah mulai turun. Dari distributor juga sudah mulai turun. Kalau stok di kios saya masih cukup banyak. Harganya juga sudah lebih murah dari sebelumnya," kata dia. 


Sementara itu harga bahan pokok komoditi beras di Tulungagung juga mulai landai. 


Dari harga beras medium sebelumnya yang mencapai Rp 15 ribu per kilogram, kini harga beras medium jadi Rp 14 ribu per kilogram.


Pedagang Bahan Pokok di Pasar Wage, Sriati mengatakan bahwa harga bahan pokok komoditi beras mulai menunjukkan penurunan di Pasar Wage Tulungagung.


"Sekarang harganya sudah mulai menurun menjadi Rp 14 ribu perkilo, itu jenis melon yang paling rendah," jelas Sriati.


Sedangkan untuk beras premium dibandrol dengan harga Rp 15 ribu per kilogramnya. 


Beras premium tersebut meliputi jenis Koi, Rojolele, Setra Wangi dan Sumo. (red.Tim)

© Copyright 2020 Rakyat-Indonesia.com | REFERENSI BERITA INDONESIA | All Right Reserved